"Bagus bangettt! Ih cantik banget ya langitnya, Mahess..." Matanya berbinar kala menatap hamparan langit yang maha sempurna bertahta bintang - bintang di angkasa.
Setelah keduanya berpamitan dengan Edo. Mahes benar - benar menepati janjinya untuk membawa Runa melihat view yang lebih cantik. Sambil menikmati bakso bakar dan susu jahe di dalam mobil dengan atap mobil yang transparan sehingga bisa melihat keindahan langit malam hari ini.
Mahesa tidak henti - hentinya tersenyum, bukan karena melihat langit yang penuh bintang. Namun, binar mata bahagia dan cantik yang membuat jatuh cinta pada gadis ini sejak awal.
"Iya, cantik.. apalagi yang ini ngga kalah cantik.." sambil membawa tangan Runa untuk ia kecup berkali - kali.
"Kamu tuh kenapa sih hari ini? Kok tiba - tiba jadi romantis banget. Kenapa?" Cerca Runa membuat Mahesa tersenyum masam. Ia sadar betul, kalau selama ini memang ia cuek, dan tampak tidak peduli.
"Maaf ya, Run.." kalimat itu membuat Runa merubah posisi duduknya menghadap Mahesa.
"Maaf untuk?"
"Semuanya, aku yang jarang ada buat kamu, aku yang----"
Runa meletakka jari telunjuknya pada bibir Mahesa. "Udah, udah aku maafin walaupun tiap harinya harus kesel juga.."
"Happy dong! Mood aku balik lagi pas kamu inisiatif ngajakin aku keluar malam ini.. mau kamu bikin melow?" Sambung Runa membuat Mahesa mengangguk.
"Run, I need hug,"
Tanpa berpikir panjang Runa segera merentangkan dan disambut dengan semangat oleh Mahesa.
Tolong Tuhan, bantu aku untuk yakin dan meyakinkan orang - orang di luar sana. Bahwa hanya Runa yang baik untuk aku. Batin Mahesa sambil berpelukan erat.
"Mahes.." Runa berusaha melepaskan pelukan Mahesa. "Sesak napas ih!"
Tidak juga melepaskan pelukan, Mahesa hanya melonggarkan sedikit pelukannya dan kepalanya menyusup di ceruk leher Runa sambil menghirup wanginya yang memabukkan.
"Wangi banget sih, Run..""Geliii! Lepas, Mahes.."
Sebelum akhirnya di lepaskan, laki - laki itu sedikit menghisap kulit leher Runa dan membekas samar di kulit putih Runa.
"Oiya, tadi kamu nawarin aku buat coba lipstik kamu kan. Mana? Bibir aku kering.."
Runa sempat membeo, namun detik selanjutnya ia tersadar lalu mengambil lipbalm di tasnya. "Nih, bisa pakai sendiri, kan?" Sambil menyerahkan lipbalm rasa strowberry.
"Serius? Kamu ngasih yang ini?" Ucap Rajas dengan seringaian yang membuat gadisnya itu mengekerutkan alisnya bingung.
Mengangguk polos, Runa membuka tutup lipbalm dan kembali menyerahkan pada Rajas yang masih setia menatapnya. "Sini aku pakein.."
Belum sempat ujung lipbalm itu menyentuh bibir pink Rajas. Tangannya sudah ditarik mendekat sehingga posisi mereka saat ini seperti tidak berjarak. Belum selesai dengan keterkejutannya, Rajas sudah memberikan double shock yang tidak sempat Runa cegah.
Melumat bibirnya lembut, menahan tengkuk Runa agar tidak menarik mundur. Runa yang awalnya menolak lama - lama jadi mengikuti ritme gerakan bibir kekasihnya itu. Sampai tidak sadar, saat ini posisinya sudah rebahan.
Heh? Sejak kapan sandaran kursinya berubah posisi?
Ciuman itu merambat turun ke area lehernya, sesekali Rajas menghirup sembari memberikan kecupan - kecupan ringan disana lalu kembali lagi ke bibir Runa yang setengah terbuka.
