Dijalan masing-masing saja dulu

1 0 0
                                    

Nara meregangkan badannya dan melihat jam di ponselnya, jam menunjukkan pukul 3 dini hari.

"Hahhh~" dia menghela nafasnya pelan dan menutup wajahnya dengan satu tangannya, kemudian berbaring di kasur empuk miliknya.

Dia tidak bisa tidur.

"Aku harus bersiap sekolah." Ucapnya.

"Tapi, ini masih pukul 3."

Nara menatap langit-langit kamarnya, dia melamun.

Tiba-tiba saja bayangan penindasannya saat SMP dulu terbayang begitu saja, dia menggelengkan kepalanya dan menutup matanya rapat-rapat.

"Aku .. tidak pernah di bully .." gumamnya pelan.

TRING

Notifikasi masuk ke ponselnya, Nara menatap ponselnya dan ternyata itu dari Jaemin.

"Hei, kau tidak tidur ya?"

"Eh, bagaimana dia tahu?" Batin Nara dalam hati,

"Kok kau tahu?"

"Rumahmu kan hanya selang beberapa langkah dari rumahku bodoh, cahaya kamarmu masih terlihat."

TRING

"Mau kutemani? Lewat telepon?"

Nara membalasnya, "mau, telepon aku."

Akhirnya Jaemin menelepon Nara,

"Kenapa belum tidur?"

Dengan terang-terangan Jaemin bertanya.

"Ah, aku hanya tidak mengantuk."

"Kau ada masalah?"

Nara terdiam.

"Kau bisa cerita padaku, kita kan teman."

"Jaemin .."

"Kau tahu kisah Jisung dan Nam Ryujin?"

Kali ini jaemin yang terdiam.

"Kau kenal Nam Ryujin?"

"Aku tanya, apa kau tahu kisah mereka berdua?"

"Aku hanya tahu mereka berdua pernah berpacaran, lalu Ryujin selingkuh dengan seseorang yang akrab dengan Jisung-"

"Aku tidak tahu kelanjutannya."

"Begitu ya .. jadi begitu."

"Kenapa? Ada apa?"

"Aku hanya-"

Nara tidak melanjutkan ucapannya, dia ragu apa dia harus bercerita dengan Jaemin atau tidak.

"Hei, Lee Nara, aku akan mendengarkan mu, mendengarkan semua cerita mu jadi ceritakan padaku."

"Apa, Nam Ryujin yang kalian kenal adalah sosok yang periang, sedikit kasar dan mudah tersenyum?"

Jaemin sedikit kebingungan dengan pertanyaan Nara, tapi Jaemin berusaha untuk mencernanya.

"Kurasa kepribadiannya memang seperti itu."

"Tidak."

Hening, keduanya terdiam.

"Dia, tidak begitu." Kali ini suara Nara cukup bergetar seperti akan menangis, Jaemin sedikit terkejut.

"Hei, kau nangis? Kau kenapa? Kau diapakan oleh dia?"

"Sialan! Ga nangis kok!" Suara lantang Nara cukup membuat Jaemin terkejut.

My First Love Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang