"Friendzone?"

7 1 1
                                    

Hari senin yang cerah, ita bangun untuk bersiap siap ke sekolahnya.
Sebenarnya, ita dilarang ke sekolah oleh teman temannya dan orang tuanya, namun karena ia terlalu keras kepala dan tetap memaksakan kehendaknya supaya ia tetap pergi ke sekolah, akhirnya orang tua dan teman temannya dengan berat hati membiarkannya tuk ke sekolah.

-
-
-
-
-

Sreet...

Pintu kelas dibuka oleh gadis berambut pendek, menggunakan kacamata juga memakai sweeter berwarna ungu.
Ia lalu berjalan menuju ke bangku tempat duduknya.

Fyi: rambut pendek, berkacamata, dan sweeter ungu adalah suatu ciri khas milik ita.

"Selamat pagi, kenapa kamu masuk sekolah? Bukankah kamu sedang sakit?"
Ucap seorang pemuda yang sepertinya baru saja pulang dari kantin.

"Suka suka gue lah kalau mau ke sekolah apa enggak, situ kok sewot"
-ita

Iam lalu terkekeh kecil setelah mendengar jawaban dari ita. Ia lalu duduk di samping sang gadis. "Gimana?."

Ita lalu menatap bingung pemuda di sampingnya "gimana apanya?."

"Ituloh pc anime yang gue kasih"
-iam

"WUAH, YANG ITU? YA YA, MAKASIH BANYAK YAA, GUE SUKAAA BANGETT"
Ita tampak bersemangat sekali dalam menjawabnya.

Iam lalu terkekeh melihat tingkah laku ita.

"Ck ck ck. Pagi pagi sudah membucin saja kalean ini" ucap afrah geleng geleng kepala.

"Emang napa sih, suka suka mereka berdua lah" ucap dinna menyenggol lengan afrah.

Ita lalu mengernyitkan keningnya.
"Siapa yang nge bucin coba? Orang gue cuman ber terimakasih doang"

Lantas afrah dan dinna secara serempak berkata 'oh'.

-
-
-
-

"Nasihat pembina upacara kepada peserta upacara..."

Ita mengernyitkan keningnya, waktu terasa lamaaa sekali. Teriknya matahati pun semakin menjadi jadi.

Akibat panas teriknya matahari, lama kelamaan penglihatan ita menjafi kabur "Lah.. kok.." ucap ita sebelum..

Bruk!

Tubuh ita terjatuh, ia pingsan. Sontak semua murid yang sedang upacara langsung mendekati ita, khusunya fidah, ara, adya, ana, dan syifa.

Fidah lalu menyentuh pelipis ita.
"Panas.." gumamnya.
Lalu, fidah pun menyuruh ara untuk menggendong ita ke ruangan uks.

-
-

Saat sampai di uks, ara melihat maryam sedang cek-cok dengan arif.

"Diem." Ucap ara dengan nada menyeramkan yang membuat keduanya terdiam seraya menaruh tubuh ita ke kasur uks.

Maryam yang melihat itu sontak berjalan
Ke arah tubuh ita dan ara.
"Ita kenapa, ra?" Ucap maryam kebingungan melihat tubuh ita yang terbaring lemas.

Ara menghela nafas pelan seraya menatap khawatir ita.
"Ita pingsan mar"

Maryam mengangguk, tanda bahwa ia mengerti.

ITA, ARE YOU FALL IN LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang