my savior 2

125 13 5
                                    

Minju POV


Hari ini adalah hari dimana usia kandunganku menginjak usia 7 bulan . ya tepat 7 bulan lalu saat yujin membuat keputusan untuk membantuku , dia benar² memegang ucapannya. Sebenernya aku merasa tidak enak padanya karna dia sudah sangat banyak membantuku , tapi dia selalu marah saat aku mengeluhkan hal itu. Dia tidak suka saat aku mengucapkan kata² itu padanya

Dia bilang dia sangat tidak keberatan , dia malah senang karna ada yang menemani dia dirumah ini. Semenjak ada aku dia bilang dia tidak pernah kesepian lagi sejak dia ditinggal kedua orangtuanya.

Dia benar² memanjakanku selama ini , bahkan selama aku tinggal dirumahnya , aku belum pernah sekalipun mengingat tentang Masalah ku lagi. Yujin berjanji jika dia tidak akan pernah membuat ku bersedih lagi , dan benar , selama 7 bulan lamanya ini , yujin selalu membuatku bahagia. Aku tidak pernah merasa kesepian , aku bahkan bisa mengatakan jika aku adalah manusia yang paling bahagia saat bersama yujin.

Dia tidak pernah melewatkan satu haripun untuk mengingatkan ku meminum obat atau vitamin , dia selalu ada untukku. Bahkan setiap aku akan check up pun yujin selalu menemaniku , seberapa sibuknya dia , dia selalu menyempatkan untuk mengantarku ke dokter. Aku bilang padanya jika aku bisa pergi sendiri tapi dia malah marah , dia bilang bagaimana jika terjadi sesuatu padaku saat diperjalanan , bagaimana jika ditengah jalan aku diculik , bagaimana jika aku blablablablablaaaa. Hufffttt ya sudah aku membiarkannya saja daripada dia bawel

Tapi ya walaupun dia selalu memanjakan ku dan bersikap baik , terkadang aku juga sangat kesal dengannya. Karna dia selalu saja melarangku untuk bekerja atau pun sekedar membantu dicafe nya. Bahkan untuk melakukan pekerjaan rumah pun dia melarangku, Dia bilang "kau tidak boleh terlalu lelah , lebih baik kau diam saja dirumah duduk manis dan bersantai" heol ayolah , aku juga bosan jika terus²an dirumah

Tapi jika aku mengeluh seperti itu pasti dia langsung mengajakku keluar jalan² dan meninggalkan pekerjaannya , aku senang karna yujin sangat pengertian tapi ayolah , aku tidak ingin dia meninggalkan pekerjaannya karna aku

Seperti saat ini , setiap malam yujin selalu menutup cafenya lebih awal karna yujin tau jika setiap malam aku selalu merasakan pegal² pada badanku. Aku suda bilang jika tidak usah terlalu memanjakanku , aku tau dia lelah karna bekerja seharian , aku sudah menyuruhnya istirahat tapi dia sangat keras kepala

Malam ini dia masuk ke kamarku dan mulai memijat²i kakiku yang pegal. Sungguh kenapa manusia ini begitu tidak mengenal lelah ??

Aku terus saja melihat wajahnya yang tidak pernah ditekuk itu , wajah yang selalu bersinar. Yujin selalu tersenyum jika sedang berada di dekatku , akupun selalu merasa tenang saat berada disampingnya

"Yujin-ah ..." Aku bersuara

"Hmm ? Ada apa ?? Apa masih pegal ?? Yang mana ? Biar aku pijat." Dia malah menjawab seperti itu

"Aishh tidak , sudah jangan memijatku terus , aku sudah tidak apa². Sini berbaringlah disebelahku." Ajakku , diapun mulai merebahkan tubuhnya dan menghadap kearah ku

"Ada apa hmm ?? Kau ingin mengatakan sesuatu ??."

"Hmm.. Jika bayi ini sudah lahir nanti , apakah dia akan sedih jika mengetahui kalau dia tidak memiliki ayah ??." Tanyaku

"Apa yang kau katakan ?? Tentu saja dia tidak akan sedih , dia mempunyai ayah. Aku akan menjadi ayahnya."

Aku mencubit hidungnya "Yaa.. bagaimana kau akan menjadi ayah , kau kan perempuan."

"Hhaaa... Memang apa salahnya , lagipula menjadi sosok ayah bukan halnya dia laki² atau perempuan , tapi menjadi sosok ayah adalah bagaimana kita berperan seperti layaknya seorang ayah , jika dibilang seorang ayah harus menapkahi anaknya , aku juga bisa , aku bekerja , jika anaknya harus membahagiakan anaknya , aku juga bisa , apalagi ??."

•𝙊𝙣𝙚 𝙨𝙝𝙤𝙤𝙩• |  𝙟𝙞𝙣𝙟𝙤𝙤✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang