18

359 23 0
                                    

SEMOGA SELALU SUKA CERITA NYA

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!!

HAPPY READING
.
.
.

setelah beberapa menit kemudian klien bright pun datang dengan sekretaris nya

"Selamat siang tuan vachirawit"ucap kliennya dengan senyum ramah

"Selamat siang juga tuan Joss wayar"balas bright dengan senyum tipis

Mereka pun duduk di kursi dan membahas tentang kerjasama mereka

.
.
.

Win yang sedang bermain handphone di ruangan bright merasa bosan dan akhirnya win memutuskan untuk membuat teh di dapur yang ada di perusahaan bright

Win pun keluar dari ruangan bright dan berjalan melewati ruangan meeting bright lalu sesampainya di dapur win mengambil cangkir dan mengambil kantong teh ,memasukkan sedikit gula dan yang terakhir air panas yang sudah tersedia di situ lalu win membawa tehnya

Ketika sedang berjalan menuju ruangan bright ,win terjatuh karna tiba tiba seseorang keluar dari ruangan meeting dan tidak sengaja tersenggol win sehingga teh yang di pegang win tumpah ke baju win dan mengenai perut win

Dugh

Win berteriak kepanasan dan pria itu panik dan bingung ingin melakukan apa dan ketika pria itu ingin menggendong win ,bright datang dan mencegah pria itu

Tanpa pikir panjang bright langsung menggendong win yang sudah menangis dan membawa win ke ruangan nya lalu menutup pintu dan mendudukan win di sofa ,bright mengambil handuk kecil dan membasahinya dengan air dingin lalu membuka setengah baju win dan meletakkan kain basahnya di perut win

"P'bai sakit"win menangis

"Ceritakan"ucap bright dengan nada dingin

"Tadi win ke dapur dan membuat teh sehabis membuat teh win berjalan ke ruangan p'bai tapi tiba tiba dari ruangan meeting ada pria yang keluar dan tidak sengaja menabrak win lalu win terjatuh dan teh panas nya jatuh ke baju win dan nembus ke perut win"jelas win dengan detail

"Lain kali hati hati" bright mengelus kepala win

"Tapi p'bai pria yang menabrak win dia mirip seperti Joss"

"Dia memang Joss"

"Benarkah?"

"Ya , perusahaan ku bekerja sama dengan perusahaan nya"

"Begitu ya"

"Apa kah perut mu masih sakit?"

"Sedikit"

"Sebentar aku akan mengambil salep"bright berjalan ke meja kerja nya dan membuka salah satu laci yang berisi kotak obat ,lalu bright berlutut di depan win sambil mencari salep setelah itu mengoleskan salep nya ke perut win

Win merintih kesakitan

"Sedikit lagi sayang "

"P'bai pelan pelan"

"Sudah ini sudah siap" bright menyimpan salep dan kotak obatnya ketempat semula lalu duduk di sebelah win

"Terima kasih p'bai"win tersenyum menatap bright

"Itu sudah menjadi tugasku , jangan berterima kasih"

"Oke apa p'bai membutuhkan sesuatu"

"Aku hanya butuh ciuman sebagai balasannya"

"Ihh p'baiii yang lain saja"

"Tidak"

"Yang lain saja kecuali cium"

"Tidak , aku sudah membantu mu dan kau tidak memberi ku cium? Kau sangat tega"bright pura pura membaut muka sedih

"Baiklah win akan beri ciuman sebagai balasannya"

Bright tersenyum tipis lalu tanpa berpikir panjang Bright langsung mengangkat win ke pangkuannya

"AAA!"win berteriak kaget dan bright hanya tersenyum tipis

"P'bai ngagetin aja"

"Kau terlalu banyak omong "

Bright langsung melumat bibir win dengan rakus dan win hanya bisa mencengkram pundak bright

Hingga beberapa menit win memukul mukul pundak bright ,win sudah kehabisan nafas dan bright masih terus menciumnya

Win memukul mukul sedikit kuat pundak bright dan akhirnya bright melepaskan ciumannya

"Hah hah hah"win terengah engah

Bright langsung mencium bibir win lagi dan perlahan tangan bright masuk ke baju win dan memain mainkan nipple win , win menggeliat

Bright terus memainkan nipple win sesekali memelintir puting win , win terus menggeliat dan tangan win mencoba untuk menarik tangan bright keluar dari bajunya


SEGINI DULU

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!!


Mine🐰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang