Part 1

1.7K 76 2
                                    

Jisoo POV




Aku sedang duduk dengan nyaman di sofaku, tepatnya di kondominiumku, ketika seseorang membunyikan bel pintu. Aku berdiri untuk memeriksanya dan membuka pintu. Aku melihat Irene, ia berdiri di sana.

"Apakah ada orang yang sedang bersamamu?" Dia bertanya padaku.

"Uhm..tidak. Aku sendirian seperti biasa-" Dia memotong ucapanku dengan ciuman sensual yang ada dalam darinya, saat dia menarik bajuku, hanya untuk lebih dekat dengannya. Aku menariknya ke dalam dan menjepitnya di pintu, menguncinya.

"Masalah apa lagi, Mrs.Kim?" Aku bertanya tapi dia menciumku lagi jadi aku menggendongnya, dan membawanya ke kamarku.


____________


Aku bangun, aku biasanya tertidur setelah melakukan 'itu' dengan seseorang. Aku duduk ditepi ranjang, aku melihat pakaianku berserakan di lantai. Dan Irene tidak ada di kamar. Aku mengambilnya dan berdandan, sebelum meninggalkan kamarku. Aku melihatnya di ruang makan sedang menyiapkan makan malam, karena ini hanya waktu makan malam. Begitu dia melihatku, dia melempar sandal ke wajahku.

"Yak!" teriakku.

"Kamu keras kepala. Sudah kubilang jangan makan ramen sepanjang minggu karena itu tidak sehat untukmu!" Teriaknya juga.

"Yak, sepupuku di sebelah Dahyun tidak ada dan aku juga tidak tahu cara memasak!"

"Kalau begitu dapatkan kelas memasak, bocah."

"Terserah." Kataku dan duduk. Aku tersenyum melihat dia memasak makanan untukku.

"Aku melihat sesuatu di kulkasmu jadi aku memasaknya. Sepertinya kamu tidak punya makanan sehat minggu ini."

"Ya. Tepat ketika aku makan dengan klien. Terima kasih." Aku mulai makan. Irene adalah teman terbaikku. Semuanya dimulai dengan satu malam mabuk, kemudian diikuti oleh dia yang stres dan aku membantunya tetapi kami akhirnya tidur. Lalu begitu seterusnya. Biasanya terjadi sesuatu saat dia sedang sedih, marah, atau hanya ingin bersenang-senang. Untuknya tidak ada perasaan yang terlibat di sini tapi aku punya perasaan untuknya begitu dalam. Tetapi dia tidak akan menyadarinya. Dia terlalu mencintai saudara laki-lakiku yang dia nikahi, aku di sini hanya untuk memenuhi kebutuhannya.

"Jadi, apa yang terjadi?" tanyaku.

"Ini ulang tahun pernikahan kami yang ke-2 tapi dia lupa dan bahkan meneriakiku saat aku mengingatkannya." Jelasnya.

"Apa? Apakah dia menyakitimu?"

"Sungguh, Jisoo. Bagaimana bisa seseorang menyakitiku di telepon?"

"Oh..hehe. Aku hanya mencoba bercanda dan kamu bahkan tidak tertawa! Astaga!" kataku, dan berlagak stres. Dia menertawakanku.

"Bodoh." Kata Irene dan tersenyum.

"Tersenyumlah." Kataku dan ia tersenyum juga.

"Kemari dan makan."

Aku harap suatu hari kamu akan datang ke sini, bukan karena masalah atau kebutuhanmu, tetapi karena kamu ingin menghabiskan waktu bersamaku.






_____________






Aku datang ke firma hukumku hari ini. Ya, aku memiliki firma hukum. Aku mendirikannya tiga tahun lalu dan firma itu terus bertambah besar. Aku pergi ke kantorku dan meletakkan koperku di sana. Aku tersenyum, suasana hatiku sedang baik. Pintu kantor terbuka, dan aku melihat Lisa.

"Ini berkas tentang sidang besok." Katanya sambil meletakkan file di mejaku.

"Woah woah kenapa kamu tersenyum? Apakah sesuatu yang baik terjadi? Oh, aku yakin Irene datang ke kondominiummu. Apakah aku benar?" Katanya sambil menatapku. Dia adalah sahabatku dan dia tahu segalanya tentangku. Secara harfiah semua yang aku lakukan pasti ia akan mengetahuinya, tidak ada sesuatu yang bisa aku sembunyikan darinya.

"Aku tahu itu."

"Yah, dia membuatku bahagia."

"Bung, itu berbahaya. Kamu seorang pengacara dan kita berdua tahu bahwa jika kakak mu mengetahui hal ini, dia dapat menuntutmu."

"Aku tidak takut." kataku.

"Kamu bodoh. Dia tidak punya perasaan untukmu! Ada banyak gadis yang mengincarmu, tapi kenapa kamu memaksakan dirimu pada orang yang hanya memanfaatkanmu?" Aku menatapnya tajam.

"Jangan bertengkar tentang ini lagi, Lisa. Kita sudah sering membicarakan ini berkali-kali!"

"Kamu sangat bodoh. Ckk. Lagi pula, ini hidupmu," katanya sambil berjalan keluar menuju pintu.

OPTION (JIRENE | JISOO) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang