23

341 23 2
                                    

MAKASIH YANG UDAH DUKUNG

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!!

HAPPY READING
.
.
.

sesampainya di markas bright langsung masuk dan berjalan ke tempat biasanya dia berkumpul dengan teman temannya dan di sana sudah ada Tay dan off

"Dimana bajingan itu"

"Dia ada di penjara ruang bawah Tanah" ucap Tay

Bright langsung menuju ke ruang bawah Tanah dan berdiri di depan penjara yang di dalam nya terdapat Joss yang sedang di ikat di kursi

"BANGSAT! LEPASIN GUE!" joss berteriak saat melihat bright

"Tidak semudah itu" bright berjalan masuk ke penjara dan berdiri di depan Joss

"LEPASIN!"

"Sepertinya aku harus sedikit bermain main dengan mu" bright menyeringai lalu mengeluarkan pisau kecil yang ujungnya sangat tajam dan runcing dari sakunya

Joss yang melihat bright mengeluarkan pisau pun panik dan tidak bisa ngapa ngapain

"Lo mau ngapain bangsat" Joss panik dan ketakutan sekarang

"Tentu saja bermain main dengan mu"

Bright mulai menggores pipi Joss dengan pisau kecil itu dan Joss berteriak kesakitan

"SAKIT ANJ!"

Bright terus menggores gores tubuh dan wajah Joss terus menerus dan Joss terus berteriak , menurut bright semakin Joss berteriak semakin dia ingin menggoreskan pisau nya

Tubuh dan wajah Joss penuh dengan darah bright tidak membunuhnya karna bright masih akan membalaskan dendam nya dan kebenciannya

Joss pingsan karna terlalu banyak mengeluarkan darah dan bright pergi dari ruang bawah Tanah dan berjalan ke tempat Tay dan off duduk

"Urus bajingan itu jangan sampai dia mati"

"Iya bright"

Bright cukup lama menyiksa Joss hingga siang jadi bright memutuskan untuk pulang dan bertemu dengan win

Bright keluar dari markas nya dan naik ke mobil lalu melajukan mobilnya kembali ke rumah karna bright tidak ingin meninggalkan win di rumah terlalu lama walau Pun ada maid

Sesampainya di rumah bright memasuki mobilnya ke bagasi lalu keluar dari mobil dan berjalan masuk ke rumah dan berjalan menaiki tangga , ketika menaiki tangga bright berpapasan dengan kepala maid yang berjalan menuruni tangga

"Tuan bright untung saja tuan sudah pulang tadi bibi antar makan siang ke kamar untuk tuan win tetapi tuan win tidak ingin makan bibi juga sudah membujuknya"

"Aku akan membujuknya"

"Iya tuan saya pamit" maid langsung pergi dan bright menaiki tangga lalu masuk ke kamar dan menutup pintu di dalam kamar win sedang memainkan ponselnya dan makan siangnya di biarkan di atas nakas

"Eh p'bai sudah pulang" win senyum menampakan giginya

"Kenapa tidak makan?" Bright berdiri dengan kedua tangan di saku celananya sambil menatap win datar , win sedikit takut dan menundukkan kepalanya

"Umm win...."

"Angkat kepala mu ketika aku berbicara"

Win langsung mengangkat kepalanya dan menghindari kontak mata dari bright , bright mendekati win dan berdiri tepat di depan win

"P'bai win tidak ingin makan" ucap win cemberut

"Makan" bright terus menatap win dan tidak melepas pandangan nya dari win

"Tidak win ingin makan es krim saja"

"Makan nasi terlebih dahulu win metawin jika kau tidak mau makan aku akan membuang semua es krim di kulkas"

"Aaa~ jangan di buang p'bai"

"Makan"

"Iya iya" win mengambil piring nya dan mulai memakan dan bright berjalan ke sofa yang ada di kamar dan duduk lalu mengambil dan membuka laptop dan mulai mengecek beberapa file

Win menatap bright kesal dan win memakan tanpa adanya nafsu tiba tiba muncul ide buruk di otak win , dia berencana membuang makan siang nya

"P'bai win makan di bawah aja ya"

"Terserah mu saja yang penting kau harus habiskan nasi mu" bright terus fokus ke laptopnya

"Oke"

"Apakah kau bisa jalan?"

"Umm bisa" win sebenarnya tidak yakin jika dia sudah bisa berjalan atau tidak tetapi dia akan mencoba nya win perlahan menuruni kakinya dari kasur dan mencoba berjalan dan dia sudah bisa berjalan walaupun masih terasa sedikit sakit dan sedikit perih , win berjalan keluar kamar dengan membawa piringnya win lebih memilih menaiki lift dan sesampainya di bawah dia berjalan ke dapur dan di sana terdapat tempat sampah sebelum membuang win mengecek sekitar terlebih dahulu

Win memastikan Jika tidak ada siapa siapa lalu dengan cepat win membuang nasi nya ke tempat sampah tanpa win sadari di belakang nya sudah ada bright yang berdiri tegap sambil melipat kedua tangannya dan setelah membuang makanan nya win membalikkan badan dan dia berhadap hadapan dengan bright

Win kaget dan ketakutan seluruh tubuhnya merinding dan win mematung sambil menunduk dan tidak berani menatap bright dan bright terus menatap win tanpa berbicara apa pun hingga beberapa menit kemudian bright memanggil maid dan 3 maid datang

"Iya tuan perlu bantuan apa?" Salah satu maid berbicara

"Buang semua es krim di kulkas dan semua cemilan milik win buang semua" bright berbicara dengan Tersu menatap win

"Baik tuan" ucap maid dengan serentak lalu mereka mengambil tempat sampah dan mulai membuang  es krim dan cemilan win , win yang melihat itu pun dengan cepat meletakkan piring kosong nya dan berlari untuk mencegah maid yang sedang membuang semua cemilan nya

Tetapi dia gagal karna bright menahan tubuhnya win berusaha untuk memberontak tetapi tenaga bright lebih besar dari win

"P'bai lepas cemilan win jangan di buang" win mulai menangis dan maid berhenti

"Lanjutkan jangan dengarkan dia"

"Baik tuan" setelah mendengar perintah dari bright , para maid melanjutkan nya lagi dan terus membuang

"P'bai jangan di buang" win terus menangis tetapi bright terus menahan tubuhnya dan tidak berbicara sama sekali

"P'bai jangan buang es krim win" win semakin menangis hingga maid sudah membuang semua cemilan dan es krim win

"Tuan sudah selesai"

"Bagus sekarang pergi" bright menyuruh para maid pergi dan tiga maid itu pun pergi sambil membawa tempat sampah dan kini tersisa bright win

Bright menatap win sebentar lalu dia pergi meninggalkan win sendiri di dapur yang tengah menangis , bright kembali ke kamar dan duduk di sofa lalu dia kembali fokus dengan laptopnya



SEGINI DULU

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!!

 

Mine🐰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang