[1] Hari Pertama Mengulang

5.6K 190 9
                                    

"Eh, itu bukannya Kak Anya?"

"Hah, iya! Kok dia disini? Bukannya dia sama Pak Kamarudin nggak akur ya?"

"Dia beneran ada di kelas kita?"

"Astaga! Nggak selamet kelas kita."

Bisik-bisik tetangga menyambut kedatangan Anya bersama kedua sahabatnya.

Anya Calista- itulah nama panjangnya. Baginya, menjadi bahan perbincangan orang lain bukanlah hal yang baru. Ia sudah terbiasa, terlebih jika perbincangan itu, memuat tentang pertikaiannya dengan salah satu dosen di kampus.

Tepatnya, dosen yang saat ini menjadi pengampu pada mata kuliah 'mengulangnya,'.

"Gimana nih?! Matkul ini kan banyak kelompokannya."

Anya mengabaikan apa yang telinganya dengar. Pergunjingan mereka tidaklah penting untuk dimasukkan ke dalam hati. Kakinya terus melangkah, berjalan dengan kepercayaan dirinya yang tinggi.

'Sialan! Kenapa kursi yang kosong harus ngelewatin tempat dia!' Grundel Anya. Sejujurnya ia benci situasi ini. Situasi dimana dirinya harus terus berada di kelas si dosen kampret.

Di dunia ini ada tiga manusia yang Anya benci. Pertama papanya yang menceraikan sang mama agar bisa menikahi sahabat wanita itu. Ke-dua ibu tirinya yang mirip leak dan ketiga Kamarudin Hasan, Dosen pengampu mata kuliah mpk atau yang biasa disebut metode pengumpulan data kualitatif di kampusnya.

Dosen itulah yang saat ini tengah menatapnya dengan sebuah seringaian.

Sumpah! Jika ada pilihan, Anya ingin berada di kelas dosen lain. Sayangnya, setelah tiga kali masa percobaan, dirinya selalu mendapatkan kelas manusia durjana itu. Manusia yang membuat waktunya habis hanya untuk satu mata kuliah saja.

Dia adalah Kamarudin Hasan- Dosen MPK yang sudah 2x memberikannya nilai F disetiap hasil indeks prestasinya (IP).

"Kita bertemu lagi, Anya."

'Bertemu biji mata lo meleduk! Babik lah! Lo lagi, lo lagi, Din!' Umpat Anya di dalam hati ketika pria yang memiliki ribuan fans itu, menyapa dirinya. Sambutan selamat datang yang sungguh memuakkan dari musuh bebuyutan.

Anya menghempaskan pantatnya pada salah satu kursi. Hal tersebut diikuti oleh kedua sahabatnya, Flora dan Angel.

"Sabar, Nyam. Tahan-Tahanin. Nggak ada enam bulan ini," seloroh Flora, mencoba untuk meredam emosi sahabatnya. Siapa pun tahu, seberapa sengitnya hubungan antara dosen dan mahasiswanya itu.

"Demi lulus matkul MPK, Nyam." Timpal Angel, menyemangati. "Lo jangan ribut lagi sama doi! Berdarah-darah dikit, nggak apa-apa lah!"

Sedikit?!

Kalau saja dirinya sedang mood, ia akan menyanggah kata sedikit yang Angel lontarkan. Kamarudin Hasan adalah dosen paling tidak pengertian dan tak masuk akal, yang pernah Anya kenal. Hanya karena sebuah absensi, pria itu membuat dirinya harus mengulang 3x mata kuliah yang sama.

Freak, memang!

Dari tempatnya, Anya melihat Kamarudin bangkit. Pria berkemeja putih itu berdiri laksana Firaun dimata Anya. Ditangan pria itu tergenggam selembar kertas, yang isinya entah apa.

"Oke! Apakah masih ada teman kalian yang berada di luar?! Jika tidak, tolong tutup pintu kelas. Mulai detik ini sudah tidak ada anak yang saya izinkan untuk masuk."

Anya memutar bola matanya, seakan tengah berkata, 'See?! Lo liat nggak, gimana arogannya tuh Kampret satu!'

"Sejauh mata saya memandang, 99% dari kalian merupakan anak baru dan sisanya, saya sangat mengenal sosok itu." Pungkas Kamarudin.

Pff! Kampret Dosen is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang