bab 3

91 11 0
                                    


3 hari kemudian...

"Yey akhirnya Rora bisa pulang juga," ucap Rora senang.

"Iya akhirnya adik kesayangannya Abang ini bisa pulang lagi ke rumah,"kata Deren yg tak kalah senang, karena Rora akan kembali kerumah.

Sedangkan kedua orang tuanya yang melihat itupun turut senang karena mereka berdua bisa akur tidak seperti yang lain. Karena mereka tau kelakuan ke3 Abang Rora, terhadap putri satu-satunya itu.

"Gimana kamu udah siapa kan sayang? gak ada yang ketinggalan kan?" tanya mommy Lora kepada Rora.

"Ga ada ko mom, yaudah kalo gitu kita...LET'S GO!" teriak Rora senang.

"Jangan teriak-teriak sayang, nanti tenggorokan kamu sakit"tegur sang Daddy.

"Sekarang rora mau Abang gendong atau jalan sendiri? "tanya deren lembut.

Oh iya untuk deren ia izin untuk tidak masuk sekolah karna ingin menjemput Rora pulang.

"Gendong," ucap Rora manja, mereka semua yang melihat itupun menjadi gemas.

"Manja banget sih adik Abang yang satu ini," ucap Deren seraya menjawir hidung Rora gemas.

"Biarin kan ama abang sendiri," ujar Rora yang membuat mereka gelengan-geleng kepala dengan kelakuan rora yg sekarang.

Setelah itu mereka pun turun menuju lobby dan saat di perjalanan banyak sekali orang-orang yang menatap mereka kagum, karna siapa sih yqng tidak mengenal keluarga Axelio. Perusahaan yang berada di peringkat 3 dunia.

Wah siapa itu cantik banget

ya imut banget Cok, jadi pengen gue karungin deh

Eh itu kan keluarga Axelio, wah berarti itu putri satu-satunya keluarga Axelio dong?

Hah serius? demi Apa gue ketemu Ama dia

Aaaaaa Bun, aku mau punya adek kaya dia

Semoga jodoh gue juga kaya dia, cantik bener dah

Lah jangan ngarep Lo

Ye biarin suka-suka gue dong, napa Lo yg sewot

Senyuman nya itu bikin hati mungil gue jedag-jedug

Dll.
Kira-kira begitu lah teriakan dari mereka, sedangkan yang di teriaki hanya menampilkan senyuman yang membuat mereka heboh.

Setelah beberapa saat akhirnya mereka pun telah sampai dimasion Axelio dan di sepanjang perjalanan hanya di isi oleh celotehan Rora yang kurang berfaedah. namun, sesekali mereka pun menjawab pertanyaan Rora itu.

"Huh bakalan banyak drama nih," batin Rora berkata.

"Ayo sayang kenapa melamun? apakah ada yg sakit? mana sini bilang sama mommy? "tanya beruntun sang mommy khawatir.

"Eh enggak ko mom, I'm fine," ucap Rora seraya tersenyum manis kepada mommy tercintanya.

"Yaudah kalau gitu ayok kita masuk," ajak sang Daddy.

"Emm iya dad ayok," ucap Rora dan segera masuk kedalam.

Saat ia masuk ternyata sepi, kemana pergi para Abang nya itu pikir nya.

"Sayang ayok mommy antar kamu kekamar," ajak sang mommy.

"Gak usah mom, biar sama Deren aja," larang Deren lembut.

"Owh yaudah kalau gitu, nanti waktunya makan malam mommy bangunin okey"ucap mommy Lora.

"Okey mom, kalo gitu aku sama bang Al keatas dulu ya bye mom," pamit Rora senang. Setelah itu mereka pun kembali ke kegiatannya masing-masing.

"Yaudah kalau gitu kamu istirahat dulu, nanti Abang kesini lagi pas jam makan malam Okey?" tanya Deren lembut kepada Rora.

"Okey bang," jawab Rora seraya tersenyum.

dan Deren pun pergi menuju kamarnya sendiri.

untuk Rora ia langsung menuju kamar mandi untuk bersih-bersih, karena badannya yang sudah lengket.


𝙈𝙖𝙖𝙛 𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙡𝙤 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙧𝙞𝙠 🙏
𝙆𝙖𝙡𝙤 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙨𝙪𝙠𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙪𝙨𝙖𝙝 𝙙𝙞 𝙗𝙖𝙘𝙖, 𝙨𝙚𝙠𝙞𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 🙏

𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣👇

Transmigrasi Zoya [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang