| Mansion mewah tepi pantai
| Sicily, ItalyGelombang kebiruan itu semakin menepi kemudian membuncah saat seseorang keluar dari dalam air kolam di sebuah mansion bergaya european neo-classical. Pria yang memiliki tubuh kokoh dengan otot perut yang sempurna seperti sebuah pahatan simetris itu menyisir surai basahnya dengan jemari ke belakang.
"Ulangi lagi perkataanmu." ucap Ezio pada salah satu bawahannya yang berdiri menunggunya di tepi kolam.
"Ada yang mencuri barang kita, Tuan." jawab Luca, wajahnya terlihat cemas.
Sebuah senyuman dan tawa yang tersirat makna lain itu keluar sebagai jawaban. "Siapa yang bertanggung jawab dalam pengirimannya?"
"Gavino. Dia tewas tertembak di tempat."
Kedua anggota lain yang ada disana segera mendekat pada Ezio untuk memakaikan sebuah bathrobe setelah ia keluar dari kolam.
"Hongkong?" tanya Ezio memastikan.
Dalam satu bulan terakhir ia banyak mendapat pesanan dan harus mengirimkan paket ke pelanggannya dari berbagai negara. Namun ini sudah kedua kalinya pengirimannya bermasalah. Barang yang ia kirimkan hilang. Parahnya, anggotanya juga ikut menjadi korban.
"Apakah Anda akan membiarkan ini terjadi lagi, Tuan?" Luca ikut geram, takut Tuannya mengabaikannya seperti kejadian tempo lalu.
"Sepertinya ada cecunguk yang sedang bermain-main denganku. Persiapkan semuanya, kita akan pergi ke Hongkong." Tegas Ezio, perkataannya seperti perintah mutlak yang tidak dapat dibantah.
---
Deretan foto selebritas, pengusaha, anggota profiler tingkat tinggi, FBI, CIA dan yang paling atas adalah seorang mafia Ezio Salvatore terpampang jelas menduduki titik pusat dari informasi yang sudah Zack rangkum.
"Jadi menurutmu, Ezio Salvatore yang membunuh sahabatmu?" Ethan menatap Sean yang netranya hanya fokus pada layar proyektor. Ia sedikit kecewa.
"BIN berkata dia tewas dalam misi terakhirnya tapi jasadnya tidak ditemukan. Aku yakin Zack masih hidup. Lihat saja bagaimana dia menyiapkan semua informasi ini secara rinci, dia pasti sangat berhati-hati. Aku masih mencari tahu misi apa yang dia lakukan dan kelihatannya Zack sedang menyelidiki orang-orang Italia dan aktivitas gelapnya." ucap Sean tetap pada keyakinannya dan mulai memahami sedikit demi sedikit situasinya.
"Jika dia masih hidup, kau yakin Salvatore yang menyembunyikannya?"
"Bisa jadi. Aku yakin dia ikut turun tangan."
Mendengar jawaban itu, seketika Ethan ikut memandang lekat foto pria yang memakai kemeja putih dari kejauhan. "Sean, aku banyak mengenal orang Italia dan Salvatore tidak suka menculik korbannya karena baginya itu hanya akan membuang waktunya yang berharga. Dia bukan seekor kucing yang memainkan mangsanya sampai mati, melainkan serigala buas dan sangat ganas. Salvatore lebih suka membunuh." jelas Ethan.
Sean tampak berpikir keras sampai tidak sadar ia sedang menggigiti kuku ibu jari tangan kanannya. Jika penjelasan Ethan benar, probabilitas Zack meninggal menjadi semakin besar dan itu membuat Sean takut.
"Dan juga, anggota FBI dan CIA itu dekat dengan Salvatore sejak aksi kebakaran besar di France tahun lalu. Mereka bukanlah musuh satu sama lain." Lanjut Ethan kembali memperhatikan Sean yang tampak kebingungan.
"Bagaimana dengan orang itu? Dia juga berada dalam baris yang sama. Apakah dia orang Korea? Kenapa dia ada disana?" Tanya Sean menerka seseorang dengan balutan jas rapi bermarga Choi yang berada di deretan atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intrépide [ jayhoon ]
FanficPencarian Sean terhadap sahabatnya yang tiba-tiba dikabarkan meninggal dunia secara paksa mempertemukannya dengan Ezio Salvatore, mafia paling ditakuti seantero Italia. Ia adalah pemasok utama senjata dan obat-obatan terlarang di berbagai negara. Se...