Gw balik lagi bawa chapter baru buat kalian.
Jangan lupa follow, vote dan rame in komentar di setiap paragraf ya men temen!
Oh iya jangan lupa tambahkan ke Perpustakaan yaa!
💐🧸💐"Mawar hitam identik kematian, ya itu kematian mu"
-Black RoseSesuai janji mereka kemarin, malam ini mereka akan mengadakan party di rumah sang ketua. Tetapi sebelum melaksanakan party mereka membeli barang barang yang di butuhkan di mall.
Sepulang sekolah mereka langsung bergegas menuju mall terbesar di kota. Raveena dan anggotanya turun untuk membeli keperluan party dan makan mereka.
"Bu bos" Celetuk Clara tiba tiba, Raveena menoleh ke arah anggotanya. "Apa Clar? Ada masalah? " Tanya Veena penasaran.
"Gak boss, tapi gw boleh boleh beli kucing gak? Tapi lu yang ngurus ya bos, soalnya mama gw alergi kucing" Clara memasang puppy eys nya, berharap Raveena akan luluh dengan permintaan nya.
"Gak" Tolak Veena dengan cepat, dia sudah cukup frustasi mengurus kucing kucing milik Clara. "Ayo lah bu boss" Bujuk Clara, berharap Raveena akan menututinya.
Raveena menghelan nafas pasrah melihat Clara yang sangat Chilldris. "Yaudah iya, tapi janji lo urus kucing kucing lo, kalau gak bakalan gw jual tu kucing".
" Beneran bu bos? Yey makasihh" Seru Clara terlalu senang sampai sampai memeluk Raveena.
Amanda dan Karina melihat tingkah temannya itu dengan jengah, bosan dengan tingkah Clara yang diluar prediksi BMKG.
"Yaudah ayo ke Mall, gw mau cari perlengkapan kita buat nanti" Ajak Raveena menyuruh anggotanya.
Raveena dan para temannya sampai di rak makanan, mereka mengambil banyak sekali makanan untuk persediaan mereka nantinya.
Setelah lama memilih makanan, Raveena tersadar anaknya hilang satu, pantas saja dari tadi sunyi, ternyata Clara tidak ada bersama mereka.
"Lah si curut itu kemana? " Tanya Veena saat tidak melihat anggota paling absurd itu. Tak lama kemudian Clara datang dengan banyak makanan kucing di Tangan nya.
"L-lo ngapain bawa banyak banget makanan kucing? " Raveena tercengang, ada sekitar 20 bungkus makanan kucing yang di bawa Clara.
"Aelah bu bos, buat Meaw, lovis, kitten, zuu, blacky, neza, biya, mowi, winter, zena, Esa, Eza, reva, nia, lora, luna, lisa, lida, lowa, dan Asakila! " Jelas Clara sambil meng absen semua nama kucing nya.
"A-aa huh yaudah terserah lo Clar, gapapa sumpah gapapa demi alek kaga ngapa ngapa, tapi lo mikir lah dog" Raveena frustasi melihat tingkah Clara.
#poorRaveena #selamatkanRaveena
𓆗𓆗𓆗
Di rumah Raveena.
Brukk!
"Sini gw aja yang bawa, eh anj- astagfirullah" Amanda terjatuh dari tempat duduknya setelah acara tarik menarik plastik cemilan dengan Clara.
"Hehhe maap kanjeng ndoro Amanda" Ujar Clara sambil menampakan barusan giginya. Raveena dan Karina hanya geleng-geleng melihat tingkah para sahabatnya itu.
"Tanggung jawab, pantat bahenol gw jadi tepos ni, sini pantat lo gw tabok" 'Duh pantat gw, ntar gak ada yang suka lagi deh sama gw kalau gw gak semok, bahenol sama aduhai' lanjut Amanda dalam hati, dirinya sangat kesal dengan Clara.
"Ekh, ada yang gak kita beli guys" Celetuk Raveena yang keluar dari dalam rumahnya. "Clara sama Manda boleh minta tolong balik lagi gak? Beli Susu di Supermarket depan aja, susu nya tadi lupa ke beli"
"Kenapa harus beli, gw ada nih" Amanda menggoyangkan ekhem nya. Raveena lantas melongo melihat tingkah Amanda.
"Bukan susu yang itu goublogh" Bugh. Kepala Amanda terasa nyeri saat mendapat tabokan dari Raveena.
"Sarap ni anak, susu yang itu gw juga punya kali" Celetuk Clara polos. "EMANG POLOS SAMA BEGO BEDA TIPIS YA, GW DEPAK LO BERDUA. UDAH BURUAN BELI SUSU NYA SANA" Teriak Karina dari dalam rumah.
"Yaudah bos, mana kunci motor nya, kita mau balap aja bawa motor, ayo Clar" Amanda plonga plongo mencari Clara, ternyata Clara sudah duduk manis di atas motor Raveena.
"Are you ready Clar?"
"Ready ndoro!"
Amanda melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata rata, membuat Clara yang ada di belakang hampir kejengkang.
Raveena menghelan nafas pasrah melihat anggota nya sendiri."Vee, sini ada yang mau gw omongin" Teriak Karina dari dalam rumah. Raveena mengernyitkan keningnya, tidak biasanya Karina akan berbicara serius seperti ini.
"Sip, oke Damaris"
"Damaris bapak gw bangsat, jangan disini bahasnya. Kita bahas di ruang diskusi kita biasanya aja. Raveena mengaggukan kepalanya, lalu mengikuti Karina berjalan ke ruang diskusi mereka." Mau ngomong apa Rin?" Celetuk Raveena saat sampai di ruang diskusi. Karina berdecak pelan "sini dulu duduk makanya".
"Clarine, lu yakin Chrissy gak bakal keluar sampai misi yang kita rancang berjalan dengan baik kan?" Tanya Karina dengan hati hati.
𝘋𝘦𝘨, jantung Raveena mendadak berhenti berdetak. Wajah Raveena menjadi pucat pasi, seperti orang hidup tapi mati, ekh gimana sih. Pokonya gitu deh.
"G-gw gak bakal yakin sih kalau Chrissy gak bakal keluar, gw gak bakal jamin semuanya. Gw rasa bakalan banyak rintangan yang bakalan kita lewati kedepannya buat jalanin ini misi, jadi gw bakalan berusaha" Ucap Raveena penuh keraguan, meski begitu Karina dapat bernafas lega setelah mendengar jawaban dari temannya itu.
"Okey gak papa, kita bakalan butuh sama Chrissy nanti nya, karna mau gimana pun Chrissy bakalan berguna juga, keep strong Clarine" Karina melihat wajah Raveena yang masih pucat, seperti memikirkan sesuatu.
"Udah gak usah dipikirin Veena" Seru Karina sambil mem pamerkan senyum manis nya. Raveena hanya tersenyum tipis mendengar itu.
💐💐💐
Siapakah Chrissy?
Pantengin terus Akun saya ya, saya penulis baru. Jadi maaf kalau tulisan saya masih kaku.
Jangan lupa taburan bintang nya ya temen temen
Vote, Komen, Follow, dan bantu support Syifa ya!
See you next Chapter!
⭐⭐⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
Shut Up!
Mystery / Thrillerbagaimana jika disekitar kalian ada seorang psikopat atau pembunuh berantai? atau bagaimana jika kalian sendiri yang pembunuh tersebut? apa yang akan kalian lakukan? ayo ikuti petualangan ku di dalam cerita ini, aku jamin cerita ini bakalan seru...