•°Nginap?•°

6 0 0
                                    

Happy reading!
Vote+komen juseyoo

•••

Di perjalanan pulang, daddy nya Chae, yaitu Kaian,, bertanya pada Chae.

Ia heran kenapa banyak orang dan banyak truk pasir yang datang di sebelah rumah nya.

Sudah pasti karena anaknya.

"Chae, kamu minta apa sama papinya temen kamu?"

Sambil melirik sekilas, karena kalau melirik lama, yang ada pindah alam.

"Jadi kan tadi lagi bercandain Brian karna ngeselin anak nyaa, terus Chae bilang mau jual tapi tar ga ada yang nyetok susu buat Chae, tapi Crist nawarin buatin pabrik nya."

Chae berhenti sebentar untuk menarik nafas lagi.

"Terus, Chae bilang mau pabrik susu nya di samping rumah, beneran di bilang ke papi dongg, ehehe." Jelas Chaeza sambil bercerita dengan semangat.

Daddy nya menggelengkan kepalanya, anak nya ini suka meminta sesuatu kepada teman nya dan semua itu pasti di turuti.

Terlebih lagi papi Crist, karena Ia hanya punya 1 anak dan itu laki-laki.

"Kalau mau sesuatu bilang ke daddy, jangan sama ayah nya para teman kamu sayang. Terus gunanya daddy dan mommy bekerja setiap hari untuk apa dong?" Sebelah tangan Kaian mengelus kepala putri nya sayang.

"Huh? Daddy pelit, kemarin Chae minta tiket konser Seventeen aja ga di bolehin!" Sungut Chae sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ya mana mau daddy kabulin yang itu, kamu aja mau nonton konsernya di Singapura."

"Ga ada yang mau nemenin kamu ke situ dek, kalau kamu kenapa-kenapa gimana? Ntar kalau mereka konser di Jakarta baru daddy boleh kan." Lanjut daddy nya yang membuat Chae tersenyum senang.

"Uwaaa daddy! Dua minggu lagi Seventeen ngeluarin album, beliin ya dad!" Pinta Chae dengan menunjukkan boba eyes nya.

"Yaudah kamu sebut berapa yang di butuhkan, nanti daddy transfer saja uang nya."

"Yash! Makasii daddy! Sayang banyak-banyak!" Chae bertepuk girang.

"Daddy sayang kamu juga." Balas Kaian.

Ya begitulah kalau Chae bersama keluarganya, sisi anak bungsu nya muncul, manja.

Mobil Kaian sampai di pekarangan mansion nya yang sangat besar.

"Terimakasih udah jemput Chae, dad." Ucap Chaeza, lalu di angguki Kaian.

"Eh sudah pulang. Ganti seragam kamu, lalu makan siang, mommy sudah buatkan ayam goreng tepung pakai saos pedas manis, perkedel jagung dan tumis kangkung." Ucap Aileen sambil tersenyum.

"Okay mommy, ini Chae mau ganti baju dulu ya, gerah banget!" Lalu Chaeza berlari menuju kamarnya, terasa jauh karena kegedean mansion ini.

Mungkin di dalam mansion Chaza bisa menggunakan sepeda untuk menuju ruang satu ke ruang lainnya.

"Jangan lari, nanti jatoh!" Teriak mommy memperingati.

Chaeza membalas teriak mommy nya. "Ga kok mommy, ini biar cepet sampai!"

Kaian yang melihat tingkah dua perempuan yang saling berteriak itu hanya menggeleng lelah.

Sesampainya di kamar, Chae langsung mengisi daya handphone nya dan segera mengganti seragam sekolah nya.

Ia menggunakan baju kaos yang besar mencapai di atas lututnya berwarna pink dan hotpants jeans nya.

"Huh laperr, padahal sebelum pulang udah mam cilok banyak tadi." Gumam Chaeza sambil mengelus perut nya yang berbunyi.

BrizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang