Chaeza

15 3 3
                                    

Happy reading!
Vote+komen juseyoo

•••

Chaeza El'Javerine. Cewek cantik, imut, gemesin, pendek, putih, mulus, gloweng, banyak orang mengenalnya, mulai dari sekolahnya bahkan sampai sekolah orang lain.

Ingat, dia pendek, paling pendek di antara circle nya. Di kelasnya juga begitu, Chae yang terpendek di kelas.

Selain pendek, Dia juga lemot.. terkadang lebih banyakan kata 'hah?' yang lebih dulu di ucap nya, baru mencerna apa yang di katakan oleh orang.

Biasanya ia di panggil Ceja atau Chae, tetapi kekasihnya memiliki panggilan tersendiri. Za. Pendek betul macam tubuhnya .

Dari awal di kandungan emak nya, dia sangat barbarly, sampai sekarang pun masih kebawa barbarly nya.

Se barbar apapun Chaeza, ia bukan cewek nakal yang salah pergaulan seperti yang biasanya.

Kalau kalian pikir, biasanya yang barbarly itu pada tomboy kan?
Dia tidak tomboy, Dia juga tidak terlalu girly. Di tengah-tengah itu lah.

Tomly.

Chae itu makhluk bumi yang baik kok, sangking baik nya..

"Suti laper? Gue punya sandwich nih, lo makan selada aja yaa biar sehat." Chae berbicara seolah-olah makhluk di depannya paham dan dengar apa yang Dia ucapkan.

Makhluk itu adalah.. ikan cupang yang ia dapatkan karena menang main cabut-cabutan di depan sekolah dasar saat ia akan pulang ke rumah nya waktu itu.

Baik banget bukan? Ikan cupang saja di kasih selada, yang bahkan sudah tercampur dengan saus dan mayonaise di dalam roti itu.

"Ya Allah Chae! Ikan nya di apain itu woy!" Teriakan menggelegar memenuhi kediaman Javerine.

"ANAK TAPIR! EH ASTAGHFIRULLAH! KAGET JANTUNG INI BANG!" Pekik Chae sambil mengelus dada nya.

Pemilik suara itu abang twins nya yang pertama Chae, Arvaz Javerine yang biasa di panggil Ar.

Ar tertawa sebentar. "Lo apain ikan nya?" Tanya nya kembali.

"Suti laper bang, jadinya Chae sharing sandwich, dia makan selada nya biar sehat." Jawab Chae tanpa pikir panjang.

"Sehat kaga, mati iya! Lihat noh air di aquarium nya berminyak, bersihin terus ganti airnya sana!"

Ar memijat pangkal hidungnya, ia frustasi karena tingkah adik nya yang tak ada hentinya.

"Yaudah iya. Chae mau mabar sama Suti, bye!" Berjalan dengan gaya sombong yang di buat-buat, Chae hampir saja terjatuh karena tiba-tiba kakinya meleyot.

Chae melanjutkan jalannya seolah tidak terjadi apa-apa.

"Pfft!" Sedangkan Ar, susah menahan tawanya.

Walaupun wajah si adik itu cantik, bahkan sangat, tetapi wajah adiknya barusan itu sangat aib able ya pemirsa.

•••

Chae memasuki kamar mandi yang ada di kamar nya untuk membersihkan diri dan juga membersihkan aquarium Suti.

Aquarium nya tidak besar, jadi ia tidak kesusahan membawanya.

"Sut, lo di bawah aja ye, gua mau berendam. Awas loh jangan ngintip!"

Selesai membersihkan dan mengisi ulang air aquarium Suti, Chae memasuki bathtub yang berisi air hangat dan berendam dengan tenang.

"Sut, Brian ga mau login gitu ke agama gue? Udah sering gue ajarin sholawat padahal." Pertanyaan random muncul di pikiran Chae.

"Udah dua taon pacaran nih boss, senggol dong!" Dengan nada bicara yang sedikit ngegas dan air liur yang sedikit menyiprat, ia malah pamer hubungan dengan Suti.

"Oiya lo ga ada laki ya Sut? Besok gue cariin biar lo ga jones lagi ahaha!"

Suti : janc**ok

Chae kemudian membersihkan dirinya dan keluar dari kamar mandi.

Membawa aquarium Suti dengan berhati-hati, takutnya pecah.

Drrt.. drrttt..

Dering telfon terdengar, ia melihat nama di layar handphone nya, Briann♡ is calling.

Chaeza mengangkat telfon dan mencari baju yang akan ia pakai.

"Hallo, Bri? Bentar woy gue baru selesai mandi, mau pakai baju dulu ini." Ucapnya sambil memakai baju nya.

"Hallo yang, dih jam 1 baru mandi?
Pantes tadi sebelum nelpon, ada bau-bau ajab gitu."

"Mulut lo bau ajab! Siapa suruh mulut sama hidung deketan." Damprat Za, yang terdengar lucu oleh Brian.

Brian terkekeh kecil, menjahili kekasihnya adalah hobi nya.

"Udah selesai pasang bajunya?" Tanya Brian.

"Hmm, udah nih." Jawab Za yang sedang duduk di depan meja rias nya.

"Yahh, padahal mau minta pap plus plus tadi."

"Plus plus otak lo minus! Gua geledah tu otak terus gua ganti pake otak tapir, mau?!"

"Hahaha ampun sayang, ngegas mulu deh kaya knalpot becak." Lagi-lagi Brian terhibur dengan perkataan kekasihnya.

"Ya lagian, minta nya yang aneh-aneh! Gua ruqyah ntar lo!"

"Iya iya, bercanda doang gue yang. Vc aja yuk? Sepet hari ini ga liat muka pacar." Ajak Brian dengan semangat.

Tanpa babibu, langsung saja Chaeza menekan tombol yang dapat merubah menjadi video call.

"Hai chuantiq! Godain abang dong!"

Chaeza memutar bola matanya, cape guweh cape..

"Kebalik woi, harusnya elo yang godain gue. Ini anak astagfirullah banget kelakuannya emang." Ujar Chaeza.

"Oh jadi pengen di godain, yang?" Dari layar, terlihat Brian menaik turunkan alisnya menggoda.

"Engga makasi, lebih milih di godain om Burhan gue mah!"

"Astatank! Lo mau? Gue punya kontak om Burhan nih."

"Widihh, ga dulu ya, gue lagi sibuk ngatur tanggal date sama Mingyu." Chaeza mengibas rambutnya seperti di iklan shampo.

Brian sudah terbiasa tentang Chaeza yang memiliki banyak pacar halu-an nya.

"Atau lo aja dulu sama om Burhan, gue ikhlas kok!"

Lanjutan nya membuat Brian yang sedang minum, hampir menyemburkan minumannya.

"Anjir hampir nyembur gua! Ogah yang, lo kata gue homo?!"

"Ya kali aja kan? Di belakang diam-diam lo berduaan sama seme lo." Ucap Chae santai.

"Astaghfirullah yang, gue ga boti dan gue ga belok ya!" Ucap Brian dengan dramatis.

"Elo kristen sayang, yok bisa yok, asyhadu."

"Tunggu dulu sebentar ya beb, gue pikirin dulu sampai mateng."

Chaeza tersenyum. Percakapan mereka masih berlanjut sampai Chae di suruh makan oleh kekasihnya tercinta, Brian.

Begitu lah mereka, kalau lagi mesra, panggilan nya aku kamu, kalau engga ya lo-gue.

To be continued!!

Eyyoe ini cerita baru lohh.

Yang mau komen n vote dulu lah ya.

925.

BrizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang