"oke, sekarang kita persiapin dulu alat alat tempurnya. Haruto, bawa kabel UTP yang straight, kalo gey mah si Ricky―"
"anjing! gue diem ya sialan!"
ini ceritanya Keum Junhyeon lagi persiapan buat nyerang jurusan sebelah, tujuannya buat caper sama pangeran disana. sosok pangerannya sejak semalam ngga ngabarin Junhyeon sama sekali, waktu pagi di tungguin di gerbang sekolah, malah ngga ketemu.
kan Junhyeon kangen.
semua persiapan sudah Junhyeon siapkan. dari macam macam kabel, mouse, tang crimping, konektor, seperangkat alat mikrotik, bahkan―
"itu komputer mati kenapa lu bawa bawa, upinn!" teriak Ricky saat melihat temannya menggotong 2 komputer mati.
"ini persiapan bro, katanya mau tawuran"
"hadeh"
Junhyeon malah mengacungkan jempolnya, merasa bangga karena ajarannya dipahami dengan baik. anak model Ricky sebetulnya malas ikut ikutan begini, tapi dengan kekuatan mulutnya, Junhyeon bisa menyakinkan sebagian isi kelas untuk ikut ke dalam misinya.
dari pada Ricky diem jadi anak hilang di kelas, mending juga ikut sama temen temennya, walaupun tau mereka sebagian agak sedikit gila.
"siap semuanya?? berangkat!!!"
setelah intrupsi Junhyeon, teman temannya dibelakang mengekori pemuda Keum tersebut, Ricky yang posisinya di belakang, hanya mampu menutupi sebagian wajahnya karena malu menjadi perhatian anak kelas lain.
sedangkan jurusan sebelah yang Junhyeon maksud adalah jurusan multimedia, multimedia memang sampingan dengan TKJ [teknik komputer dan jaringan], jaraknya hanya sebatas 2 kelas. heboh yang dibuat Junhyeon dan kawan kawan menarik perhatian beberapa anak multimedia, sebagian dari mereka teriak menyemangati.
"Weh Weh, anak TKJ mau tawuran! bawa bawa kabel sama komputer gitu"
kericuhan di luar semakin jadi saat Junhyeon berteriak, "My price Jay, tolong keluar sekarang atau jurusan kalian kita serang"
"walah, nyerang kita toh"
sadarnya telah banget sih. siswa bername tag Keita tersebut berlari ke kelasnya yang kebetulan satu kelas dengan pemuda yang barusan diteriaki namanya, dengan sama hebohnya, Keita berteriak.
"woi Jay, cowo lu bikin heboh diluar tuh, anjir, mau tawuran kita!! semuanya, siap siap!"
bagai komando kapten, ada yang berdiri dan langsung membawa sapu serta pengki kelas, ada juga yang membawa kemoceng kelas, sebetulnya ada yang mau bawa alat proyektor, tapi diurungkan, kalau rusak, bisa bahaya.
"mau sini lo semua!!!" teriak Keita menantang anak anak TKJ.
"wah, kecil kecil nyalinya gede juga, hajaarrrrr!!!"
gak sopan emang! padahal yang anak TKJ lawan itu kakak kelasnya, ini lagi anak kelas 11 begayaan tawuran sejurusan. dua kubu tersebut hampir berlawan, sampai mata Junhyeon menangkap sosok pangerannya yang berdecak pinggang di depan kelasnya.
"semuanya!!! mundurrrrr!!!!"
"lah?? belum mulai berlawan kita?!?!"
Keita dibuat bingung saat melihat kubu lawan tiba tiba mundur, sampai dimana Keita merasakan ada seseorang dengan bersilang dada maju ke kubu lawan, tangan teman sekelasnya tersebut menjewer ketua dari pihak lawan.
"bagus ya, bikin heboh satu sekolah?!"
"haduuhh haduuh!! kak, sakitt kak"
Keita jadi paham kenapa pihak lawan mundur. yang maju sudah pawangnya ternyata, "halah, gak seru! belum juga berlawan", ucap Keita.
"berlawan berlawan. lihat lawan kamu, tinggi tinggi, kamu pendek, kalah duluan"
Mendengarnya Keita menendang kaki pemuda tersebut, "Zizi nih cowo aku atau bukan?? malah belain tim lawan", marahnya ke Zihao yang lebih sering Keita panggil Zizi.
"kenyataan tuh"
kekerasan dalam hubungan pacaran tak bisa Zihao elak. Zihao membiarkan pacar mungilnya membubuhkan pukulan sayang di badannya.
sedangkan Jay, ia sudah berhasil membubarkan 2 kubu yang hampir berlawan tadi, pihak Junhyeon mendesah kecewa saat dibubarkan begitu saja.
"gak asik. harusnya kak Jay tuh jual mahal dulu, biar kita kita nih ngerasain tawuran"
komplain salah satu teman Junhyeon, tapi Junhyeon malah mendorong temannya tersebut menyuruhnya untuk kembali ke kelas, serta Junhyeon juga memberikan kabel yang sejak awal penyerangan ia bawa kepada Ricky.
"makasih bro"
Jay membawa Junhyeon ke tangga menuju lantai 2. Junhyeon duduk di anak tangga sedangkan Jay berdiri di depan Junhyeon dengan tangan di pinggang, matanya menatap Junhyeon meminta penjelasan atas perbuatannya.
"ya atuh kakak gak ngabarin aku dari semalem, aku tungguin di gerbang tadi pagi tapi kakak ngga lewat, yaudah aku ajak temen temen aku nyerang multimedia biar kakak keluar. cuma kangen doang kok, serius"
"sekarang udah?? udah lihat kakak kan??"
"i-iyaa"
"yaudah kakak pergi"
"ah, jangan!!!"
Junhyeon menarik pergelangan tangan Jay, memeluk pinggang kakak kelasnya tersebut, menahannya agar tidak pergi. Jay menghela nafas, ingin marah juga... bagaimana ya, Jay juga bingung.
"tapi gak gini caranya. kamu bikin satu sekolah heboh loh Jun, kalau guru tau gimana?? kamu kalau dateng ke kelas kakak baik baik, kakak samperin juga kok, gak gini caranya"
tepukan pelan Junhyeon rasakan di kepalanya, "salah kakak lagian. udah tau nahan kangen tuh susah, ini segala ngilang mendadak"
"cuma semalem?! ngga ada satu hari"
"ya sama aja! kakak pergi satu menit aja tuh bikin kangen, tau gak?!"
"idih, jelek banget bahasannya"
Jay tertawa melihat tingkah adik kelasnya sekaligus pacarnya. sampai dimana, seseorang meneriaki mereka berdua yang sedang asik melepas rindu salah satunya.
"itu tuh pak yang ngajakin tawuran, itu tuh!!!"
Junhyeon melihat Gyuvin heboh menunjuk dirinya, di sampingnya ada kaprog [kepala program] jurusannya, rautnya menandakan bahwa pria berumur tersebut sedang marah.
"Keum Junhyeon!!!"
"nah loh, tanggung jawab ya, jangan lari" ucap Jay.
kaprog tersebut menghampiri Junhyeon, dan lagi lagi Junhyeon mendapatkan jeweran di kupingnya, ngomong ngomong ini bukannya baru Junhyeon di jewer oleh guru, Junhyeon sering buat ulah memang, jadi tak heran melihat Junhyeon di jewer oleh guru guru jurusannya.
"paakk paakk, ampun pak. tadi cuma iseng aja"
"iseng iseng, kamu pakai barang lab ngga ijin. ikut bapak sekarang!"
Junhyeon berjalan sambil menikmati jeweran kaprog tersebut, "KAK JAY! nanti pulang bareng!!!", teriak Junhyeon saat agak jauh dari posisi Jay.
Jay hanya menganggukannya. Ia sedikit tertawa melihat pacarnya tersebut dihukum begitu.
sedangkan Gyuvin yang melaporkan biang kerok kehebohan tadi, hanya tertawa dibelakang Junhyeon, sambil sedikit meledek temannya tersebut.
"hhahahaha, kumaha barudak?? WELLL!!!"
sialan. batin Junhyeon.
―
ini true story aku, wkwk. untuk barang barangnya bisa kalian cek digoogle ya kalau penasaran. smga suka ya!