3.

628 36 1
                                    

Disisi Farrel yang merenung di kelas nya yang lagi bersedih, dengan nasib nya yang sekarang di tolak lagi sama Gibran, datang ke 3 taman nya itu memperhatikan Farrel yang memandangi sekotak coklat di mejanya.

"Huhh far Lo nyerah aja deh, gw gk yakin soal ini" prince menghela nafas panjang karena teman nya ini di tolak lagi.

"I don't want to like Gibran, if Gibran likes someone else it's okay, aku tetap suka dia kok" Farrel blm menyerah sebelum Gibran memperlihatkan pacarnya.

"Lo teman gw Farrel gw mohon hentikan semua ini sekarang!" Pinta Felix ke Farrel buat berhenti dia duduk di depan Farrel memperhatikan nya dengan serius.

"Gk mau, jika Gibran gk memperlihatkan pacarnya Farrel gk mau lupain Gibran!!" Farrel tetep kekeh dengan keputusan nya karena telah mencintai Gibran selama 6 tahun .

"Huff, Baik ini keputusan Lo Farrel kita harus apa?"

"Janji sama kita jika dia macam macam lapor kita"

"Woii kalian ngapain?" Tiara pun datang sambil memeluk sebuah buku seperti nya dia dari perpus.

"Ka-kami gpp cuman berbincang" jawab prince gugup.

"Bentar, prince Lo kan dari kelas A1 kenapa kesini?" Ucap Tiara yg bingung.

"Eh apakah di kelas Lo ada tanda kalau gw gk boleh masuk?" Jawab Farrel memutar matanya yg malas.

"Gw cuman sudah lah lupain, gw buru buru ke OSIS, Farrel izinin gw yak"

"Iya" jawab Farrel

Tiara pun langsung pergi dari sana meninggalkan mereka tanpa ada kecurigaan, mereka pun menghela nafas karena Tiara yang tiba tiba datang.

"Eh far ada lagu yang cocok buat Lo" ucap prince sambil merangkul teman nya itu.

"Apa?"

"Dengerin ini lagu dari series loh, ini cocok dengan kisah Lo yang NT itu" prince meledek Farrel yang merenung di adapan nya itu.

"Aii sat tunjukin gk? Males gw lama lama" jawab Farrel yg kesal.

"Ni lihat"

"Lagunya bagus Lo dapat diman?" Jawab Farrel yang masi cemberut.

"Gk ush cemberut Lo, ini gw dapat dari series yg gw tonton" jawab Farrel.

"Huhh gak da yg bisa bikin gw tenang"

"Bagaimana ke bar?" Cal angkat bicara dan mendapat kan solusi.

"Bagus tu, bagaimana far dari pada Lo gk karuan Mulu mikirin kulkas berjalan" jawab prince senang .

"Yaudh gw ikut" jawab Farrel yang tetap cemberut.

"Malam ini siap siap ya gw yg akan jemput Farrel" ucap prince.










Disisi Gibran yang masi di ruang osis, sedang menanda tangani sebuah surat dari club' club' lain, persetujuan penyelenggaraan bazar mereka.

Gibran yang serius dengan apa yang dia lakukan tetap memikirkan bocah yang selalu menganggu nya itu.

"Gib Lo udh selesai?" Malik pun datang dengan membawa buku dari perpus.

"Gw kayaknya pusing deh" Gibran pun menjawab sambil memegangi kepalanya dan memijat nya.

"Kau ni yaudh besok aja Lo lanjutin dari pada Lo capek terus sakit" ucap Malik lagi.

"Bagaimana kita ke bar gw yg teraktir?" Ucap Gibran yang memandangi teman nya itu datar.

"Yaudh kalau Lo yg teraktir, supaya duit gw tetap aman di rekening" jawab Malik lagi .









Pukul 7.00 remaja itu pun duduk di pojokan, sambil memesan beberapa minuman, mereka pun terlihat sangat senang, kecuali Farrel yang tetap menyandar di kursi tanpa melihat mereka di sangat cemberut.

"Oii gk ush sedih" prince yang ingin buat teman nya itu sedikit bahagia.

"Eumm gw gk tau lagi, sini minum nya" Farrel lansung mengambil minuman yang ada di tangan Cal dan lansung meminum nya sampai habis.

"Astaga naga far Lo sejak kapan bis-" ucapan prince terpotong.

"Gw lagi capek jgn hentikan gw" Farrel mengisi gelas itu lagi sampai habis 1 botol.

Farrel gk terlalu tahan dengan kadar yang ada di minuman itu, dan dia langsung mabuk melakukan hal aneh sedari tadi teman nya selalu memperhatikan dirinya yg berperilaku aneh di depan mereka.

"Guheee sukha gib hehehe kalian tahuu gib itu citahj guhee hehe " Farrel yg gk sadar mengatakan hal aneh itu keteman nya.

"Farr duduk njirr" prince menahan Farrel dan menyuruh nya duduk secara paksa.

"Kenhapa sih guehee lguii mau senang senang tau gak" Farrel yang marah tapi lucu dengan kelakuan nya.

"Lo kayak gini bakalan laki laki ngincar lo bodoh duduk gk"

"Gk mauuu Farrel mau nya duduk sama gibrhaannm titik" Farrel lansung pergi ke tengah dan berjoget di kerumunan itu.

"Aduh gimana ni?" Felix bingung dan mereka pasrah.



Farrel joget tanpa sadar dia menabrak seorang pria dan lansung memeluk nya matanya yang samar samar tidak bisa melihat nya dengan jelas, dia memegangi kedua pipi pria itu dan mencubitnya.

"Au" suara familiar itu membuat Farrel sedikit aneh.

"Gibhh? Apakah kau itu?" Farrel memperhatikan wajah pria itu dengan mata yang samar.

"Ak-" sebelum pria itu ngomong Farrel lansung mencium nya dan melumat nya dengan asrat.

Cuppp

"Humm Far?" Itu adalah Gibran , Gibran ingin mendorong Farrel tapi gk bisa dia terlalu kuat, dia mengira bocah berbadan pendek ini akan mudah di dorong ternyata tidak sama sekali, terpaksa Gibran mengalah dan membalas ciuman nya.

Disisi lain teman Farrel kaget dengan apa yang mereka lihat, Farrel mencium Gibran di depan mereka dan juga Malik ada di dekat Gibran sambil melongok melihat mereka kaget.

"Mata ku kayaknya lagi sakit deh" ucap Malik lansung cabut dari sana dan duduk sama teman Farrel.

"Gw duduk disini ya" ucap Malik yang lansung duduk.

"Iya, eh Lo teman Gibran kan kelas A1?" Ucap Felix.

"Iya gw Malik, kalau Lo?" Jawab Malik tersenyum.

"Gw Felix kelas A2" jawab Felix lagi.

"Btw sambil nunggu mereka berhenti ciuman bagaimana kita minum juga?" Ucap Malik .

"Bagus tu, permisi mba minuman nya 5 ya" ucap Felix lansung memesan 5 minuman karena hari ini mereka berpesta.









Disisi Gibran dan Farrel, Farrel pun melepaskan ciuman itu dan lansung tertidur begitu aja, seperti nya dia kelelahan.

"Far? Dia tidur? Huff menyusahkan " Gibran pun langsung mengangkat Farrel di punggung nya dan langsung membawah nya pergi dari sana, seperti nya teman temannya lagi mabuk dan tertidur di pojokan sama

Tidak mungkin dia membangun kan teman Farrel yang lagi mabok.





Sesampainya di rumah Farrel, Gibran mengetuk pintu nya, yang buka adalah jean, Jean pun kaget dengan ke adaan adik nya yang tidur di pundak Gibran.

"Astaga Farrel kamu kenapa?, Gib Lo apaain adek gw ha!?" Ucap Jean yang lansun emosian tanpa mendengar penjelasan Gibran.

"Lo bisa marah nanti gk? Ni adek Lo berat banget" jawab Gibran yang hampir tulang punggung nya patah.

"Yaudh masuk"

Mereka pun naik ke atas, Gibran lansung membaringkan Farrel ke kasur nya sedangkan Jean ke bawah untuk ambil air, jadi mereka berduaan di kamar, sebelum Gibran ingin beranjak Farrel memeluk Gibran Gibran tidak bisa bergerak sedikit pun, Farrel pun berbisik "Farrel janji akan selalu menyukai Gibran, tolong cintai Farrel sedikit saja" setelah Farrel mengatakan itu dia pun bener bener tidur, membuat Gibran menatapnya sayu, "gw gk bisa janji Farrel maafin gw, Lo pantas bersama orang lain dari pada gw far" jawab Gibran sambil mengelus kepala Farrel.









ONGOING

Universal love me [geminifourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang