9.TAMAT

1K 36 0
                                    

Malam pukul 8.00, acara Ulang tahun teman Farrel di Cafe Star, Farrel sedang bersiap siap untuk berangkat Farrel akan di jemput oleh Will temannya itu, Tidak lupa Farrel membereskan semua bukunya di meja dan setelah itu dia pun turun ke bawah dan melihat Will yg udh ada di ruang tamu nya.

"Hahaha Jean lucu deh"

"Kenapa Lo tertawa?"

"Gpp soalnya kak Jean lucu"

"Hahaha bisa aja, eh far kamu udh ada"

"Iya kak, yuk Will"

Mereka pun pergi keluar Farrel memakai setelah berwarna hitam karena Dress code malam ini hitam apa lagi memakai topen di pesta itu.

Setelah mereka sampai mereka pun mengambil topen yang telah di siapkan untuk parah tamu yang di undang tidak lupa pula membawah undangan pertanda tamu undangan.

"Ini kartunya"

"Baik silahkan masuk" tamu penjaga mengawasi tiap kartu.





Di dalam Farrel dan Will duduk paling pojok karena banyak orang yang menari membuat mereka sedikit sesat, Farrel yang tidak suka keramaian tapi tetap harus datang karena hari ini merupakan ulang tahun teman nya.

"Far Lo mau minum gk?"

"Hmm boleh lama gw gk minum soalnya" Farrel memiliki sisi berbedah saat dia berumur 18 tahun saat dia dewasa dia semakin tidak karuan.

"Ni tapi hati hati, Lo mudah mabuk soalnya"

"Ya" Farrel pun menuangkan minuman itu ke gelas dan meminum nya sampai habis.

"Hati hati njirr Lo kenapa si?"

"Gak gw gpp" ucap Farrel dengan wajah yang memerah.

"Ehh Farr seperti nya Lo mabuk Lo gk mau gitu berhenti?"

"Gak gk mau gw gk mau berhentiiiii" Farrel terus menerus meminum minuman itu seperti di kejar setan.

"Berhenti!" Sebuah tangan tiba tiba memegangi tangan Farrel yang ada gelas di tangannya.

"Apasih gw mau minum" Farrel ingin mengempaskan tangan itu tapi gk bisa karena pria itu terlalu kuat.

"Farrel lihat gw"

"Ha? Oh gib kenapa disini" Farrel melihat Gibran dengan mata yg seperti kabur sedikit tapi tetap mengenal nya.

"Farrel ikut gw" Gibran menarik tangan Farrel ke toilet di sana.

Gibran pun langsung mendorong Farrel ke wastafel membuka kerang dan menyirami Farrel dengan air itu supaya Farrel sadar.

"Uhuk kenapa Lo siram gw ha!?" Farrel lansung tersadar karena air itu.

"Sudah sadar ha?" Gibran sekarang kesal kenapa Farrel selama 6 tahun itu berbedah.

"Minggir" Farrel mendorong Gibran ke sisi samping dan lansung pergi meninggalkan nya.

"Farrel entikan, sekarang sebelum gw jadi kasar ke Lo!!" Gibran mencengkram tangan farrel.

"Au sakit Gibran lepasin gw lepassd" Farrel memberontak Farrel ingin melepaskan tangan itu tapi gk bisa.

"Farrel tolong beritahu gw kenapa Lo seperti ini!?" Gibran mencengkram tangan itu semakin keras.

"Gk ada, Lo kenapa disini? Apa Lo teman Satria?"

"Dia sepupu gw, jangan membalikkan fakta Lo kenapa bisa minum?"

"Gk ada! Gibran lepas"

"Farrel tolong jangan bohong lagi" Gibran lansung memeluk Farrel dan Farrel merasah aneh pelukan ini seperti pernah dia rasakan.

"Hmm, gw gk tau Gibran Lo kenapa si? Kemarin kita baru ketemu tapi rasanya kita seperti teman lama"

"Benar Farrel kita teman lama, pemikiran mu benar apa karena operasi ini Lo berubah?" Gibran melepas kan pelukan nya dan langsung menatap Farrel dengan telus.

"Penyakit yang gw alami sudah selesai ada 2 pilihan operasi akan membuat gw ilang ingatan atau tidak operasi dan gw meninggal" jawaban Farrel membuat Gibran semakin tidak bisa melakukan apa apa lagi.

"Jadi Lo gk akan ingat gw?"

"Gk gw gk ingat Lo dan gw cuman ingat kalau gw punya keluarga" jawab Farrel dengan wajah yang datar.

"Oh jadi seperti itu" Gibran pun melepaskan tangan Farrel dan dengan wajah yang menunduk Gibran pun lansung pergi dari sana sambil menahan air matanya.

Setelah di luar Gibran melamun seperti tidak ada tujuan, Gibran terus berjalan hampir aja dia tertabrak, tanpa sadar Gibran sudah ada di tengah jalan yang masi mengingat kata kata dari Farrel, seperti dirinya tidak pantas untuk hidup, dia seperti tidak mau hidup tanpa ada nya Farrel disisi nya "arghhh kenapa hidup gw berantakan!! Gw mau hidup seperti orang lain! Gw gk mau hidup jika Farrel lupa sama diriku!!!" Gibran tersungkur di tengah hujan yang lebat di tengah jalan yang besar, sebuah mobil melaju kencang seperti nya mobil itu oleng, supir dalam mobil itu seperti nya ngantuk dan matanya samar sama dia tidak bisa melihat jalan Yang ada di depannya.

Gibran tetap menunduk tanpa melihat ke kanan kirinya, Gibran pun tersadar karena cahaya dari sebelah kirinya, mata Gibran melotot karena terkejut mobil itu ke arahnya, tiba tiba sesosok berlari dan lansung memeluk nya.

Brakk

Benturan begitu keras membuat Gibran dan pria itu tersungkur ke tanah, Gibran sekarang sekarat dia memperhatikan sosok itu di samping nya yang tengah menatapnya perlahan "Gibran" pria itu adalah Farrel Farrel telah sadar jika orang yang dulu dia cinta adalah Gibran , Farrel lansung menggenggam tangan Gibran "fa-Farrel minta maaf jika Farrel baru sadar" Farrel tidak bisa berbicara lagi karena tidak tahan dengan rasa sakit, Gibran menatap Farrel dengan tersenyum, hujan yang membasahi mereka seperti ini merupakan akhir dari kisah mereka "gi gi- Gibran mo mo- mohon Farrel ja ja- jadi semesta Gibran" Gibran berbicara dengan terbata bata karena dirinya pun ikut sekarat dia mengengam tangan Farrel dengan air mata yang menetes, keduanya menutup mata sambil melihat satu sama lain. Mereka tidak menyangka dengan kisah mereka harus berakhir disini.

 Mereka tidak menyangka dengan kisah mereka harus berakhir disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



#aku akan selalu bersama semestaku Farrel sampai ajal menjemput, maafkan diriku karena terlambat menyukai mu#

Universal love me [geminifourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang