Chenle merasa sangat bosan setelah menonton tayangan kartun itu.
"Na brother!" Ucapnya membuat Eun Seok menatap kembarannya itu juga keempat adiknya karena itu panggilan yang diberikan ayah mereka untuk memanggil mereka semua.
"Gege mau mengatakan apa?" Ucap Sunghoon datar layaknya jaemin.
"Ayo kita pergi jogging pagi." Ucap chenle antusias.
"Kau ingin jogging atau mencari makanan diluar? Nanti Mama bisa marah pada kita jika kita sarapan diluar lele." Ucap Eun Seok.
"Kita hanya jalan-jalan saja. Ayolah." Ucap chenle merengek pada kakak kembarnya itu. Eun Seok menghembuskan nafas beratnya karena adik kembarnya itu akan berubah menjadi seperti saat ini tanpa sebab.
"Baiklah. Ayo twins." Ucap Eun Seok dan chenle langsung tersenyum lalu mereka semua beranjak bahkan junlin dan sulyoon sangat bersemangat sekali.
"Maaf tuan muda, ingin kemana?" Ucap bibi kwon yang mendekat.
"Jalan-jalan sekitar sini saja bibi, boleh ya, nanti saat Mama dan papa bangun beritahu oke?" Ucap chenle.
"Tapi diikuti oleh bodyguard ya tuan muda, saya tidak mau kena marah tuan Na."
"Bagaimana?" Ucap chenle melihat semua saudaranya.
"Baik bi." Ucap Eun Seok dan merekapun pergi dengan bodyguard yang disuruh chenle untuk berpakaian biasa saja, karena dia tak mau menarik perhatian semua orang.
At. Bandara.
Seorang pria yang kira-kira berumur 19 tahun baru saja keluar dari pesawat dan diapun tersenyum karena bisa kembali ke negara yang menjadi tempat dia lahir, dan sebentar lagi dia akan bertemu dengan orangtuanya. Walaupun bukan orangtua kandungnya, tapi dia ingin bersama dengan mereka bukan dengan ayah kandungnya.
"Mama, papa sebentar lagi aku bisa memeluk kalian dan bersama dengan kalian. Uchan rindu." Batinnya.
Lalu pria yang memanggil dirinya uchan itupun langsung berjalan dengan cepat dan mencari taxi, walaupun dia merasa sangat tak adil jika meninggalkan ayah kandungnya ,tapi itu keputusannya. Bukan karena ayah kandungnya tak bersikap baik padanya tapi dia tak bisa menganggapnya ayah bahkan setelah 12tahun berlalu. Dia hanya ingin kembali pada papa dan mamanya, dan dia senang karena sekarang bisa terwujud walaupun dia akan membuat ayah kandungnya kecewa, tapi dia berharap ayah kandungnya bisa mengerti dan mendukung kebahagiaannya itu, lagian dia tak akan melupakan kebaikan ayahnya selama 12 tahun kebersamaan mereka, hanya saja dia tak bisa menganggapnya ayah kandungnya. Bahkan setelah tau semuanya dia hanya ingin kembali pada Mama dan papanya yang saat ini akan dia temui setelah cukup lama berpisah.
At. Mansion nohyuck.
Haechan, jeno dan ketiga anak mereka sarapan bersama. Bahkan jeno masih bisa melihat betapa kesalnya sang istri karena pagi-pagi anak mereka sudah bertingkah seperti itu.
"Ryujin?" Sang empu lantas menayap ayahnya itu.
"Jangan melakukannya lagi. Mengerti? Jangan bersikap jahil pada adikmu." Ucao jeno.
"Mianhe Daddy." Ucap ryujin menunduk.
"Bukan pada Daddy tapi pada mommy."
"Mianhe mommy, Ryu janji tidak akan melakukannya lagi." Ucap ryujin yang memang memanggil dirinya Ryu jika bersama keluarganya.
"Baiklah, kali ini mommy maafkan. Jangan ulangi lagi. Mengerti?"
"Hmm." Angguk ryujin sembari tersenyum dan Haechan hanya menghela nafasnya saja karena mau marah bagaimanapun pada anaknya, tetap saja semuanya salah karena dia seperti melihat dirinya di masa muda dulu pada anak perempuannya itu.