006. SEBUAH TATAPAN

567 45 0
                                    

-A W A L-

KALO ADA TYPO MAAFIN YAK!!
MAAF KALO GAK NYAMBUNG

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN

...

"Qetra gak papa?" ini sudah kesekian kalinya pertanyaan yang Rea berikan kepada cowok yang tengah terduduk di sofa apartemen cowok itu.

Melihat kejadian yang sudah berlalu beberapa jam yang kalu. Rea memilih untuk tidak mengejar Alexis, jika ditanya kenapa? Ntahlah Rea sendiri bingung akan hal itu. Rea lebih memilih menemui Qetra dan sekarang gadis itu sudah ada di apartemen cowok itu bahkan ia berniat malam ini untuk menginap disana.

"Gue gak papa, Re." suara Qetra lembut sembari mengusap kepala gadis itu.

"Maafin Alexis ya." pinta Rea.

"Kenapa jadi lo yang minta maaf? Santai aja kali." Qetra membawa Rea untuk bersandar di dadanya.

"Udah lama banget kita gak kayak gini." lanjut Qetra membuat Rea mendongak untuk menatap cowok itu.

"Maaf." cicit Rea pelan.

"Lagi?"

"Alexis kalah, jalanan dipegang Harmanz." ucap Rea cepat. Qetra menepuk-nepuk kepala Rea pelan.

"Gak papa, lain waktu kita bisa menang lagi. Kita baru turun lagi jadi wajar aja." suara Qetra menenangkan.

"Re"

"Lo ngerasa ada yang aneh ga si sama Alexis?" Rea menggelengkan kepala tanda tidak tau.

"Tapi liat Alexis pukul Qetra kayak gitu, Rea pikir ada yang aneh." ucap Rea membuat Qetra menganggukan kepala kecil.

"Lo berantem sama dia?"

"Hubungan lo sama dia baik-baik aja'kan?"

"Alexis gak nyakitin lo'kan?" pertanyaan beruntun itu membuat Rea hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala beberapa kali.

Qetra membenarkan posisi Rea menjadi berhadapan dengannya, lalu cowok itu mengangkat jari kelingking dihadapan gadis itu.

"Mau janji?" tanya Qetra, Rea mengangkat kedua alisnya bingung.

"Janji apa?" tanya Rea polos.

"Jari kelingking lo dulu." ragu Rea pun mengangkat jari kelingking tangannya dan menyatukan dengan jari kelingking Qetra.

"Gue gak berharap hubungan lo sama dia selesai. Tapi lo harus inget ini, kalo nanti Alexis nyakitin lo, coba arahin kepala lo buat nengok ke belakang disitu ada gue. Gue bakal jadi orang pertama yang siap buat lo bahagia apapun caranya." Rea menatap Qetra terharu.

"Tapi janji sama Rea, Qetra gak akan pergi disaat Rea bener-bener butuhin Qetra." ucap gadis itu seraya tersenyum.

"Gue janji, sekali pun gue ga bisa nepatin janji itu secara sempurna. Tolong inget ini, gue akan selalu ada di hati lo dan lo akan selalu jadi yang selalu di hati gue. Paham?" Rea mengangguk cepat.

"Janji"

"Janji"

Keduanya tersenyum dengan jari kelingking keduanya sebagai bukti ada janji-jani yang harus di tepati.

...


Pagi ini semua kembali dengan aktivitasnya. Ada yang berangkat kuliah, berangkat sekolah, berangkat kerja dan ada juga yang hanya sibuk melamun seperti cowok yang sudah dua jam duduk di bawah pohon yang ada disebuah taman dengan mata yang terus menatap orang-orang yang sesekali berjalan di hadapannya.

ALEXIS 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang