Biar aku yang memulai

2 1 0
                                    

Pagi harinya Nara sedang jalan menyusuri sekolah dengan hati yang senang, dari semalam perasaannya sedang berbunga-bunga.

Dari kejauhan Jaemin berjalan menatap Nara yang sudah hampir sampai kelas.

"Lee Nara?" Teriak Jaemin membuat jalan Nara terhenti dan menatap Jaemin, Jaemin berlari kecil mendekati Nara.

"Wajahmu terlihat senang, ada sesuatu?" Tanya Jaemin kemudian, Nara menampakkan senyumnya.

"Kau bersama Jisung?" Tanya Nara kemudian, Jaemin terdiam sambil berfikir.

"aah .., kau begini karna Jisung berkata sayang padamu?" Nara terhentak, bagaimana Jaemin tahu.

"Kau mau tahu kenapa Jisung begitu? Itu karna-" belum sempat Jaemin menyelesaikan perkataannya, sapaan Jisung membuat keduanya terkejut.

"Ngapain?" Tanya Jisung yang jalannya terhadang.

"Kau baru datang?" Ucap Jaemin sambil menepuk punggung Jisung.

Jisung dan Nara saling bertatapan. Nara tersenyum pada Jisung.

"Tidurmu nyenyak?" Tanya Nara mendorong Jaemin menjauh

"Sialan." Ucap Jaemin dan masuk ke kelas.

"Ngapain sih," ucap Jisung dan masuk ke kelas

Nara tampak berfikir, 'kenapa sikapnya masih dingin?'

"Jisung .." Nara terduduk di pinggir Jisung sambil menampilkan senyumannya, Jisung hanya menatap datar.

"Ayo makan bareng dikantin." Ajak Nara dengan riang.

Jaemin berdiri, "ayo, aku juga lapar" Nara menatap datar kearah Jaemin

"Kau .. diam sebelum aku memukulmu." Ucap Nara kemudian.

"Aku mau ke kantin sendiri tahu, bodoh!" Ucap Jaemin dan pergi, Nara memasang wajah kesal kearah Jaemin kemudian tersenyum kearah Jisung.

"Aku kenyang, pergi sendiri sana." Ucap Jisung sambil mengeluarkan ponselnya dan bermain game.

"Jisung, aku penasaran tentang sesuatu," akhirnya Nara memberanikan diri bertanya.

"Tentang semalam, kenapa kau berkata begitu?"

Jisung tampak diam sebentar,

"ah, aku hanya ingin memprovokasi seseorang" Jisung melirik Nara sebentar, "maaf, saat itu kebetulan kau memberi pesan."

"Siapa? Kau ingin memprovokasi siapa?"

Belum Jisung menjawab, Bel sekolah sudah berbunyi pertanda pelajaran akan segera dimulai.

"Duduk yang benar sana." Ucap Jisung kemudian dan memasukkan ponselnya saat guru masuk.

•••••

Saat istirahat mulai, Yuna mendekat kearah Jisung yang masih duduk di bangkunya, Nara menatap Yuna yang bergerak dengan ragu-ragu.

Jisung berdiri dan sedikit terkejut karna Yuna berdiri di depannya, Jisung hanya menatapnya dengan wajah datar,

"Kenapa?" Tanya Jisung kemudian, Nara ikut bangkit berdiri

"Maaf .." ucap Yuna sambil menundukkan kepalanya, Nara hanya mengernyitkan dahinya,

Jaemin meregangkan badannya yang pegal karna tertidur dengan posisi duduk. dia menatap Yuna, Jisung, dan Nara yang sedang berdiri dengan suasana tak enak.

Jaemin menguap dan berdiri, "Jisung, ayo." Ucap Jaemin menatap Jisung.

"Kemana?" Tanya Nara menghampiri Jaemin, Jaemin merangkul Nara, Jisung memperhatikan Jaemin dan Nara bersamaan.

"Kau salah apa padaku?" Mata Jisung kembali mengarah Yuna.

"Kalau tidak ada salah, kau tidak perlu meminta maaf."

Jisung pergi menyusul Jaemin dan Nara yang pergi kearah kantin,

"Yuna kenapa?" Tanya Nara kemudian saat Jisung sudah berjalan sejajar dengan mereka.

Jisung hanya mengangkat bahunya acuh.

Ponsel Jisung berdering, Jisung menatap isi pesan tersebut dan menghela nafasnya panjang.

Nara membulatkan matanya terkejut saat Jisung tiba-tiba saja menggandeng tangannya, Nara menatap Jisung dengan tatapan tak percaya.

Jaemin melepas rangkulannya dari Nara dan tertawa kecil melihat Nara yang masih syok.

Jisung mengangkat tangan mereka yang tertaut dan memfotonya lalu mengirim foto itu ke seseorang.

Saat Jisung akan melepas tautan tangan mereka, Nara menahannya membuat Jisung cukup terkejut dan menatap Nara

"Kau ngapain?" Tanya Jisung sambil menatap tangan Nara dan kemudian menatap matanya,

Nara hanya menampilkan senyumannya, Jisung mengerutkan keningnya

"Tanganmu hangat." Ucap Nara kemudian sambil terus memegang tangan Jisung.

Perasaan berbunga yang terus Nara rasakan tidak berhenti membuat Nara tersenyum senang.

Sepertinya benar, Nara jatuh cinta pada lelaki dingin ini.

Tiba-tiba saja suara Haechan merusak kesenangan yang baru saja Nara rasakan.

"Ngapain kalian pegangan tangan di jalan?" Dengan sengaja Haechan melepas tautan tangan mereka.

"Sialan!" Ucap Nara dengan nafas yang tertahan

"Lee Nara, kau tidak boleh mesum begitu." Ucap jaehyuk sambil berjalan kearah mereka,

"Aku benar-benar tidak menyangka kau begitu." Ucap Jihoon disusul suara tawa yang lain.

"Brengsek! Diam kau." Ucap Nara dengan kesal kepada teman-temannya, Jaemin yang sedari-tadi hanya memperhatikan mereka, tertawa dan merangkul Nara kembali.

                                  •••••

My First Love Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang