Setelah selesai merias Nisa, pagi itu tante Agnes pamit karena tugas nya selama 2 bulan sudah selesai. Tante Agnes harus buru buru pulang ke Bogor karena sudah dijemput oleh pacar nya.
"Nis, kim, aku pamit ya udah ditungguin sama Fico di bawah. Kalo ada perlu gak usah sungkan langsung telpon aja" Pamit tante Agnes
"Ya udah hati hati nes, uang nya udah aku tf ya" Ucap mas Hakim
"Tante makasih banyak ya udah ngajarin Nisa, sekarang Nisa bisa jauh lebih pede" Ucap Nisa
"Iya sama sama, tante juga seneng ngajarin kamu, nanti kalo sempet kita hangout ya" Ajak tante Agnes
"Pasti tante, nanti aku sempetin kok" Jawab NisaSelesai berpamitan, Nisa dan mas Hakim keluar kamar hotel menuju Hall tempat acara dilaksanakan.
"Hari ini aku gak mau tau pokoknya kamu adalah ratu ku" Ucap mas Hakim tiba tiba
"Ih mas, kan udah aku bilang aku malu"
Jawab Nisa
"Ini udah acara puncak loh nis, lusa aku udah gak bakal ketemu Nisa lagi, jadi tolong kerjasamanya" Ucap mas Hakim tegas
"I...i...iya udah deh, tapi jangan marah-marah gitu dong" Ucap Nisa
"Eh ya ampun jangan takut gitu dong, aku gak marah kok. Ya udah biar kamu seneng, gimana kita ke situ?" Tanya mas Hakim sambil menunjuk stand stand makanan di sisi ruangan, Nisa hanya menganggukkan kepala tanda setujuMereka berjalan berdua dan tampak serasi layaknya pasangan suami istri, tidak ada yang merasa aneh ataupun menaruh curiga. Nisa semakin terhanyut dalam perannya menjadi istri mas Hakim. Dia menikmati diratukan dan selalu dipuji oleh mas Hakim seperti yang dilakukan mas Hakim saat acara kondangan sebelumnya. Belaian lembut tangan mas Hakim yang menggenggam erat tangannya membuat Nisa merasa bahwa mas Hakim tidak ingin kehilangan dirinya, Nisa pun membalas genggaman tangan mas Hakim. Di stand makanan, mas Hakim melayani Nisa dengan mengambilkan makanan yang dia mau. Selesai makan mas Hakim memanggil fotografer di acara tersebut yang kebetulan lewat di depan mereka dan meminta untuk difoto.
Mas Hakim dan Nisa
Mereka berdua lanjut menemui atasan mas Hakim, yaitu pak Robert. Mas Hakim memperkenalkan Nisa kepada pak Robert serta istrinya yaitu Dilla.
"Pak kenalin ini istri saya Nisa" Ucap mas Hakim
"Ini yang dulu sering nganterin bekal ke kantor kan kim?" Tanya pak Robert
"Betul pak" Jawab mas Hakim
"Salam kenal nis, saya Robert. Padahal dulu kita sering ketemu tapi gak pernah kenalan ya. Oh iya kenalin ini istri saya Dilla" Ucap pak Robert
"Salam kenal juga pak" Ucap NisaNisa merasa gugup karena takut akan ketahuan jika dia hanya menyamar, untungnya mas Hakim sudah mengatur semua nya, jadi dia hanya perlu mengikuti apa yang diperintahkan oleh mas Hakim. Nisa juga diberitahu bahwa nama Sintia Anissa adalah asli dari mantan istri mas Hakim. Tujuan penggunaan nama yang sama adalah menghindari kecurigaan. Setelah berkenalan, Dilla mengajak Nisa untuk menepi dan mengobrol berdua.
"Salam kenal saya Dilla" Ucap Dilla
"Salam kenal juga mbak, saya Nisa" Ucap Nisa
"Gak usah panggil mbak, panggil aja Dilla. Beruntung ya pak Hakim punya istri secantik kamu nis, pasti kinerja nya sekarang bagus karena ada kamu" Puji Dilla
"Ah kamu bisa aja, itu pasti karena usaha nya mas Hakim sendiri yang pantang buat nyerah" Jawab Nisa
"Kamu betul, tapi di balik suami sukses pasti ada istri yang hebat di belakang nya" Ucap DillaMereka lanjut berbincang bincang tentang banyak hal, mulai dari hobi sampai fashion, meski baru bertemu Dilla dan Nisa tampak langsung akrab. Selesai berbincang Dilla meminta kontak Nisa untuk saling berkomunikasi nantinya.
Acara dilanjutkan dengan memanggil para staf yang mendapat kenaikan jabatan ke atas panggung didampingi oleh pasangan masing-masing dan diakhiri dengan live music dari salah satu band besar di tanah air. Acara tidak berjalan terlalu lama, hanya sampai jam 13.30 karena mereka harus bersiap menuju villa untuk acara berikutnya. Mereka menuju villa menggunakan bus yang sama dengan yang mereka naiki saat berangkat.
"Mas pake baju yang mana ya yang bagus?" Tanya Nisa
"Semua mah bagus nis di kamu" Jawab mas Hakim
"Ih serius mas, bagusan yang mana? abis mandi nanti aku mau langsung pake trus dandan biar gak kelamaan" Tanya Nisa lagi
"Yang ini aja nis, cocok di kamu, lagian acara abis ini bukan acara formal kok" Jawab mas Hakim
"Oke, aku mandi dulu ya mas" Ucap Nisa sambil masuk kamar mandi15 menit kemudian Nisa keluar dari kamar mandi dan masih menggunakan handuk. Dia memakai pakaian dan menuju meja rias untuk merias dirinya. 30 menit berlalu, Nisa sudah selesai merias diri.
"Gimana mas, cocok gak?" Tanya nisa
"Cocok, kamu cantik banget, tapi kamu dandan nya lama banget" Jawab mas Hakim
"Yah namanya juga cewek mas" Ucap Nisa
"Cie udah mengakui nih kalo sekarang cewek?" Ledek mas Hakim
"B...bu...bukan gitu maksudnya, sekarang kan aku lagi berperan jadi istri kamu, nanti kalo aku dandan nya cepet tapi hasilnya jelek kamu juga yang malu" Jawab Nisa sambil memalingkan wajahnya karna malu
"Oh.....gitu? Makasih ya istri ku yang cantik" Ucap mas Hakim sambil mengecup pipi Nisa
"Yuk kita ke bis, takut telat nih" Ucap mas Hakim lagiNisa hanya terdiam, tetapi perasaannya seperti melayang ke langit ketujuh. Nisa merasakan perasaan asing, yang bahkan tidak dia dapatkan ketika dengan pacarnya dulu. Perasaan di mana dia dimanja, disayang, dan merasa dilindungi, yang mana dia tidak mendapatkan hal tersebut selama menjalani hubungan dengan mantan nya.
"Jadi gini toh rasanya jadi cewek" Batin Nisa
"Nis kok bengong aja. Ayo jalan, bis nya udah di bawah" Ucap mas Hakim membuyarkan lamunan Nisa
"Eh iya mas maaf" Ucap Nisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Of Life
Fiksi UmumRahmad adalah seorang mahasiswa biasa yang menjalani perkuliahan seperti mahasiswa pada umumnya, sampai datang satu hari yang merubah hidupnya. ============================ *cerita hanya fiktif belaka, tidak ada unsur penghinaan secara sengaja