Bab 22

8.9K 699 35
                                    

Sam kembali kerumahnya dalam keadaan penuh emosi.
Ia kembali teringat masa lalunya dimana orang tuanya meninggal dihadapannya karena ulah orang tua kirk.

" Breengsek ", teriak Sam melempar barang² yang ada didepannya.

" Khun Sam ", ucap Mon yang merasa takut.


Mom yah dan neung pun keluar begitu mereka mendengar keributan itu.
Mereka pun melihat Sam yang saat itu mengamuk diruang bawah dan melihat Mon hanya diam dan menangis melihat Sam.

Mom yah pun langsung menghampiri Mon dan neung mencoba menahan Sam.


" Hentikan Sam ! Apa yang kamu lakukan? ", Teriak neung.


" Ada apa Mon? Apa kalian bertengkar? ", Tanya mom yah.

" Tidak nenek ! Kami baik baik saja ", ucap Mon.

" Lalu kenapa Sam mengamuk seperti itu? ", Tanya mom yah.


" Saat kamu makan malam kami bertemu dengan pria bernama kirk ", jawab Mon.

Mom yah dan neung pun langsung menatap Mon, mereka terkejut dan tak percaya kalau mereka bertemu kirk.

" Kirk katamu ", ucap neung.


" Pantas saja Sam seperti itu ", ucap mom yah .

" Lepaskan aku phi ! Biarkan aku membunuh mereka ", teriak Sam.

" Cukup Sam cukup ", teriak neung.


" Mereka harus membayar apa yang sudah mereka lakukan pada ayah dan ibuku ", teriak Sam.

" Lalu apa yang akan kamu lakukan? Membunuh mereka? Lalu apa bedanya kamu dengan mereka? ", Tanya neung.


" Seburuk apapun mereka, paman asavarid adalah kakak dari ayah kita dan dia juga putra pertama nenek Sam ", ucap neung.

" Tidak neung ! Nenek tidak memiliki anak seorang pembunuh apalagi dia membunuh saudaranya sendiri hanya demi harta ", ucap mom yah.

" Dengarkan nenek phi. Jadi lepaskan aku, aku akan membuat mereka menyesal ", ucap Sam.


" Kita akan membalas mereka tapi tidak dengan cara seperti ini Sam ", ucap neung.

" Lalu bagaimana? Dengar phi aku tidak bisa hanya berdiam diri melihat pembunuh orang tuaku masih berkeliaran ", teriak Sam.

" Mereka membunuh orang tua kita karena harta bukan kalau begitu kita ambil saja semua harta mereka ", ucap neung.

" Bagaimana caranya? ", Tanya Sam.

" Bukankah kamu pintar dalam hal seperti ini? Kamu adalah Samanun Anuntrakul ", ucap neung.

Sam menatap kakaknya dan tersenyum sinis pada neung.

" Aku mengerti phi ", ucap Sam.


" Sekarang tenangkan dirimu ! Lihatlah Mon ketakutan melihatmu seperti ini ", ucap neung.

Sam menatap sendu istrinya, ia teringat ucapan dokter agar tidak membuat stres Mon.

" Maafkan aku sayang ! Maafkan aku sudah membuatmu takut ", ucap Sam memeluk Sam.

Neung menghampiri neneknya berusaha menguatkan neneknya.

*
*
*
*
*

Sam tidur dipangkuan istrinya dan Mon mengusap lembut rambut Sam.
Mon tahu saat ini hati Sam sedang tidak baik² saja.


LOVE IN THE END ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang