"Kau gugup?"
Utahime tersentak ketika terdengar suara maskulin dari belakang punggungnya. Gadis itu berhenti dari aktivitas memandangi gedung aula tempat diadakannya pameran Ikebana, kemudian berbalik dan menemukan Satoru menjulang sembari tersenyum lebar. Pundaknya yang tak ia sadari menegang selama melamun kini mulai terjatuh rileks.
"Gojo."
Senyum Satoru berganti dengan ekspresi datar. "Kau memanggilku begitu lagi."
Gadis itu tertawa kecil. Ia ingin menggoda laki-laki itu dengan mencubit pipinya yang sama sekali tidak tembam, tapi entah mengapa itu sudah menjadi kesukaannya selama hampir satu bulan mereka berpacaran. Satoru juga tidak menyukai tindakan Utahime yang satu itu, meski ia juga senang ketika gadis itu tersenyum ceria setelah melakukannya.
Utahime menaikkan kedua sudut bibirnya. Satoru pernah berpikir bahwa gadis itu tidak menyadari kecantikannya sendiri. Tapi, mungkin ia salah. Jika gadis itu tidak menyadarinya, bagaimana bisa Satoru merasa ia selalu jatuh dalam pesona Utahime Zenin?
"Aku masih belum terbiasa, kau tahu. Lagipula, kita sedang berada di tempat terbuka."
Akhirnya tiba saat yang mereka tunggu-tunggu sebagai pengurus klub Ikebana, yaitu pameran yang diadakan oleh tim internal mereka sendiri namun dibuka untuk umum. Mereka sudah melakukan penataan ruang dalam satu pekan terakhir hingga puncaknya tadi malam. Hampir tidak pulang, namun Utahime bersikeras untuk menyelesaikan apa yang bisa dikerjakan dengan maksimal hingga batas pukul satu dini hari. Setelah beberapa jam tidur dan beristirahat, mereka sepakat berangkat pagi guna pemaparan instruksi singkat. Sebagai ketua, tentu saja Utahime menyiapkan diri untuk datang satu jam lebih awal dari waktu yang dijanjikan. Satoru juga datang cepat dengan sengaja untuk bertemu gadis itu.
Meskipun acara ini terbuka untuk umum dan dikenakan registrasi yang cukup terjangkau untuk mahasiswa, Utahime tetap khawatir apabila tidak ada yang datang untuk melihat. Ia sedikit berharap bahwa promosi yang dibantu Nyonya Emma pada klub Ikebana-nya akan berhasil dan menarik teman-teman beliau untuk berkunjung. Utahime berkomunikasi beberapa kali dengan beliau setelah dikenalkan oleh Satoru untuk berbagi progress dan secara khusus meminta pendapat karena beliaulah yang lebih senior dalam bidang seni bebungaan ini. Ia juga melakukan promosi acara pada keluarganya terutama Toji dan Naoya, serta mengimbau anggota klub Ikebana yang lain untuk menyebarkan informasi kegiatan itu pada setiap kenalan mereka.
Satoru yang keras kepala tetap berpegang pada pendiriannya untuk mensponsori setengah dari keseluruhan estimasi dana acara. Oleh karena itu, Utahime memutuskan untuk menjalani prosedur sponsor dengan formal meskipun Satoru tak mempermasalahkan itu sama sekali. Mereka memasang logo perusahaan Gojo pada setiap desain kegiatan, sesuai standar prosedur timbal balik sponsor. Ketika Utahime mengirimkan poster pameran kepada Toji dan Naoya, keduanya dengan serempak protes mengapa gadis itu tidak memberikan proposal sponsor kepada Zenin juga yang dijawab Utahime dengan penjelasan yang sama sejak dulu organisasinya mengadakan acara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bewitched by My Rival's Sister ✔
Fanfiction[GojoHime College AU] "Jadi kau Utahime Zen-" "Sshh! Sudah kubilang nanti kakakku bisa dengar!" "Kakakmu ... jangan bilang Zenin Toji?!" Sial. Maksud hati ingin mendapatkan referensi proyek secepatnya untuk mengerjakan tugas matkul bisnis, nasib jus...