Kini di perpustakaan Justin dan Azura hanya terus mengejek, satu yang duduk di sisi kanan meja dan satu di sisi kiri meja. Azura mengeluarkan lidahnya lalu mengacungkan jempol nya secara terbalik, sedangkan Justin mengangkat kedua jari tengahnya.
Saat tengah asik mengejek, pak Anton tiba-tiba masuk ke dalam ruangan, di perpustakaan mereka memang terdapat bangku-bangku yang disiapkan agar anak-anak murid bisa nyaman untuk membaca.
Saat keduanya masuk, guru itu pergi mengambil beberapa soal pengujian, akan ada satu kandidat yang akan terpilih untuk mengikuti olimpiade matematika di Jakarta, dan yang terpilih adalah Justin dan Azura, keduanya akan bersaing agar bisa terpilih.
Mereka akan menjalani masa uji coba selama seminggu, kemudian pembinaan pemantapan selama seminggu juga, dimana siapapun yang terpilih akan lebih banyak menghabiskan waktunya di perpustakaan dibandingkan di kelas. Sma Ganesa memang merupakan sekolah yang selalu mempersiapkan semua siswa-siswi nya dari jauh-jauh hari, itulah sebabnya mereka banyak meraih penghargaan dalam perlombaan.
"Selamat siang anak-anak," sapa pak Anton.
"Selamat pagi pak."
"Jadi ini adalah hari pertama kalian akan pada tahap pengujian, sebenarnya untuk seleksi dibutuhkan tiga orang kandidat, saya ingin memilih Rina sebagai salah satu diantara kalian, tapi sayang sekali, dia ada jadwal lomba kimia yang jadwalnya akan bertabrakan dengan jadwal kita."
"Jadi, saya memutuskan satu orang lagi yang menurut saya bisa bersaing dengan kalian disini," ucap pak Anton membuat keduanya saling menatap satu sama lain.
"Silahkan masuk."
Pintu perpustakaan perlahan terbuka, seorang siswa masuk ke dalam dengan senyuman kikuk, Azura membuka lebar mulutnya, tidak percaya siapa yang dipilih oleh pak Anton.
"Hai, Ra, nggak usah kaget, biasa aja," ucap Gavin lalu duduk di samping Azura.
Plak
Satu tamparan di pipi Gavin membuat mata pria itu terbuka lebar, sedangkan Justin hanya menatap keduanya dengan tatapan malas.
"Lah si anjir, ngapain nampar ege."
"Jadi ini beneran lo?, kok bisa?" ucap Azura tidak percaya.
"Bisa dong, secara gue ini kan anak pintar," ucap Gavin dengan bangga.
"Si najis bertingkah."
"Baiklah jadi saya akan membagikan soal ini, kalian bisa mulai mempelajari nya di rumah, besok akan kita bahas dan mulai mengerjakan soal-soal yang ada sebagai seleksi tahap pertama."
KAMU SEDANG MEMBACA
AZURA
Teen Fiction⚠️Budayakan untuk memfollow terlebih dahulu Dimana ada Azura disitu sudah pasti ada Justin. Sebenarnya kata-kata itu ditujukan saat seseorang sedang merasa jatuh cinta atau dalam vase masa-masa indah. Lain halnya dengan Azura dan Justin, kedua justr...