Minggu, 02 Juli 2023

35 10 14
                                    

Prompt: "Apa kabarmu, wahai cinta pertama? (fiksi kilat min. 100 words)."

Sajak Bualan Belaka | #flashfiction, cerita berima,  romance

[400 words]

Apa kabarmu, wahai cinta pertama?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa kabarmu, wahai cinta pertama?

Kadang, bahagia lebih mudah daripada melupa. Engkau tahu aku tiada bisa melakukannya. Namun, semenjak melepas label Sekolah Menengah Pertama, di manakah gerangan engkau, wahai cinta pertama?

Aku ingat. Aku masih ingat kali pertama bertemu. Wajah elokmu bersembunyi dibalik buku secara malu-malu. Temanmu yang lain asyik membicarakan perkara husbu, tetapi kau selalu memandangku, membuatku gatal ingin menanyakan sesuatu. Kutanya, "Mengapa kau menatapku begitu?" Kau hanya menggedikkan bahu sambil tersipu. Aku bingung, padahal aku tak sedang merayu.

Aku ingat. Aku masih ingat ketika Masa Orientasi Siswa, lima menit setelah upacara bendera, ketika aku masih berada di barisan hukuman siswa, berdiri hormat di depan tiang bendera, kau datang tanpa aba-aba. Awalnya, aku pikir ada masalah pada cuaca, mengapa tiba-tiba terasa sejuk di atas kepala? Namun, asumsiku tak benar adanya. Nyatanya, ketika menoleh ke belakang, kau berdiri di sana. Berjinjit, senyum merekah sempurna, sambil memegang payung merah muda.

Mengapa?

Apakah yang terbesit di pikiranmu ketika berusaha memayungiku di tengah lapangan begini? Aku diam, sambil bersiap meluncurkan kalimat introgasi: "Mengapa kau melakukan ini?" Tapi sedetik kemudian, reaksi yang kau berikan membuatku tak memahami apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa kau malah lari sembari melemparkan payung, yang gagangnya tepat kena di dahi?

Sejak insiden itu, kita berdua jadi jarang bertegur sapa. Bahkan selama seminggu lamanya. Kita di kelas yang sama, pelajaran yang sama, dan juga di deretan bangku yang sama. Maksudku, kenapa kau selalu menghindar kala aku sedang mencoba mengajak bicara? Aku hanya ingin menanyakan apa maksudmu saat insiden setelah upacara bendera kemarin lusa. Apakah ada yang salah pada jidatku hingga kau tak ingin balas menyapa?

Pernyataan itu ternyata tak benar. Sungguh tak benar. Karena, dalam dua minggu berikutnya, aku mendengar sebuah kabar. Perihal perkara yang tak semestinya kulihat dan dengar. Apakah wajar, ketika telah membuatku jatuh hati hingga jantung berdebar, tetapi kau malah kulihat bersama pemuda lain yang tengah menyatakan cinta, lalu bermesraan di luar pagar?

Sirnalah sudah. Mungkin seharusnya ini semua tak bakal membuatku resah atau dilanda amarah. Aku hanya sebatas suka. Namun, sepertinya telah jatuh pada orang yang salah.

Mungkin seharusnya aku melupakan semuanya. Tapi, setelah periode tahun berikutnya, bahkan ketika hendak melepas jenjang Sekolah Menengah Kedua, aku tetap tak benar-benar bisa menghapus kenangan yang ada. Apakah ada yang salah dengan kita? Mengapa semua kejadian itu terus-terusan menyelimuti pikiranku bahkan dalam jangka waktu yang lama?

Apakah ada yang salah dengan kita, wahai cinta pertama?

Apakah ada yang salah dengan kita, wahai cinta pertama?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAHAHAH

nda bisa cinta-cintaan saya itu, tapi ntah mengapa dua bulan belakangan promptnya menyeberang ke dunia romance. :'

nikmati sajalah, meski unfaedah

AmbrosiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang