2. Berkelana

183 55 3
                                    

Merasa cukup dengan informasi yang ia dapatkan, Rosella bergegas pergi ke kantor guild petualangan. Sebenarnya Rosella tak tahu apa yang akan dia lakukan di sana, tapi pria-pria yang sebelumnya ia temui mengatakan agar Rosella pergi ke sana untuk mengatakan keluh kesahnya. Bisa dibilang pegawai guild bisa membantu mengatasi masalah Rosella.

Begitu ia masuk ke dalam kantor guild, orang-orang memandangnya dengan pandangan memicing. Mereka terlihat penasaran padanya, sementara Rosella sendiri agak takut. Beberapa pria yang ada di dalam kantor berpenampilan menyeramkan, wajah mereka garang, sebagian memiliki bekas luka sayat pada wajah, lalu pakaian mereka dilengkapi dengan alat-alat pertahanan diri seperti tameng baja, baju zirah, pedang, dan lain sebagainya.

Rosella berjalan dengan langkah kaku menuju administrasi. Beruntung, ada seorang gadis muda yang tanggap menyapanya dengan lembut.

"Selamat siang, apa Anda memiliki keluhan pada guild kami?"

Rosella menggeleng cepat, ia menggaruk pipinya yang tak gatal dengan jari telunjuknya. "Ah, itu... Apa aku bisa menyewa jasa pengawal perjalanan?" Tanyanya pelan. "Apakah bisa menerima permintaan seperti itu?"

"Tentu, Nona. Kami bisa menjadi penengah untuk masalah tersebut. Ke mana tujuan Anda?"

Rosella sempat terpikir untuk pergi ke wilayah Enix, karena para pria sebelumnya ingin tinggal di wilayah yang makmur. "Kerajaan Enix."

Mendengar nama kerajaan Enix, gadis muda itu terkejut. "Maaf, Nona. Wilayah Enix begitu jauh dari sini. Wilayah Enix terletak di ujung map. Untuk sampai ke sana akan membutuhkan waktu lebih dari lima bulan. Selain itu, untuk sampai ke sana, Anda harus melewati beberapa wilayah dan perbatasan terlebih dahulu."

Rosella menghela pasrah. "Kalau begitu sampai ke wilayah terdekat saja."

Gadis yang bekerja di bagian administrasi itu mengangguk. "Baik, jika Anda benar-benar ingin pergi ke wilayah Enix, saya sarankan agar Anda transit di setiap wilayah terlebih dahulu."

"Ah, baiklah."

"Apa Anda memiliki kereta kuda?"

Rosella lagi-lagi menggeleng. "Err, tidak."

"Kalau begitu perjalanan yang Anda lakukan akan memakan waktu beberapa hari. Wilayah terdekat dengan wilayah Morji adalah wilayah Vermand. Jadi, biaya perjalanan yang harus Anda bayar sebanyak lima keping koin emas."

Pelipis Rosella berkedut. Ia tak akan punya uang lagi. Wanita itu menghela napasnya. Mau tidak mau, ia harus segera membayarnya dan pergi dari wilayah Morji. "Baiklah." Rosella segera menyerahkan uang sebanyak lima keping koin. "Untuk masalah makanan, biar aku yang menanggung. Jadi, tak perlu biaya tambahan lagi, kan?"

Gadis itu mengangguk. "Ya, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan jika Anda bisa menanggung makanan para pengawal."

Rosella berpikir, menyewa jasa pengawal ini sama seperti menyewa body guard di negaranya.

"Kebetulan ada satu kelompok yang sudah siap," kata gadis itu lagi, lalu ia menoleh pada orang-orang yang duduk di sekitar meja bundar. Di sana terdapat lima orang tengah duduk bersantai. Empat orang laki-laki dan satu gadis yang terlihat mungil. "Tuan Felix, bisakah Anda kemari sebentar?"

Pria paruh baya yang dipanggil sebagai Felix bangkit dari bangkunya dan mendekat. "Ya?"

"Bisakah Anda mengantar Nona ini sampai ke wilayah Vermand? Dia butuh pengawal perjalanan."

Pria paruh baya itu menoleh pada Rosella sebelum mengangguk. "Aku adalah Roth Felix, Anda bisa memanggilku Felix."

"Ah, panggil aku Rose saja."

Adventure to Another World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang