Masa pendekatan memang sulit

5 1 0
                                    

Saat para perempuan itu sudah pergi, Jaemin melirik kearah Jisung.

"Bagaimana?" tanya nya pada Jisung, Jisung hanya menatap Jaemin dengan tatapan datarnya.

"Apanya?" Tanya Jisung kemudian.

"Nara, cantik kan?" Ucap Jaemin kemudian.

"Apa sih, kau biro jodoh?" Ledek Jisung sambil terus fokus ke ponselnya,

"Kenapa? Dia cantik. Belum pernah berpacaran, kau cinta pertamanya." Ucap Jaemin antusias.

"Nara itu, kau harus tahu, dia itu ah .. aku sulit menjelaskannya pokoknya kau harus coba dulu" kata Jaemin sekali lagi,

Semua menatap kearah Jaemin, kemudian tertawa kecil,

"Hahaha kau dikasih sesuatu oleh Nara?" Ucap Haechan sambil merangkul Jaemin, Jaemin tersenyum kecil.

"Ah sial! Iya juga? Aku harus minta sesuatu nih nanti."

Sesaat semua hening, tiba-tiba Jaehyuk berkata dengan percaya diri, "kau sudah melupakan Nam Ryujin?" Semua menatap kearah Jaehyuk kemudian kearah Jisung.

"Nam Ryujin?" Mark tampak berfikir sebentar.

Jisung hanya terdiam, "sialan, kok jadi bawa-bawa dia?" Ucapnya kemudian sambil terus memainkan game di ponselnya.

"Belum lupa tuh," ucap Jaehyuk kembali dengan acuh.

"Kau, cinta banget sama dia?" Akhirnya Jihoon bertanya dengan wajah serius, Jisung kembali membisu

"Wah sialan .. betulan nih?" tanya Jihoon sekali lagi, yang di tanya hanya membisu.

"Kekeke sialan, pantesan aja." Ucap Mark kemudian, Jisung mematikan ponselnya dan berdiri, semua menatap kearahnya.

"Mau kemana kau?" Tanya Jaemin kemudian, Jisung berjalan menjauh.

"Ke kelas." Katanya kemudian

"Kau marah? Kekeke sialan masa gitu aja marah?" Kata Haechan sambil meledek, bagai tidak perduli Jisung pergi meninggalkan mereka.

Dengan sedikit berteriak, Jaehyuk berkata, "sifatmu masalah tuh!"

Yang lain menanggapinya dengan tertawa.

                                     •••••

Jisung berjalan kearah minuman kaleng, saat hendak membuka cola yang dia pegang tiba-tiba seseorang menyenggolnya membuat cola itu terjatuh.

"Ah, sorry-" ucap orang tersebut sambil berlari, Jisung hanya menghela nafas saat colanya menggelinding kearah kaki seseorang.

Orang tersebut mengambil cola milik Jisung, kedua mata mereka bertemu. Jisung hanya terdiam menatap mata orang tersebut.

"Nih,"

Jisung mengambil cola yang disodorkan, "terimakasih," katanya kemudian.

"Mau ke kelas?"

Nara mendekat kearah Jisung dan memberikan senyuman lebarnya, Jisung hanya menanggapinya dengan wajah datar

"Iya." Katanya kemudian

"Mau bareng?" Ucap Nara kemudian, Jisung berjalan sambil meminum colanya

"Terserah."

Nara menghela nafas pelan, sepertinya cinta pertamanya akan sangat sulit.

Nara mengikuti Jisung dari belakang, tiba-tiba Jisung menghentikan langkahnya membuat Nara menubruk punggungnya.

"Kenapa?" Tanya Nara pada Jisung, yang ditanya membalikkan badan membuat jarak diantara mereka sangat dekat.

Nara melotot tak percaya. Ini terlalu dekat!

"Kau suka padaku?" Tanya Jisung to the point

Nara terdiam sebentar,

"T-tunggu ,.." ucap Nara dengan terbata, jarak ini membuat jantungnya berdegup kencang.

Jisung hanya menatapnya dengan datar,

Tiba-tiba suara Yuna mengacaukan moment mereka berdua.

"Hei, sedang apa disini?" Yuna menghampiri keduanya, dengan tiba-tiba juga Yuna menggandeng tangan Jisung.

Jisung cukup terkejut dengan keberanian Yuna.

"Kau mau ke kelas? Ayo bareng." Ucap Yuna dengan riang menarik Jisung.

Jisung dan Yuna pergi meninggalkan Nara yang terdiam membatu.

Ada perasaan sesak saat melihat Yuna yang pergi begitu saja dengan Jisung.

"Ah .."

"Sialan." Ucap Nara kemudian, dia membalikkan badannya pergi kearah toilet, Jisung yang masih setengah jalan melirik sebentar kearah Nara kemudian melirik kearah tangannya yang masih di gandeng oleh Yuna.

Kemudian dia menghentikan langkahnya dan menatap datar kearah Yuna.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Jisung kemudian.

"Eh?" Yuna terpaku.

"Ngapain sih kau?" Tanya Jisung sekali lagi, Jisung mengibaskan tangannya membuat Yuna melepas gandengannya.

"Kenapa tiba-tiba melakukan kontak fisik? Kita dekat saja tidak." Ucap Jisung dengan ketus.

"Jangan lakukan lagi, itu namanya tidak sopan." Katanya lagi, Yuna hanya membatu.

Jisung masuk ke kelas dan duduk, meninggalkan Yuna yang masih terdiam.

Yuna menatap Jisung yang mulai memainkan game di ponselnya bagai tak acuh,

"Wah, gimana ini .. aku melakukan kesalahan." Ucap Yuna dengan merasa bersalah.

"Ah, pasti Jisung ilfeel padaku." Ucap Yuna lagi dengan cemas.

"Ah, bagaimana ini..!!" Katanya dengan resah.

                                   •••••

My First Love Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang