Dear Bagas: Lima

123 21 21
                                    

Gue pengen hidup, bukan cuma bertahan hidup.

—felicia.

***

005. Third Party?

Bagas menghampiri Feli ke lab komputer, hendak menawarinya meminjam laptop. Namun, Bagas menyesal telah menuruti saran dari Ariza karena sekarang ia malah melihat adegan romantis antara Feli dan Fariz.

Tangan Bagas terkepal, dengan raut kesal dia pun pergi dari sana. Tanpa mau tahu apa yang sebenarnya terjadi antara dua orang itu.

"Awh, sakit!" sentak Feli saat Fariz menekan lukanya.

"Ya maaf, ini kan lagi diolesin salep," balas Fariz.

"Tapi pelan-pelan dong! Lo pikir muka gue samsak?!" sungut Feli, dia terlihat kesal dan kesakitan.

Sementara Fariz mendecak. "Suruh siapa nolak ajakan gue buat dianter pulang? Jadi, kayak gini, ‘kan?! Makanya gak usah sok kuat lo jadi cewek, najis!" gerutu Fariz yang tampak memendam kekesalan pada Feli.

"Berisik! Lo mending pergi deh, gue gak butuh dikasihanin lo!" usir Feli seraya menepis lengan Fariz yang hendak memakaikan salep kembali ke wajah Feli, namun karena itu salepnya jadi terlempar.

Feli dan Fariz sama-sama diam, lalu dengan wajah tanpa ekspresinya lelaki itu beranjak dari sana dan mengambil salep tadi, kemudian menaruhnya ke meja komputer dan tanpa mengatakan apa pun Fariz pergi dari sana.

Setelah kepergian kakak kelasnya itu Feli hanya diam sembari menatap salep tadi. Feli benci terlihat lemah, dia juga tidak mau dikasihani oleh siapa pun bahkan oleh Fariz.

—🦋🌻

"Fel, lo dicariin Kak Fariz tadi, udah ketemu?" Ariza bertanya saat Feli baru saja duduk di kursinya.

Feli hanya membalasnya dengan anggukan karena sedang malas bicara. Dia memilih membuka buku LKS, takut-takut ada pe-er yang belum ia kerjakan dan malah berakhir dihukum lagi.

"Oh iya, nanti sore latihan karate katanya," ucap Ariza sembari menunjukkan sebuah grup WhatsApp khusus anak-anak yang ikut ekskul karate.

"Nanti sore banget, ya?" tanya Feli kemudian.

Ariza langsung mengangguk lantas berkata, "Kenapa? Lo takut diomelin Pak Radja, ya, karena mukanya begitu?"

Feli hanya mengangguk pelan, dia takut Pak Radja juga akan menyalahkannya seperti Pak Jojo.

"Ya udah lo izin aja dulu sama Pak Radja, bilang ada keperluan jadi gak bisa ikut ekskul," saran Ariza.

"Mana bisa begitu, lo kayak gak tahu Pak Radja aja, dia kan kalau kita mau izin harus detail banget alesannya," timpal Feli tampak frustasi.

Sedangkan itu, sedari tadi Bagas tampak memperhatikan Feli. Dia merasa kecewa karena ternyata mantannya itu tak sebaik yang ia kira, Feli ternyata cewek nakal karena tadi saat di lab komputer dia dan Fariz sedang berciuman.

"Gas, kalau belum bisa move on mah balikan aja kali, daripada ngeliatin mulu tiap hari," celetuk Adit yang ternyata sedari tadi memperhatikan tatapan Bagas.

Dear Bagas: Ayo Balikan! 2023 ✓ | PROSES TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang