Hari senin adalah jadwal untuk rapat osis, seperti biasa rapat diadakan sepulang sekolah.
'' Duh gimana ya Freen, gue mentok banget nih, ngga ada ide sama sekali '' Keluh Nam saat dirasa keplanya mulai penuh dan hampir meledak,
'' Dari dulu gue tau kalo lo emang bodoh " Ucap Freen dengan tampang polosnya.
'' Hi yaudah biar lo semua aja yang mikirin konsepnya, mrs perfectionis '' Kesel Nam.
Anggota osis yang di penuhi kelas X ini penuh sesak memenuhi ruangan, namun semuanya hening dan senyap, tidak ada yang berani berucap di tambah tatapan Freen yang seakan-akan ingin menguliti mereka hidup-hidup.
'' Kalian ada yang punya ide lagi ngga? waktu kita udah ngga banyak nih '' Tanya Nam ke anak-anak,
Namun tidak ada jawaban, semua masih diam dengan isi pikiran masing-masih, ada yang dim karena memang tidak punya ide sama sekali, dan ada yang diam karena takut di sumpah serapahi karena idenya tidak sesuai dengan ekspetasi sang ketos.
'' Kalian boleh keluar dari anggota osis sekarang, percuma juga kalian ikut, kalian ngga membantu sama sekali '' Ucap Freen datar, tambah panas dingin semua anggota, pasalnya mereka tidak ingin keluar dari osis, walaupun sering di beri tugas dan tekanan yang luar biasa, tetapi mereka menikmati dan baru kali ini mereka di buat mati kutu oleh sang ketos.
Freen sendiri mememiliki daya pikat yang luar biasa, cantik, cool, pintar dan banyak kelebihan lain yang sulit digambarkan, banyak dari kalangan siswa yang mengidolakan Freen, maka dari itu banyak dari mereka yang berlomba--lomba masuk osis hanya untuk sekedar menatap idolanya lebih lama termasuk salah satu siswa itu adalah Irin. tapi sayang gadis itu absen hari ini.
Semuanya masih diam, sampai akhirnya ada siswa yang berani mengajukan diri untuk di caci maki Freen, em salah, maksudnya mengajukan diri untuk mengutaran ide perpisahan.
'' Gue ngga mau denger ide smpah kayak kemaren lebih baik lo telen ide lo lagi " Ucap Freen saat melihat Becca mengangkat tangan, Becca sendiri jengah dengan situasi seperti ini, dirinya berfikir memang tidak ada lagi yng bisa di andalkan. Namun setelah mendengar ucapan Freen barusan dia kembali ciut nyali.
'' Lo ngga boleh gitu Freen, kita dengerin dulu dia, " Bisik Nam pada Freen.
'' Iya Becca, silahkan '' Nam memberi Becca kesempatan, dan bagi Becca Nam adalah penyelamat baginya.
Becca menjelaskan idenya dengan bahasa yang lugas dan mudah di pahami, dilihat dari raut wajah Freen belum ada bantahan, dia masih setia mendengarkan.
'' Oke ide di terima, semuanya boleh pulang kecuali lo. '' Ucap Freen sambil menunjuk Becca, Becca terkejut, ada apa lagi ini, dirinya sudah jengah ingin segera pergi tapi malah dirinya yang tertahan sendiri disini.
Semua anak bergegas pulang meninggalkan Becca, Freen dan Nam di ruangan.
'' Ini udah waktunya pulang tapi kenapa lo malah nahan Becca? '' Tanya Nam pada Freen
'' Masih ada yang harus dia kerjakan '' Jawab Freen
'' Yaudah, tapi gue ngga bisa nemenin, gue mau pulang ada urusan '' Ijin Nam yang hanya di balas anggukan oleh Freen.
'' Becca gue pulang dulu ya, lo ati-ati sama Freen, kalo lo di apa-apain lapor gue ya, gue ngga mau besok tiba-tiba ada berita ' seorang gadis cantik di temukan tidak bernyawa dengan luka bolong pada ubun-ubunnya' '' Ucap Nam yang mendapat lirikan tajam dari Freen,
'' Lo pikir gue demit makan ubun-ubun '' Lirih freen
'' Lo emang bukan demit kak, tapi lebih dari demit, yaitu Dajjal '' Batin Becca sambil terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD KETOS
Romansa'' Ngga mungkin gue suka sama Dajjal itu " Batin Becca, matanya tak lepas terus memandang Freen. GXG IN YOUR AREA. HOMOPHOBIA WAKTU DAN TEMPAT DI PERSILAHKAN UNTUK MENYINGKIR. 18+