Keadaan Soyeon sangat memprihatinkan, luka diperutnya sangat dalam. Ditambah lagi dia saat ini demam.
"Teman-teman Kita tidak bisa berlama-lama disini,"
"Melihat keadaan Soyeon yang terluka, aku takut terjadi sesuatu dengannya." Ujar Heema.
"Mau bagaimana lagi. Kita akan kembali ke Seoul." Saran Soyoon
"Apa kau tidak lihat keadaannya? Dan peluru kita sudah habis." Ucap Junhee
"Dimana kita berkumpul? Bukankah kita harus pergi ke sana?" Tanya Soocheol
"Gunung soak." Jawab Taeman
"Benar, gunung soak." Ucap Chiyeol
"Ada tentara disana. Seharusnya lebih aman dari Seoul." Ucap Jangsoo
"Ya! Youngshin seberapa jauh itu?"
Youngshin kemudian membuka sebuah buku yang berisi peta.
"Kita di sekitar sini, tempat berkumpulnya disini. Jaraknya sekitar 20 km dari sini ke tempat berkumpul." Ucap Youngshin
"Kau sungguh gila? bagaimana bisa berjalan 20 km di tengah panas terik ini?!" Ucap Heerak
"Lebih baik kita menunggu diselamatkan." Ucap Junhee
"Ya! Bagaimana jika ada bila muncul saat kita menunggu?" Ucap Soyoon
"Bisakah kau berpikir jernih? Mari kita tetap disini bodoh." Ujar Heerak
"Yang benar saja! Kau mau bertanggung jawab jika tidak ada yang datang?" Ucap Soyoon
"Sebaiknya kita pindah ketempat istirahat dulu." Ucapku. Yeonju mengangguk setuju.
"Benar disini sangat panas, itu bisa saja memperburuk keadaan Soyeon."
"Sial, ya! Lihat sekeliling mu. Dimana kita bisa beristirahat." Tanya Heerak
"Disana...."
"Disana, ada tempat peristirahatan." Ucap Heema menunjuk arah yang ia maksud.
"Dari mana kau tau?" Ucap Jangsoo
"Kau yakin?" Tanya Heerak
"Iya, aku pernah lewat jalan sini." Ucap Heema yakin
"Baiklah, mari kita kesana." Ucap Chiyeol
"Aku akan menggendong Soyeon." Ujar Jangsoo
"Tidak perlu, aku bisa berjalan sendiri." Ucap Soyeon
"Lukamu akan memburuk naiklah ke punggungnya." Ucap Heema.
"Aku baik-baik saja. Aku akan berjalan sampai aku sanggup." Ucap Soyeon
Yeonju membantu Soyeon berjalan.
"Kau tidak pergi?" Tanya Soyoon ke Soonyi
"Aku mau, tapi lutut ku sakit sekali, aku tidak bisa berjalan." Ucap Soonyi dengan nada manja nya.
"Ya! Berhentilah bersikap manja." Ucap Soyoon kesal.
"Benar-benar sakit sekali."
"Kalau begitu aku akan menggendong Soonyi." Ujar Chiyeol bersiap-siap untuk menggendong Soonyi.
"Kau terlalu lemah untuk menggendong siapapun." Ucap Taeman. Lalu ia berjongkok di depan Soonyi dan membalut lukanya lalu membelakangi Soonyi.
"Sudah, berhentilah khawatir dan naiklah ke punggungku." Ucap Taeman.
"Cih, sok gentleman." Cibir Heema, lalu berjalan mendahului mereka.
Mereka terus berjalan menuju arah yang Heema beritahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duty after school
FantasíaBagaimana ceritanya seorang anak kelas 12, yang sedang sibuk dengan berbagai macam ujian sekolah, bertransmigrasi ke sebuah drama Korea yang baru ia tonton semalam. "ah apakah ini nyata?" "bagaimana bisa?"