Chapter #10 - The Awakening/Dark Side of the Earth

328 23 0
                                    

Part 1

SEBUAH bilah pedang yang panjang dan ramping melayang-layang di udara. Tangan besar Hiro menangkapnya.

"Clock Mode: 2nd Hour – On," gumam remaja bermata merah itu.

Peter tertegun, kedua alisnya terangkat naik. "Tak kusangka kau akan langsung melakukan Clock Mode. Mulanya, aku berpikir kalau aku harus mendesakmu terlebih dahulu baru kau mau melakukannya."

"Setidaknya, aku sudah memberikanmu kemudahan bukan? Kau jadi tidak perlu repot-repot untuk melakukannya," ucap Hiro.

"Ya. Terimakasih."

Peter menghembuskan nafas secara perlahan melalui mulutnya. Kedua matanya perlahan menutup. Dia mengeratkan genggamannya terhadap Gaia's Fang –berkonsentrasi penuh. Perlahan tapi pasti, dia bisa merasakan sesuatu disekitarnya. Dia bisa merasakan semacam energi berhembus melintasi permukaan wajahnya bagaikan angin. Energi itu, Dark Matter, secara peralahan-lahan masuk melalui pori-pori kulit seluruh tubuhnya, meresap dan bergabung dengan sel-sel tubuhnya.

Butir-butir pasir besi berwarna hitam disekitar Peter berterbangan, berkumpul menjadi satu di sebelah kanannya. Sebuah tombak besi terbentuk. Peter membuka kedua matanya. Dia mengayunkan senjatanya menuju Hiro. Tombak besi tersebut terbang meluncur dengan cepat mengikuti arah senjata Peter.

 Hiro dengan mudahnya mementahkan serangan Peter menggunakan Clock Breaker di tangan kanannya. Kemudian, dia menerjang maju menuju Peter. Dalam sekejap dia berada di depan Peter. Hiro mengayunkan Clock Breaker secara horizontal.

Butir-butir pasir dalam sekejap berkumpul dihadapan Peter, menyatu dan memadat, membentuk sebuah dinding besi berwarna hitam.

Clock Breaker menghantam dinding besi tersebut, menciptakan suara dentingan besi-dengan-besi yang memekakan telinga.

Dinding besi tersebut seharusnya hancur berkeping-keping menerima serangan Hiro, akan tetapi...

Hiro terbelalak kaget, tidak percaya bahwa serangannya sama sekali tidak memberikan efek pada dinding besi dihadapannya. Dia segera mengayunkan bilah pedang di tangan kirinya dari atas ke bawah, hendak membelah Peter menjadi dua.

Akan tetapi, lagi-lagi sebuah dinding besi berwarna hitam muncul melindungi Peter, menghentikan serangan Hiro tanpa menerima efek sekecil apapun.

Peter meninju dinding besi dihadapannya. Dinding besi tersebut dalam sekejap bergerak, berputar mengalir bagaikan arus air menuju satu titik: tempat Peter meninju.

Sebuah arus pasir besi menerjang Hiro, memukulnya telak di bagian perut.

Hiro mundur beberapa langkah.

Serangan Peter tidak hanya sampai disitu. Dengan senjatanya, anak laki-laki itu mengubah dinding besi di sampingnya menjadi sebuah bola. Dia mengayunkan Gaia's Fang, menggerakkan bola besi itu menuju Hiro.

Hiro seharusnya dapat dengan mudah menghindari serangan Peter, tapi rasa kaget karena serangannya berhasil dihentikan dan serangan Peter yang cukup terasa membuat gerak refleksnya berkurang. Sebuah hantaman telak mengenai pipinya. Dia terpelanting mundur.

"Ada apa Hiro? Kau menjadi lambat sekali. Kau tampaknya tidak percaya kalau seranganmu berhasil kuhentikan dan aku dapat mendaratkan sebuah serangan kepadamu," ucap Peter.

Hiro beranjak bangkit duduk, terdiam. Serangan beruntun Peter cukup terasa di tubuhnya. Kalau dia mengingat-ingat kembali semua pertarungannya selama ini sebagai seorang mercenary, sudah cukup lama dia tidak terkena serangan lawan –terlebih lagi, terkena serangan dua kali berturut-turut.

Constellation (One-Shot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang