"sakit (2)"

6 2 0
                                    

Beberapa menit t'lah berlalu, akhirnya fidah, ana, ara, adya, syifa, ifqa, khanza, dan irah telah sampai di rumah ita.

Fyi: hanya 7 orang yang datang ke rumah ita, dikarenakan teman ita yang lainnya ada urusan.

Kreet..

Pintu rumah terbuka, fidah dan yang lainnya lalu bergegas menuju kamar ita yang berada di lantai 2.

-
-

Saat pintu kamar terbuka, nampak seorang gadis berambut pendek menggunakan kacamata dan memakai sweeter berwarna ungu lilac sedang terbaring lemas di tempat tidurnya.

Sontak teman temannya yang melihat itu langsung khawatir.

"Itaa, lo gpp?"
Ucap adya khawatir.

"Apakah dia terlihat gpp ad?"
-araa

"Nggak sih"
-adya

Lalu, mereka pun memperbaiki posisi ita, dan lalu memakaikannya selimut.

-

BRAK !

Mendengar pintu kamar ita yang dibuka dengan keras, sontak fidah, ana, ara, adya, syifa, ifqa, khanza, dan irah lalu menengok ke arah pintu.

Tampak sesosok pemuda berkulit agak coklat ia terlihat khawatir dan panik.

Mata teman teman ita melebar, mereka terkejut, tak percaya bahwa sosok yang mereka lihat sekarang ialah sang ketua ekskul futsal di sekolah mereka, "iam."

"Ita kenapa weh?!"
-iam

"LAH ANJIR, KOK BISA LO KESINI?!"
-ifqa

Lalu tampak seorang pemuda menyentuh pundak iam, pemuda itu bernama "Qoman."

"Sini, biar gw jelasin"
-Qoman

FLASHBACK ON

Iam mengendarai motornya dengan terburu buru menuju rumah qoman yang tak terlalu jauh dari rumahnya.

"QOMAN!" ucapnya seraya menggedor gedor pintu rumah milik qoman.

Saat qoman membuka pintu rumah miliknya, ia dapat melihat sosok iam yang bercucuran keringat, nafasnya terengah engah. Ia sedang panik.

"Lo kenapa njir??"
-Qoman

"Plis, lo harus nemenin gw ke rumah ita"
-iam

"Lah, emang ita knp coeg?"
-qoman

"Gw kan nelpon dia, nah dia gk ngangkat telponnya njir, padahal biasanya fast respon banget. Trus, gw udah nelpon dia 5 kali loh.."
-iam

"Lah, emang kenapa kalau dia gk jawab?"
-qoman

"Ee.. gak tau, pokoknya gw panik, Ayo cepetan temenin!" Ucap iam seraya menarik tangan qoman.

"Emang lo tau dimana rumahnya?"
-qoman

"Taulah, kan gw nganter dia tadi"
Ucap iam ceplas ceplos, tak peduli lagi apa yang sedang ia katakan.

Qoman yang mendengar hal itu menganga tak percaya, seorang iam, mengantar balik wanita!?

Lalu mereka berduapun segera menuju rumah ita.

Fyi: Qoman naik motor milik dia sendiri loh ya, cuman malas aja gw ngasih scene nya.

FLASHBACK OFF

Setelah mendengar penjelasan qoman, fidah, ana, ara, adya, syifa, ifqa, khanza, dan irah hanya ber 'oh' ria.

Iam dapat melihat ita sedang terbaring lemas di kasurnya.
Sang lelaki pun mendekati sang gadis, ia pun menyentuh dahi sang gadis.

"Panas.." gumam iam.

Syifa lalu menatap mata teman temannya.
"Sepertinya misi kita berhasil" ucapnya berbisik agar tidak didengar oleh qoman dan iam.

Lalu, fidah, ana, ara, adya, ifqa, khanza, dan irah mengangguk setuju.

"Yodah, lo tunggu disini ya iam, gw mau masak buat ita."
Ujar syifa sambil mendorong tubuh fidah, ana, ara, adya, khanza, irah, dan qoman keluar dari kamar ita.

"Loh, gw juga disuruh masak!?"
-qoman

"Iya, udah cepetan nanti ita kelaparan lo njir"
-ifqa

Pintu kamar ita ditutup pelan.
Lalu iam menoleh kembali kepada ita yang sedang tertidur.

Iam lalu duduk di samping kasur ita, lalu menngusap kepala ita dengan lembut.

"Cepet sembuh"
Ucap nya dengan nada lembut.

-
-
-
-

Di dapur, fidah membuka kulkas ita, ia tak melihat satupun bahan untuk membuat semangkok sup untuk ita.

Fidah lalu menutup kembali pintu kulkas, ia lalu menghela nafas.
"Tidak ada" ucapnya menggeleng pelan.

"Yaudah, tinggal beli kan?"
-ana

"Ide bagus, ana sama qoman beli bahan bahannya yaa"
Ucap ifqa seraya menaik-turunkan alisnya.
Ia sedang menggoda kedua orang itu.

Sontak qoman dan ana lalu saling menatap.
"Demi ita" ucap adya seraya meminjam nama ita, padahal ia pasti ada maksud lain..

Ana lalu menghela nafas pelan, lalu ia mengangguk.

"Oh iya, uang lo dulu aja ya, yang dipake"
-adya

Ana hanya mengangguk lalu menarik paksa qoman.

"Anjir cok, gw belum setuju"
-qoman

"Udahlah, ikutin aja kata mereka"
-ana

Qoman lalu mendesis kesal, ia lalu menyalakan motor miliknya lalu menyodorkan helm ke arah ana.

"Nih, di pake helm nya."
-qoman

"Ya."
-ana














-to be continued....

ITA, ARE YOU FALL IN LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang