Chapter X-(10)

290 28 7
                                    

Ucapan Gadis kecil itu membuat
Arief sangat Terkejut. Pasalnya kota ini akan bergabung dengan Republik Indonesia!? Sungguh tak disangka-sangka!.

Arief menampakan wajah yang terkejut. Semua Personil TNI hanya menatap Komandan mereka dengan heran.

"Apa yang Gadis kecil itu katakan Lettu? Apakah dia mengusir kita?" Tanya Sersan Bagus dalam bahasa Indonesia.

Semua Personil TNI kecuali Arief tidak mahir dalam berbicara bahasa Dunia lain. Itulah sebabnya mereka tidak mengerti apa yang Gadis kecil itu katakan.

"Tidak.. Justru dia ingin meminta kita untuk menjadikan Wilayah ini menjadi bagian negara kita.."
Balas Arief menggunakan bahasa Indonesia juga.

Sontak Semua personil Melotot tajam ke Arah Arief.

""APA!!?"" Semua Personil Tertegun.

"Hust.. jangan berisik..."
Semua Personil terdiam.

"Ke-kenapa anda memutuskan bergabung..?" Lanjutnya.

"Karena... Kami sebenarnya,
merupakan bagian dari Kerajaan Archilez.. kerajaan kami 23 tahun yang lalu berhasil ditaklukan oleh Kekaisaran Amphipolis. Selama Dua dekade lebih itu.. Rakyat kami menderita Krisis hebat..
Tidak ada sumber makanan lain dikarenakan jumlah Monster yang meningkat.. Kami juga sasaran serangan Bandit atau monster. Kami berjuang sendirian tanpa dibantu tentara Kekaisaran.

Bahkan kekaisaran berjanji untuk mengirimkan Tentara Elit
Berupa Satu Batalyon "Abdias Holy Army(Tentara Suci Abdias)"
Yang terkenal tangguh dan hebat mampu memenangkan perang dengan Kerajaan lain dengan mudah serta cepat.. namun Janji itu Sudah 16 tahun yang lalu.. kini Janji itu hanya omong kosong belaka.. selama ini kami mengandalkan Milisi-milisi Sipil untuk menjadi Pasukan keamanan.."

"Bagaimana? Apakah bisa?"
Lanjut Gadis kecil tersebut.

"..... Sejujurnya ini agak berat..
Kami tak bisa langsung menyetujuinya.. kami harus Mendapat Izin dari atasan kami.."

"Begitu.. sayang sekali... Bagaimana jika Kamu melaporkan hal ini kepada atasanmu..?"

"... Akan kami Laporkan.."

"... Aku berharap banyak kepadamu.."

"Baiklah, anda dapat mempercayai kami. Permisi, kami akan pergi ke Markas kami berada untuk melaporkan hal ini.."

"Tunggu..! Kalian bisa menginap di Sini selama beberapa hari,
Agar stamina kalian Bisa terjaga.."

"...? Apakah itu diperbolehkan..?"

"Tentu saja boleh.. kalian akan kami berikan tempat menginap di kota ini" Ucap Gadis kecil itu sembari memberi sebuah koin, namun dengan logo yang asing bagi Arief.

"Anu.. apa ini..?" Tanya Arief.

"Ini adalah Medal Kebangsawanan. Kamu bisa menunjukkan Logo ini kepada resepsionis Penginapan manapun. Dipastikan mereka akan mengizinkannya secara gratis"

".. terimakasih Atas kebaikan anda yang mulia.."

"Ah.. jangan kaku.. aku hanyalah bangsawan Muda"

".... Baiklah jika begitu.. Kami akan pergi.." Ucap Arief sembari Berbalik mengajak Rekan-rekannya kembali.

Arief Berbalik pergi keluar Pintu ruangan bersama rekan-rekannya. Setelah Arief dan Kawan-kawan keluar pintu pun ditutup oleh Pelayan.

"Lettu.! Apa yang Gadis kecil tadi bicarakan..!? Sial! Saya benar-benar iri dengan anda yang bisa berbahasa dunia lain!"
Gerutu Sersan Bagus.

"Dia bilang Wilayah ini merupakan wilayah yang tidak dipedulikan oleh Kekaisaran,
Dulu wilayah ini merupakan wilayah kerajaan lain. Yang Dianeksasi oleh Kekaisaran.
Setelah Dianeksasi Kekaisaran wilayah ini dibiarkan oleh kekaisaran, Warga Kota ini dibiarkan kelaparan. Dan masih banyak yang lainnya. Aku tak bisa menceritakannya lebih lanjut"

 GATE: Thus The TNI Fought There!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang