_Happy Reading_
Kantin cukup padat dan berdesakan. Terlihat dari kejauhan, hendak melancarkan aksi pengintaian. Selepas sesi tanya jawab semalam, mereka sepakat untuk menjalankan rencananya yakni menyelidiki anak baru itu. Dan tadi juga sempat menyusun strategi yang akan dijalankan atas keputusan tersebut.
Sengaja berpencar keberbagai sudut. Lycan diam-diam menyaksikan hal itu, dia bersikap setenang mungkin. Dirinya sangat paham, seseorang yang tampan akan sering kali menjadi buronan.
Terlebih dari ketampanan sudah membuatnya seperti bahan tontonan setiap hari. Bagaimana tidak, seragamnya terlihat fresh saat dipakai olehnya. Padahal itu hanya sebuah seragam sederhana dari sekolahnya, ditambah jaket yang selalu ia pakai usai jam pelajaran. Meskipun di tengah pembelajaran hal itu kian tak diperbolehkan namun wajahnya tetap menjadi sorotan.
Hal menarik lainnya yaitu, rambutnya tertata bak wujud yang keluar dari komik kerajaan bedanya hanya sedikit berantakan. Tatapannya seakan membuat siapapun ingin jatuh ke dalam pelukannya.
Dilihat dari penampilan dan pakaian yang dikenakan oleh Lycan. Memang sangat berbeda dengan kakak keduanya.
Soule hanya bocah ingusan yang memakai kacamata tebal dengan alasan tidak terlalu jelas saat melihat soal-soal pelajaran. Dan kalau dilihat lebih dekat lagi ternyata Lycan memiliki tahi lalat di samping hidung bagian atasnya.
Viken kian meragukan dugaannya, namun tetap berpegang pada pendiriannya. Dan Viken menjadi mempertanyakan di mana Lycan memakan ramen itu? Apakah dirinya bermimpi. Tetapi apakah mimpi senyata itu, entahlah.
Kemudian hal yang tak terduga oleh mereka berempat saat pengintaian yaitu..... Lycan mengusap noda di pipi wanita incaran satu sekolah, dengan senyum tak berdosanya.
"Maaf, lagian makan kamu belepotan."
Terkejut, "Makasi ya..." menunduk malu, lalu hal berikutnya Lycan menyunggingkan senyuman disusul dengan sibakan rambut darinya.
Meskipun beberapa masih berdesakan menunggu pesanan masing-masing. Namun perilaku Lycan tentu membuat sang pengintai merasa geram.
Hal lainnya terjadi oleh beberapa siswa maupun siswi di meja seberang.
"Brani banget tuh anak baru. Maen elap-elap pipi pacar gue."
"Heh. Cukup halu, yakali Sharen mau sama lu. Nampang pas-pasan udah gitu doyan ngutang."
"Kalau gini bisa kalah telak gua."
"Lagian suka-suka mereka lah. Apalagi Lycan yang gantengnya maksimal."
"Ya, walaupun aku juga liatnya sedikit cemburu." Lanjutnya.
Lycan menatap seseorang yang berceloteh demikian. Mereka dari bangku sebelah yang tertangkap basah, mengagumi ketampanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eye~Brows ▪︎ [ ᴛᴏᴍᴏʀʀᴏᴡ x ᴛᴏɢᴇᴛʜᴇʀ ]
Fanfic❛ ꜱʜᴀʀᴘ ᴀɴᴅ ᴅᴇᴀᴅʟʏ ɢʟᴀɴᴄᴇꜱ ❜ ᴡᴀʀɴ! [ sɪᴅᴇ sᴛᴏʀʏ ʟᴇᴜᴋᴇᴜᴍɪᴀ ] Note : Purely self-made works, if there are similarities in any form it's not intentional. ©pearly_u