UKS. | Park Gunwook.

882 63 6
                                    

"Gunwook, lo yakin nih tetep jadi pengibar bendera?" tanya Junghwan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gunwook, lo yakin nih tetep jadi pengibar bendera?" tanya Junghwan.

"Iya, apasih gue gak papa kok." ujar Gunwook.

Bu Irene memasuki ruangan aula, tempat dimana para petugas upacara dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional hari ini bersiap. Sebagai pengawas paskibra, Bu Irene selalu melakukan pengecekan tiap ada upacara.

"Gimana anak-anak, semua oke?"

"Ok-"

"BU GUNWOOK BUU DIA SAKITT." seru Eunchae.

"EHHH ENGGAK KOKK."

Bu Irene mengeryitkan dahinya, ia berjalan mendekati Gunwook.

"Kamu sakit, nak?"

Gunwook hanya menggeleng. Lalu Bu Irene menaruh tangannya di dahi Gunwook, "Astaga, kamu panas banget. Aduh, hari ini kamu gak usah ikut upacara, Bu Iris nanti cari pengganti nya."

"Saya gak papa kok-"

"Hush, wajah kamu pucet begitu. Nanti kalau kamu pingsan malah repot, kamu istirahat di UKS dulu ya."

Mau bagaimana lagi? Kalau Bu Irene sudah memberikan perintah, menolak tidak ada artinya. Sebenernya semuanya tuh bingung, kalau mereka jadi Gunwook, mereka pasti dari awal sudah bolos sekolah, tapi ya namanya Park Gunwook, dia tuh kelewat rajin! Bahkan sampe lupa diri, duh!

Di UKS, Gunwook diberikan segelas teh hangat dan disuruh untuk tidur dulu saja. Nanti kalau sudah baikan Gunwook bisa melanjutkan kelasnya, kalau tidak, Gunwook akan disuruh untuk pulang.

Tidak seperti biasanya, UKS pada hari upacara sepi. Biasanya kan banyak murid-murid bandel yang pura-pura sakit terus kabur ke UKS buat ngadem, menikmati AC yang dingin dan meminum teh hangat buatan anak-anak PMR. Ditambah guru penjaga UKS sedang tidak masuk, Gunwook benar-benar sendiri di ruangan ini.

Tapi kali ini tidak, mungkin guru pengawas upacara kali ini lebih keras, begitu pikir Gunwook. 

Brak.

Pintu UKS yang tadinya tertutup rapat, tiba-tiba dibanting dan langsung di tutup lagi.

Di depan pintu ada seorang perempuan yang masih memakai tas ranselnya, "Lho, Haerin?"

Teman sekelas Gunwook, yang sering dijuluki kucing oleh teman-temannya, entah apa alasannya. Mungkin karena mata perempuan itu yang persis seperti kucing dan juga tingkahnya yang lucu.

"Sshh!!!" ujar Haerin, masih di depan pintu, sampah akhirnya ia berjalan menuju tempat duduk di depan kasur yang di pakai oleh Gunwook.

"Fyuuh, cuma Gunwook ternyata."

"Haerin kamu ngapain kesini???"

"Aku kabur."

"Hehh! Gak boleh gitu, upacara itu tuh buat menghargai pahlawan kita-"

love letter ; zb1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang