🥀(26) Map Hitam🥀

185 12 0
                                    

Apa sebenarnya mas itu punya kakak?

🥀🥀🥀🥀🥀

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Ali sengaja datang lebih awal ke kantornya karena harus mengatur pemindahan ruangan sementara untuk karyawannya serta barang-barang dari gudang ke ruangan kerjanya. 

"Udah datang orang yang mau renovasi, Ka?" tanya Ali pada Azka.

"Belum, Li. Paling bentar lagi nyampe kok," jawab Azka.

"Yaudah gue keruangan dulu, nanti kabarin gue kalau orangnya udah nyampe," kata Ali 

"Siap, Li," ucap Azka. Ali pun masuk ruangannya dan menaruh tas kerjanya. 

Ali pun jadi kepikiran dengan rupa wajah calon anaknya, "gimana ya wajah anak gue nanti?" kata Ali sambil tersenyum membayangkannya. 

Tok tok tok

"Masuk."

"Li, sudah datang orangnya," kata Azka, Ali pun keluar dan menemui beberapa orang yang akan merenovasi ruangannya dan Ali pun menunjukan mana saja kerusakan di ruangan tersebut. Kemudian Ali dan karyawan yang lain ke gudang untuk untuk memindahkan barang-barang ke ruangan Ali. 

Sebuah map hitam berukuran besar membuat Ali penasaran, pasalnya map tersebut tersimpan paling rapi dan masih bersih. Takutnya itu berisi hal yang penting jika langsung di buangnya. 

Ali membersihkan map tersebut dari debu dan membawa ke ruangannya. Ali pun membuka isi map tersebut dan ia mengerutkan keningnya saat melihat beberapa lembar dokumen yang tak biasa. 

"Apa maksudnya ini?" gumam Ali saat membaca dokumen tersebut dan ia langsung terkejut, "kok banyak foto bayi ya? Perasaan bukan foto gue deh ini."

•••••

Prilly menuruni anak tangga dengan hati-hati, ia pun ke dapur karena lapar. Tiba-tiba perutnya terasa sakit saat ia menyendokan nasi ke piring, "shh …" Prilly terdiam sebentar sambil memegangi perutnya sambil berpegangan pada kursi. 

"Aktif banget sih kamu, Nak? Bunda mau makan dulu ya," kata Prilly mengajak anaknya berbicara, akhirnya ia pun duduk di kursi dan melanjutkan makannya.

Lagi-lagi perutnya kembali merasakan sakit, mungkin efek dari tendangan anaknya yang kuat, "aww … aduh …" Prilly pun menunda makannya dan bi Wati yang datang pun melihat Prilly langsung cepat menghampiri Prilly. 

"Non, kenapa?" tanya bi Wati dengan khawatir 

"Gapapa kok, bi. Cuman dedek tadi nendangnya kenceng jadi sakit perutnya Illy," ucapnya. 

"Yaudah bibi ambil air hangat dulu biar non Illy enakan ya," ucap bi Wati yang diangguki Prilly. Kemudian bi Wati pun mengambil air putih hangat untuk Prilly minum dan segera diberikan pada Prilly, "makasih ya, bi," ucap Prilly. 

"Iya non, habisin minumnya," Prilly langsung menghabiskan segelas air putih hangatnya. 

"Non sering kerasa sakit perutnya?" tanya bi Wati. 

"Nggak juga sih, bi. Cuman barusan aja kerasa sakit banget, mungkin dedek nendangnya kuat deh," kata Prilly mengelus perutnya. 

"Oh, wajar kok, Non. Dedeknya pengen diajak main itu. Bibi juga ngerasain waktu hamil anak pertama," tutur bi Wati. 

"Kayaknya iya sih, bi," ucap Prilly sambil tersenyum menatap perutnya. 

"Alhamdulillah ya non Illy sama den Ali bentar lagi jadi calon orang tua. Doa bibi di setiap sholat terkabul," kata bi Wati. 

The Power of Love (Always In My Heart) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang