Broken Life [OMEGAVERSE]

BL 4 : Awal kedekatan

Jugo, Karin dan Suigetsu telah mengerahkan bawahan mereka keseluruh negara, kini mereka hanya tinggal menunggu kabar.

"Aku heran dengan keluarga Uchiha, kenapa mereka sangat membenci omega." Suigetsu berucap setelah menyeruput teh hangat buatan Karin, mereka bertiga kini ada dibalkon rumah Jugo.

Karin memijit pelipisnya, "Aku juga tidak tau, secara turun temurun mereka hanya mempekerjakan beta dan alpha saja."

Jugo menggelengkan kepalanya pelan, "Sederhana saja, Omega itu lemah sangat berbeda dengan alpha, apalagi uchiha memiliki gen superior. Ketika omega heat itu akan membuat para alpha keluar dari kesadarannya."

"Haaah, aku harap Sasuke memperlakukan omega itu dengan manusiawi," ucap Karin penuh harap.

♡

Sudah seminggu ini Sakura tinggal bersama Sasuke, akan tetapi tidak banyak hal terjadi. Sasuke selalu berangkat bekerja pagi-pagi buta dan pulang larut malam. Bahkan percakapan antara mereka saja tidak terbentuk.

Sakura tidak terlalu mempedulikannya, kali ini ia memilih membaca buku, cukup lama ia berkutat dengan benda itu sampai akhirnya bosan sendiri.

Wanita itu melirik jam, baru pukul sembilan pagi, Sakura memutuskan untuk mencari angin.

Sakura bergegas mengganti pakaiannya, dress selutut bermotif bunga daisy serta bando pita tersemat disela rambutnya.

Setelah memastikan pintu terkunci Sakura melangkah pergi, ia menaiki taxi untuk pergi ketaman.

Taman kota Konoha tampak ramai seperti ada yang mengadakan acara.

"Ini uangnya, pak. Terima kasih."

Sakura merasa gugup, seperti salah masuk ruangan, yang memadati taman kota kali ini pria berdasi, mungkin kebanyakan dari mereka adalah alpha.

Tiba-tiba jantung Sakura seperti diremas, ia duduk bersimpuh ditanah. Pheromone alpha bercampur diudara, membuatnya mual.

"Tidak, jangan pingsan, " batin Sakura menyemangati diri sendiri.

Semakin ia memaksakan diri, nafasnya semakin sesak, suhu tubuhnya meningkat. Jika ini diteruskan maka dia akan heat.

"Ada perempuan pingsan disana!"

Kebisingan itu mengusik Sasuke yang tengah berbicara dengan temannya.

Alumni Alpha's high school mengadakan reuni hari ini, Naruto dan Shikamaru juga hadir.

"Kau tidak ingin menolongnya?" tawar Naruto sedikit menggoda.

"Hentikan, Naru. Dia sudah menikah."

Sasuke tidak menggubris percakapan kedua temannya, mata merah Sasuke aktif, ia mencium aroma yang tak asing baginya.

"Jangan bilang—"

Tanpa berpikir panjang Sasuke menerobos sekumpulan alpha yang menghalangi jalan.

Manik matanya melihat rambut merah muda sebahu tengah digendong ala bridal style oleh Kakashi.

"Jangan menyentuhnya, brengsek!" Sasuke menerjang tubuh Kakashi lalu merebut wanita itu dari dekapan Kakashi.

Benar saja, itu Sakura, apa yang ia lakukan disini.

"Sasuke? Apa dia keluargamu?" tanya Kakashi, ia terkejut melihat mantan muridnya yang begitu peduli, biasanya Sasuke lebih memilih pura-pura buta.

Sasuke menatap Kakashi, dari tatapan itu seperti akan membunuhnya, "Dia istriku, sialan!"

♡

Sakura mulai membuka matanya, pandangannya buram. Ia melemparkan pandangannya keseluruh ruangan. Dia ada disebuah kamar, yang pasti bukan kamarnya.

"Nyaman sekali." Sakura jelas tau ini pheromone Sasuke, baunya seperti mint.

"Hal bodoh apa yang kau lakukan disana, mereka semua adalah alpha seharusnya kau pergi!" Sasuke muncul dari balik pintu, ia terpaksa meninggalkan acara sebelum waktunya.

Ia kesal, bukan karna Sakura ada disana, melainkan mulutnya tidak bisa dikontrol yang membuat Sasuke mengatakan hal bodoh itu.

"Ma-maafkan aku, sungguh aku tidak tau jika mereka semua alpha, kupikir aku bisa menahannya. "

Sasuke berdecak, "Ck, jika sekelompok alpha berkumpul mereka akan berlomba-lomba mengeluarkan pheromone nya untuk menunjukan siapa yang lebih dominan!"

Pandangan Sakura berubah menjadi teduh, gara-gara dirinya Sasuke sampai bersusah payah membawanya pulang bahkan mengizinkan Sakura menempati kamar lelaki itu.

Sasuke mendekati Sakura kemudian memegang kepala wanita itu, "hirup pelan-pelan sampai nafasmu teratur, aku hanya akan membantumu sekali ini saja. "

Sakura menarik senyumnya, ia mengikuti perkataan Sasuke, aroma lelaki itu membuatnya tenang, ia tak sengaja menatap wajah tampan suaminya. Kedua pipi Sakura merona.

"Apa ini? Jantungku berdebar," batinnya.