10

1.2K 77 13
                                    

Senyum jisung terbit saat melihat chenle kini tertidur dengan wajah memerah karena menangis

Tadi ia sempat tertegun karena raut chenle yang seperti orang frustasi

"Aissh Lucunya" Monolog jisung
Entah sejak kapan ia selalu memuji chenle
Tangannya ia bawa untuk menggenggam tangan gembil chenle

"Soal renjun~ itu bukan gue_
Tapi kalau masalah kematian mama yura itu memang gue" Monolognya yang kini bingung

Ia hanya melihat wajah tenang kekasihnya
Sesekali menyingkirkan poni yang menghalangi wajah manis chenle

"Kalo gitu mari bermain lagi, yu-ra" Ujar jisung diiringi seringai dibibirnya

_____________

Jisung menyempatkan membawa chenle pada psikiater ternama bernama doyoung
Dan yaa~ hasilnya mengatakan bahwa chenle mengalami depresi ringan

Ia tertekan karena banyaknya orang yang menginginkan tubuhnya
Serta video yang sempat menyebar, walau sudah jisung musnahkan

Dan sekarang doyoung memberikan obat penenang pada jisung sebagai orang yang merawat kekasihnya

"Enak?" Tanya jisung pada kekasihnya
Karena kini mereka berada dirumah chenle

"Huemm" Gumam chenle yang tak berselera makan.

"Oke, sekarang minum obat" Perintah jisung yang mendapat gelengan dari chenle

"Aiss lele ga sakit" Ujar chenle yang menatap jisung menusuk

Tak ingin ambil pusing- jisung justru menaruh obat pada lidahnya lalu ia tranfer pada mulut manis chenle

Chenle sempat ingin membuang obatnya namun terlambat karena jisung sudah menyalurkan air dari mulutnya

Jisung mengukung tubuh mungil chenle dengan mulut mereka yang saling menyatu
Tangan putih chenle berusaha mendorong, namun itu Sia-sia
Berakhir chenle menelan obat beserta air yang bercampur liur jisung itu

"Pait njir" Maki chenle sambil menatap jisung yang masih setia mengukungnya

"Pait? Julurin lidah kamu coba" Saran jisung yang bodohnya dilakukan oleh chenle

Tak ingin menyiakan hal ini, jisung segera menyedot kuat lidah merah muda chenle
Seakan itu adalah permen yang manis ia sedot sekuat mungkin

Chenle yang terkejut ingin memasukkan kembali lidahnya namun rahangnya di cengkraman oleh jisung
Hal itu membuat lidahnya tetap dalam kuasa kekasihnya

Air bening keluar dari mata indah chenle dan hal ini mengingatkan jisung pada perkataan dokter doyoung
"Jangan membuat chenle berada pada posisi seakan ia dilecehkan"

Seakan tersadar ia berhenti atas aksinya lalu menatap kekasihnya yang menangis sesenggukan

Jisung memeluk erat chenle dan berulang kali mengucapkan kata 'maaf'

Sebelum itu chenle-nya tak pernah menangis hanya karena ciuman brutal jisung
Tapi mengingat yang dilakukan yura berhasil membuat kekasih manisnya ini mengalami trauma

'Yura sial*n' batin jisung yang ikut sakit melihat tangisan chenle yang terdengar pilu

"Maafin jie ya~" Tutur jisung berusaha beragyo
Dan berhasil! Chenle tertawa disela tangisnya, tangan putih chenle mengucek kuat mata indahnya

"Aiih jangan dikucek sayang" Rajuk jisung yang lagi-lagi membuat chenle tertawa

'Cantik' itu yang bisa jisung definisikan saat mata yang agak sembam itu ikut tersenyum, Pipi sedikit merona dan bibir yang melengkung menciptakan tawa khas lumba-lumba nya

My ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang