04. Hari-1 Sekolah Sebagai Pasutri

84 7 0
                                    

🌻HAPPY READING🌻
.
.
.

Pagi-pagi sekali Nara sudah sibuk mempersiapkan berbagai peralatan dan barang-barang untuk sekolah dirinya dan juga Arka. Tadi malam dirinya lupa menyiapkan alat-alat sekolah karena terlalu larut menonton drama Korea lewat laptopnya hingga larut malam. Jadilah pagi ini dirinya kerepotan sendiri.

"Arka, baju seragam lo gue simpan di kasur ya! Sekarang gue mau buat sarapan!" Nara berteriak pada Arka yang masih sibuk mandi. Nara dari pukul enam pagi sudah rapih memakai seragam sekolah nya.

Nara yang tidak mendapat jawaban dari Arka pun langsung saja keluar kamar. Nara menuruni anak tangga menuju dapur. Sesampainya di dapur, Nara segera membuka pintu kulkas. Gadis itu seketika membulatkan matanya kaget karena melihat isi kulkas yang hanya berisikan aneka minuman kaleng, sebotol susu, dan juga beberapa telur.

Nara berdecak pelan kenapa dirinya bisa sampai lupa mengecek isi kulkas. Pantas saja Arka kemarin selalu memesan makanan lewat go-food.

"Nih orang, kulkas aja segede pintu tapi isinya cuma empat telor sama minuman aja!"

"Pantes aja dari kemarin dia go-food," gerutu gadis itu. Nara lalu kembali menutup pintu kulkasnya. Kini gadis itu beralih mencari makanan di sebuah lemari. Nara tersenyum saat melihat bungkusan roti tawar yang masih utuh.

"Gue buat roti bakar aja deh, daripada gak sarapan apa-apa," ujarnya.

Dikamar, Arka baru saja keluar dari dalam kamar mandi dengan bertelanjang dada. Cowok itupun segera memakai seragam sekolahnya yang telah disiapkan oleh Nara. Tak lupa juga Arka mengeringkan rambutnya serta menyisirnya. Mata cowok itu mengedar mencari keberadaan Nara.

"Di bawah kali ya," gumam Arka sambil memakai sepatunya.

Arka lalu mengambil kunci mobil, tasnya dan juga tas Nara yang masih tergantung. Cowok itupun ikut menyusul Nara ke bawah.

Nara menyajikan dua gelas susu coklat dan dua piring roti bakar yang sudah diolesi dengan selai coklat di atas meja.

"Lo buat apa?" Nara terlonjak kaget mendengar suara Arka yang terdengar secara tiba-tiba.

"Ngagetin aja lo!" kesalnya menggeplak lengan cowok itu. Arka hanya diam mendapat perilaku dari Nara.

"Di kulkas gak ada apa-apa, nah kebetulan di lemari ada roti. Ya udah gue buat roti bakar aja buat sarapan, gak papa kan?" jelasnya, Arka mengangguk singkat lalu duduk di kursi dan mulai menyantap roti bakar yang sudah disiapkan oleh Nara dengan tenang. Begitupun Nara yang memakan makanannya dengan diam.

"Lo mau bawa mobil gak?" tanya Arka, setelah meneguk segelas susu hingga tinggal menyisakan sedikit saja.

Nara mendongak kan kepalanya menatap Arka lalu menggelengkan kepalanya singkat.

"Kenapa?" tanya cowok itu lagi.

"Gue gak bisa bawa mobil. Tapi, kalau motor bisa, tapi motor yang kayak biasa aja," jawabnya.

Arka mengangguk sebagai respon. "Tapi gue gak punya motor gitu, adanya juga motor Ducati Corse," katanya.

"Sombong banget dah!" cibir Nara, membuat Arka mendengus sebal.

"Lo berangkat sekolah sama gue aja!" katanya membuat Nara membulatkan matanya.

"Nggak lah! Ya kali gue berangkat ke sekolah sama lo! Gue gak mau!" tolak Nara mentah-mentah.

"Kenapa? Ada masalah?" tanya cowok itu tak peka.

Nara mendengus. "Ya masalah lah! Apa kata orang-orang di sekolah nanti, kalau gue bisa bareng sama lo! Pastinya juga tuh fans-fans lo itu bakal ngejerit terus natap gue sinis, terus mereka juga pada gosipin gue. Gue gak mau!" jelas Nara dengan kekesalannya.

ARKANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang