J

1.5K 102 8
                                    

Hari dimana jennie menjalani hari yang membosankan berubah menjadi lebih menyenangkan setelah ia jatuh cinta pada pandangan pertama untuk pertama kalinya dalam hidupnya, hal ini membuatnya begitu bersemangat dan gugup disaat yang bersamaan ketika ia melihat wanita impiannya!

"Sial itu hot"-Gumam Jennie ketika ia melihat crushnya tengah berolahraga di lapangan dan dirinya diam - diam mengintip di jendela kelasnya

Seolah tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, ia melihat satu persatu para siswi pergi meninggalkan lapangan termasuk crushnya

"Jennie! Kim Jennie Julian Ruby Jane"-Teriak Seseorang persis di sampingnya yang membuatnya tersentak

Ia membalikkan badannya dan menemukan guru matematika berdiri di sampingnya dengan wajah memerah terlihat emosi

"Iya, ada yang bisa saya bantu bu?"-Tanyanya dengan polos

Guru Matematika itu menatapnya tajam

"Pergi keluar dan berlari di lapangan sampai saya mengatakan selesai!"-Titahnya tak terbantahkan

Dengan ogah - ogahan jennie pergi keluar untuk melaksanakan tugasnya

"Ya tuhan, jangan sampai bidadari gue liat kalau sampe beuh ditaro di mana muka gue.. Tolong beri hamba ini harga diri di depannya untuk citra yang baik"-Doanya mendramatisir

Setibanya di lapangan samping kelasnya jennie melakukan beberapa peregangan dan mulai berlari meski ada beberapa orang yang melihatnya dengan heran tapi jennie mengabaikannya

Setelah melewati 6 putaran nafasnya mulai ngos-ngosan

"Bu capeeee"-Teriak Jennie dari lapangan dengan lantang tapi tidak ada balasan dari gurunya yang malah meliriknya dan lanjut menjelaskan materi

"Budeg - budeg tu kuping!"-Sumpahnya dengan misuh - misuh dan kembali berlari meski memperlambat lariannya lebih ke jalan cepet aja sih

Sementara disisi lain

Lisa, Lalisa Manoban lebih tepatnya setelah menyelesaikan olahraga ia kembali menuju kelasnya di lantas atas setibanya di kelas teman - temannya yang lain malah pada nongkrong diluar dengan melihat ke arah lapangan

"Tumbenan pada di luar, ada apa sih"-Tanya lisa pada temannya

"Kita lagi liatan anak kelas unggalan yang lagi hukum"-Balas Naeyon tanpa mengalihkan tatapannya

Hal itu membuat lisa penasaran lantas ia melihat ke bawah dan yah ada seorang murid yang tengah di hukum berlari

"Sadis bener hukumannya!"-Komen lisa

"Namanya juga anak unggulan mereka biasanya serba tertib, kalau melanggar sedikit aja udah pasti kaya gitu atau engga hormat ke bendera"-Balas temannya yang lain

"Tapi tampan kan li dia"-Tanya Joy

"Lumayan"

"Joy jangan cemari lisa dengan hal aneh!"-Peringat Naeyon membuat Joy terkekeh namun mengangguk mengiyakan

Sebenarnya bukan lisa tidak mengerti hanya saja entah bagaimana joy terkadang selalu vulgar untuk anak 14 tahun yah benar 14 tahun mereka berada di tahun akhir SMP

"Udah ah gue laper mending ke kantin sebelum bel istirahat terus kantin penuh"-Ucap lisa

Setibanya di kantin lisa membeli nasi goreng dan es teh setelah itu dirinya duduk di tempat yang nyaman sembari menunggu lisa membuka ponselnya

"Lisa ini pesanannya"-Ucap ibu kantin meletakkan di depan lisa

"Hehe makasih bu"-Balas lisa dengan sopan

Simple Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang