Dear Bagas: Dua

221 21 26
                                    

Gue cuma pengen hidup tenang, sesulit itukah?

—felicia.

***

002. Messy

Feli pulang ke rumah dengan wajah murung, dia sedih putus dengan Bagas. Padahal minggu depan hubungan mereka akan genap empat bulan. Bagas kenapa sih? Gue salah apa coba ampe diputusin gini? Yang nembak juga ‘kan gue, masa dia yang mutusin!

Saat membuka pintu, Feli mendengar perdebatan antara Ayah dan ibunya. Dengan segera Feli berlari ke kamarnya tanpa menimbulkan suara, sampai kamar Feli langsung mengunci pintu. Tubuhnya ia hempaskan ke atas kasur dan langsung bergelung dengan selimut.

Feli menangis, dia membenci keadaan hidupnya. Hampir tiap hari kedua orangtuanya bertengkar mempermasalahkan hal yang sama. Feli merasa muak, dia ingin kabur tetapi pasti ayahnya itu akan kembali menemukan Feli dan berakhir ia dipukuli.

Tahun telah berganti, seharusnya penderitaan Feli juga berganti menjadi kebahagiaan. Akan tetapi, kenapa malah kesengsaraan yang ia dapat; putus dengan Bagas, mendengar keributan orangtuanya. Kapan semua ini akan berakhir?

"Fuck my life!"

—🦋🌻

Pelajaran olahraga adalah favorit Feli, karena dia bisa bebas memainkan semua fasilitas yang sekolah berikan, mulai dari kolam renang, lapangan voli, basket dan lainnya. Feli sangat lincah, dia sangat suka berlari karena olahraga itu adalah makanan sehari-harinya di kala mencoba kabur dari siksaan sang Ayah.

"Buat regu voli campur! Bebas mau sama siapa aja."

Guru Olahraga memberikan instruksi, semua murid berhamburan membentuk kelompok. Karena kali ini campur, Feli langsung melesat ke tempat Bagas.

"Gue ikut kelompok kalian!" ucap Feli.

"Gak!" tolak Bagas, "Kelompok kita udah penuh."

Dahi Feli mengernyit. "Rezvan! Masih butuh orang, ‘kan?"

Rezvan hanya mengangguk sebagai jawaban, membuat Feli tersenyum menang. "Tuhkan! Denger itu Bagas," ledek Feli.

Bagas menatap sinis pada Feli, kemudian melengos pergi. Diberi tatapan seperti itu jelas membuat Feli bingung. Ya ya ya, Feli tahu dari awal cowok itu memang ketus pada siapa pun, tidak memandang gender. Akan tetapi, semenjak mereka pacaran sikap Bagas lumayan lembut, lalu kenapa sekarang berubah ke settingan awal?

"Woy, Feli! Sini cepet!"

Feli yang melamun mendapat teriakan dari Bagas, karena ternyata anak-anak telah berkumpul di tengah lapangan. Dengan wajah cerah ceria Feli menghampiri Bagas, namun Bagas malah menjaga jarak dengannya.

Ih, awas lo Bagas! Gue bakal bikin lo mohon-mohon minta balikan!

—🦋🌻

"Capek banget woy! Mana tangan gue pada merah-merah karena kena tuh bola," keluh Liora sembari membuka tutup tumblr dengan logo boyband Korea kesukaannya.

"Biasanya juga gitu, Li," sahut Ariza—yang mana teman sekelas Feli.

"Tapi kali ini sakit banget, Za!"

Feli tak mempedulikan obrolan Liora dan Ariza, dia menatap Bagas yang kini bermain basket dengan Adit dan teman lainnya. Feli selalu suka memperhatikan Bagas yang sedang berolahraga, di matanya Bagas sangat keren.

Sampai saat ini Feli belum mendapatkan alasan kenapa Bagas memutus hubungan dengannya. Setiap kali ditanya Bagas selalu marah dan menyebutnya sebagai pengganggu ketenangan. Padahal apa salahnya tinggal menjawab saja, tidak sesulit ujian Fisika kok.

Dear Bagas: Ayo Balikan! 2023 ✓ | PROSES TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang