Bab 5

7.6K 709 24
                                    

Sam mulai membuka kedua matanya ketika cahaya mentari mulai mengusik tidurnya.

" Tutup gordennya aku masih ngantuk ", teriak Sam menutupi wajahnya dengan bantal.

Mon semakin membuka gorden kamarnya hingga kini cahaya mentari pun menerangi kamar Mon.

" Ahhhh shiitt ! Aku akan memecatmu karena sudah mengganggu tidurku ", teriak Sam membuka kedua matanya.

" Kau ", ucap Sam yang melihat Mon berdiri didepannya.

" Kenapa kau ada dikamarku? Apa yang kau lakukan? ", Teriak Sam menunjuk Mon.

" Hei nona muda lihat sekitarmu, apa ini kamarmu? ", Tanya Mon.

Sam pun melihat sekelilingnya dan ia ingat kalau semalam ia menginap dirumah Mon.

" Bangun dan cepat mandi dan ini baju yang dibawakan sekretaris mu ", ucap Mon menunjuk baju Sam.

" Apa Billy sudah datang? ", Tanya freen.

" Dia menunggumu dibawah ", ucap Mon.

" Aku akan mandi dimana kamar mandinya? ", Tanya Sam.

Sam pun mengikuti arah jari telunjuk Mon dan masuk ke kamar mandi.
Tak lama kemudian ia keluar dari kamar mandi dengan pakaiannya yang terlihat rapi.

" Apa itu yang disebut kamar mandi? ", Tanya Sam.

.

" Memangnya kenapa? ", Tanya Mon.

" Kamar mandimu sangat kecil dan kau tahu kamar mandiku jauh lebih besar dari kamarmu ini ", ucap Sam.

" Apa aku terlihat peduli? ", Tanya Mon.

" Gadis ini benar² sangat menyebalkan ", gerutu Sam.

Mereka pun turun bersama dan menuju meja makan dimana ibu Mon sudah membuatkan sarapan untuk calon menantunya itu.

" Bibi tidak tahu apa yang kamu suka jadi bibi masak seperti ini ", ucap ibu Mon.

" Apapun yang bibi masak, aku akan memakannya ", ucap Sam tersenyum.

" Kalau begitu ayo kita sarapan bersama ", ucap ayah Mon.

Selesai sarapan Mon pun berpamitan pada orang tuanya.

" Aku berangkat ke kampus dulu yah Bu ", pamit Mon.

" Kenapa tidak memesan taksi? ", Tanya ibu Mon.

" Aku naik bis saja Bu ", ucap Mon.

" Aku akan mengantarnya ", ucap Sam.

" Tidak usah ! Aku bisa pergi sendiri ", ucap Mon.

" Mon jangan seperti itu...
Khun Sam sudah berniat baik jadi jangan menolak tawarannya ", ucap ayah Mon.

" Sudah kamu pergi saja dengan Khun Sam ", ucap ibu Mon.

" Kalau begitu saya pamit dulu paman bibi ", ucap Sam.

" Hati² dijalan Khun Sam ", ucap orang tua Mon.

Dengan wajah kesalnya, Mon pun masuk kedalam mobil Sam.
Di tengah perjalanan, Mon melihat Sam tengah mengisi peluru di pistolnya.

" Apa kamu selalu membawa pistol kemana pun? ", Tanya Mon.

" Hanya untuk berjaga jaga ", ucap Sam.

" Apa kamu suka menembak orang? ", Tanya Mon.


LOVE IN THE END ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang