bab 4

87 7 0
                                    


𝙢𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙝𝙖𝙧𝙞𝙣𝙮𝙖...

tok tok tok

"Ra...makan malam dulu yuk," panggil Deren kepada Rora.

"Iya bang bentar," ucap Rora di dalam kamar tersebut.

beberapa detik kemudian.

"Halo bang al," sapa Rora ceria.

"Eh udah selesai, cantik banget sih adik abang ini," puji Deren yang membuat Rora salting.

"Maacih abang...abang juga ganteng kok,"  puji Rora juga yang sudah tersenyum manis.

"Tapi masih gantengan pacar aku sih bang," ucap Rora lagi membuat Deren langsung murung seketika.

"Hah pacar? siapa pacar kamu itu? pokoknya adek gak boleh pacar-pacaran dulu, masih kecil juga udah pacaran aja," omel Deren tidak Terima adik kecilnya itu berpacaran.

"Iya bukan pacar sih cuman idol k-pop paporit Rora. tapi, udah rora angap sebagai pacar dan namanya itu, jeon jungkook, yang ada di BTS itu loh kak...uuh ganteng banget," puji Rora yang membuat Deren tidak terima.

"Huh masih gantengan juga abang kali, dari pada si Jongkok-Jongkok itu," kesal Deren.

"Iya deh abang paling ganteng. tapi, namanya itu Jungkok. Bang...Jungkok, bukan jongkok," revisi Rora.

Sedangkan Deren ia sedang berpura-pura marah kepada rora.

"Ih abang kenapa? marah ya sama rora? rora minta maaf ya? iya deh Pokoknya abang paling-paling ganteng gak Ada yg bisa ngalahin kegantengngan nya abang, udah ya jangan marah lagi plis," mohon Rora. namun, di abaykan oleh Deren.

Dan deren pun langsung pergi menuju kebawah Tampa menunggu rora.

"Bang maafin Rora ya," rengek Rora seraya mengguncangkan tangan abang yang itu.

Sedangkan ke3 abang Rora yang lain hanya memperhatikan rora dengan Pandanga yang berbeda-beda.

"Sayang emang abang kamu kenapa nak?" tanya sang mommy kepada Rora.

"Itu tadi abang marah sama rora mom, karena Rora bilang Jungkok bts lebih ganteng dari pada abang," jelas Rora sedih.

"Owh karna itu toh," kata sang mommy dan sang daddy yang hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan mereka berdua.

"Abang beneran marah sama Rora ya? Rora minta maaf bang hiks, Rora hiks gak ber maksud kok buat hiks bilang kaya hiks gitu tadi," ujar Rora sembari sesenggukan karena menangis.

Mereka yang melihat itupu menjadi kaget karena Rora yang tiba-tiba menangis dan Deren yang tidak tegapun segera memindahkan Rora kepangkuannya.

"Cup cup cup abang ga marah kok sama adek," kata Deren Menenangkan Rora.

"Celius" ucap Rora lucu yang membuat mereka Menahan gemas terhadap Rora, karena sekarang Rora itu sangat imut dengan pipi merah, hidung merah, serta matanya yang sembab karena habis menangis.

"Iya abang serius baby," ucap Deren seraya menoel hidung mancung Rora.

"Ih kok panggilnya baby sih, kan rora udah besar masa masih baby," kata Rora kesal.

"Iya...iya maaf ya," maaf Deren kepada Rora.

"Ya udah karena Rora anak baik, jadi Rora maafin deh," ucap Rora seraya tersenyum manis.

Para orang tua yg melihat itu pun turut bahagia, berbeda dengan ketiga abang Rora yang lain. Mereka memandang Rora dengan Pandanga sulit di artikan.

"Ya udah sekarang kamu makan dulu ya, abang suapin gimana? mau gak? " tanya Deren.

"Mau bang, Rora mau," jawab rora antusias.

Lalu setelah itu mereka pun makan dengan tenang dan Damai karena di keluarga Axelio dilarang berbicara ketika sedang makan karena itu dianggap tidak sopan.

Transmigrasi Zoya [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang