Hmm...ujian.Hari paling mendebarkan bagi semua siswa siswi yang bodoh maupun yang pintar, hari dimana kemampuan akademis para siswa diuji dan dinilai oleh guru-guru.
Apalagi ini adalah ujian kenaikan kelas, sudah seharusnya semua murid mempersiapkan diri mereka dari jauh-jauh hari bukan? Kalau gagal bisa gak naik kelas mereka.
Harusnya...
Tapi tidak untuk para sekumpulan murid-murid gila nan bodoh yang satu ini.
Di bangku belakang, kita bisa lihat Ash yang terlihat sangat putus asa. Wajahnya terlihat pucat, keringat bercucuran, dan mulutnya berkomat-kamit udah kek orang kesurupan.
Finny yang duduk disebelahnya jadi ngeri sendiri liatnya.
Joker tak jauh berbeda nasibnya dengan Ash, kini dia hanya memandang lesu kertas ujiannya dan memilih berserah diri kepada tuhan.
Di depan Joker ada Claude yang sedang celingak-celinguk ke kanan kiri, berusaha meminta pertolongan dengan muka kusutnya. Karena nyerah, dia pun merobek kertas itu dan memakannya.
Alois yang melihat itu memutuskan untuk pura-pura gak lihat.
Sekarang kita lihat Sebastian.
Sebastian yang sudah pusing dengan kertas ujiannya pun tidak punya pilihan lain selain minta bantuan sama Angela yang masih sibuk mengisi jawaban soal-soal.
"...err...la." Panggil Sebastian.
"...."
"Elaaa~" Panggil Sebastian dengan nada sok imut.
"...."
"Eneng~"
"Apasih lo?"
Disahut juga akhirnya.
"Bantuin gue dong."
Angela berpikir sejenak.
Apa kira-kira faedahnya dia bantu nih orang?
"Bantu apa?"
"Bantu gue ngisi jawaban-jawaban ini soal, kasih tau gitu jawabannya apa."
Sudah dia duga, pasti gaada faedahnya.
"Kalo gue bantu gue dapet apa?" Tanya Angela.
"Hm..."
"...?"
Sebastian menyandarkan tangan di dagunya dan tersenyum (sok) ganteng.
"Dapet hati aku~"
Hoek
Rasanya Angela mau muntah saat itu juga.
"Maap nih ye, lo bukan tipe cowo gue."
"Tapi kamu tipe cewe aku~"
Boleh gak sih dia tonjok mukanya sekarang? Tangannya bener-bener udah gatel.
"Rayuan lo gak bakal mempan ama gue, dan lo gak akan gue bantuin."
"Ih cantik-cantik pelit, nanti gaada yang mau lho."
"Ni orang bener-bener minta ditumbuk." Batin Angela.
"Terus apa urusannya sama lo?"
"Ada dong, kan aku nanti yang ngurus pernikahan kita~"
Najis
Angela menghiraukan dan melanjutkan mengisi kertas ujiannya.
"Ehh gue bercanda doang tadi la! Serius!"
"Pliss bantuin guee..."
"Gak."
Ya tuhan...
Susahnya sama kayak naklukin Ciel :')
Kita beralih ke duo banci, Grell & Viscount.
"Woi cok jawaban nomor 7 apaan?" Tanya Viscount.
"Gue gatawu njirr, gue juga beloman." Jawab Grell.
"Ah lo gimana sih?!"
"Kok malah nyalahin gue?!"
"EKHEM! Itu yang dibelakang ngapain?!"
"Eh? Nggak pak! Gak ngapa-ngapain!" Viscount panik.
"Maju ke depan sini kalian berdua!!"
"Waduh..." Batin mereka.
Mereka berdua pun dihukum sama Pak Vincent, hukumannya adalah joget ajojing ala ala ajojing(yang lagi viral itu loh).
Mereka hanya bisa menurut dan menahan malu saat semua murid di kelas ngetawain mereka.
Yahh setidaknya suasana kelas jadi agak mencair.
Walaupun nilai mereka ujung-ujungnya pas-pasan juga...
——
Mumpung belum ujian gapapalah sekali² rajin update ehe
KAMU SEDANG MEMBACA
KuroSHITsuji
FanficHanya segelintir kisah-kisah random kelakuan makhluk-makhluk di anime Kuroshitsuji Note : ini bukan lapak yaoi (kalo pun ada juga itu cuma jokes), jadi kalo semisal kalian gak suka, just go away