"Ma..Mahes.." tangan mungil Runa berada di dada Rajas berusaha untuk menyudahi aktivitas gila ini. Apabila diteruskan akan terjadi kegilaan yang sebenarnya tidak boleh dilakukan.
Dengan kesadaran yang sudah muncul ke permukaan. Sekali lagi ia tekan dada Rajas dengan sedikit dorongan dan akhirnya laki - laki itu menyudahi ciumannya. Bukannya segera duduk menegakkan punggungnya. Rajas menempelkan keningnya ke kening Runa. Memberikan senyuman manis yang hanya bisa dilihat oleh Runa selama ini.
"Manis, Run..rasanya bikin candu," Ucap Rajas, tangannya terulur untuk membersihkan bekas salivanya di bibir Runa. "Aku suka, kalau ketemu aku pakai yang rasa ini ya.."
-o0o-
"Wajah lo, Run. Daritadi berseri banget. Ada apa? Duid beasiswa lo cair?" Tanya Ganesha buka suara. Pasalnya, tidak biasanya gadis bersurai hitam legam dengan mata belo itu tersenyum dari awal kelas sampai saat ini mereka tengah duduk di kantin menikmati makan siang.
"Iya, Nesh.." tidak selebihnya berbohong. Karena memang benar, selain perihal kemarin malam ia juga senang karena uang beasiswa sudah turun.
Mengingat beasiswa, Runa adalah mahasiswa penerima beasiswa dari perusahaan Hardjata kala itu. Dua tahun yang lalu tepatnya, ketika orang tuanya sudah lama berpisah dan sibuk dengan keluarga barunya masing - masing. Menyisakan dia sendiri yang terombang - ambing tanpa arahan dan bimbingan.
Ditolak mentah - mentah oleh orang tuanya mengenai ide kuliah ini karena mereka tak sanggup bila membiayai jenjang pendidikannya yang memang terlampau mahal. Hampir saja dibuat menyerah karena keadaan tidak mendukung, video tiktok yang kala itu membuat secercah harapan. Video itu berisi pengumuman beasiswa dan yang menyelenggarakan.
Tidak mau melewatkan kesempatan, ia langsung mengunjungi website Hardjata group waktu itu. Bersaing dengan ratusan orang dan akhirnya lima dari ratusan orang terpilih mendapatkan beasiswa full hingga lulus. Syarat yang harus dipenuhi banyak, namun hal itu tidak membuatnya gusar. Di apply sebagai penerima beasiswa dari perusahaan besar saja sudah membuatnya sujud syukur.
Biaya pendidikan langsung dibayarkan ke instansi, sedangkan biaya untuk hidupnya ia dapatkan tiap semester Rp 12.000.000.
Setelah lulus nanti, ia langsung ditempatkan di perusahaan Hardjata. Perusahaan yang berbisnis dibidang apa saja.
Tuhan baik, manusianya saja kadang kurang bersyukur dan banyak ngeluh.
Dan ya, selama ini tidak ada campur tangan dari Ayah maupun ibunya sedikit memberikan dukungan. Ia tidak marah, barangkali mereka terlampau sibuk hingga lupa mereka masih punya Runa sebagai tanggung jawab mereka.
Senyumnya lebar yang kini ia pasang perlahan pudar karena tiba - tiba saja pesan masuk dari orang yang namanya tidak pernah terpikirkan untuk mengajaknya bertemu. Ada apa? Perihal apa? Apa ia berbuat kesalahan?
Tante Trisha
Mari bertemu di Blue Heroin. Saya tunggu disana jam 3 sore hari iniSuatu kabar bahagiakah atau bahkan kabar buruk untuknya?
-oOo-
KAMU SEDANG MEMBACA
TEARS
ChickLit[18+] Tidak ada yang boleh menyakiti hatinya. Ia sudah terlalu lelah jika harus merasa merana lagi. Perceraian kedua orang tuanya membuat ia menjadi anak yang tangguh sejak kecil. Kasih sayang yang diberikan bahkan hanya 0,1% Sampai dia bertemu de...