Eps 32

147 20 1
                                    

Setelah makan—walaupun aku sebenarnya tidak perlu makan—kami pergi ke rumah sakit, yang ternyata lebih sepi dari yang kukira. Baek Seon-woo, adik laki-laki Baek Tae-beom, sedang berbaring seperti tertidur.

Dia secara mengejutkan tidak memiliki kemiripan dengan Baek Tae-beom. Dengan rambut coklat muda, garis ramping, tampilan sakit-sakitan, dan penampilan pucat.

Jika bukan karena respirator oksigen yang dia kenakan atau mesin yang memberi tahu kami secara berkala bahwa dia masih bernafas, aku akan mengira dia sudah mati.

Ini adalah pertama kalinya aku melihatnya secara langsung seperti ini, jadi aku tidak dapat berbicara. Baek Tae-beom tersenyum seolah dia baik-baik saja denganku.

“Mengapa kamu terlihat seperti itu? Hyung.”

Aku tidak yakin ekspresi seperti apa yang ku buat. Tapi jelas bahwa itu bukan ekspresi biasa. Aku duduk di kursi. Lalu, aku melihat ke arah Baek Tae-beom.
Dan bertanya.

Itu adalah pertanyaan yang mungkin tampak lancang, tetapi itu adalah hal yang paling ingin saya tanyakan.

"Mengapa kamu menyukaiku?"

Baek Tae-beom terkejut dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu.

"Ya?"

Aku memikirkan hubungan kami selangkah demi selangkah. Tapi tidak ada yang perlu dipikirkan. Itu adalah hubungan sepihak.

Tidak ada awal, tidak ada akhir. Itulah hubungan yang telah ku bentuk. Baek Tae-beom menyatakan kasih sayangnya kepadaku dan melanjutkan hubungan yang seharusnya berakhir begitu saja dengan kematianku.

“Kamu tidak bertindak seperti ini kepada orang lainkan?"

“…….”

“Aku tahu karena aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Kau sensitif tentang apa yang terjadi padaku, kan? Tapi kita baru menghabiskan beberapa bulan bersama.”

Baek Tae-beom menatapku dengan mata cekung.

“Sudah cukup waktu untuk menyayangiku. Tapi itu tidak cukup waktu bagimu untuk menungguku selama dua tahun. Apa yang kuterima dari mu sangat tidak layak…."

"Hyung."

kata Baek Tae-beom perlahan.

"Kamu salah paham tentang sesuatu."

"Aku?"

"Akulah yang menerima terlalu banyak."

Dia membungkuk perlahan.

“Kenapa Hyung memperlakukanku dengan sangat baik?"

"Itu-"

“Karena kau konstelasi ku? Karena aku kontraktor mu? Benarkah hanya itu?”

Saat aku mengalihkan pandanganku untuk menghindari wajah familiar yang semakin dekat, kata-katanya menangkapku.

"Aku kira tidak demikian. Dan ku pikir kita hanya bolak-balik. Ini tidak seperti aku bersikap baik pada Hyung tanpa banyak hal.”

"Tae-beom-ah."

“Hyung tidak tahu. Betapa kotornya aku sebenarnya.”

(TL : 'Kotor' yang dimaksud Tae-beom adalah 'tidak jujur' atau 'berbohong.')

Baek Tae-beom, yang mengatakan itu, sepertinya sedang menekan sesuatu.

"Kamu bilang kamu tidak tahu mengapa aku menyukaimu?"

“…….”

“Hyung adalah orang yang baik.”

Dan aku tidak bisa mengerti lagi.
Karena aku tidak pernah menjadi tipe orang yang disukai siapapun. Aku tidak bisa mengerti Baek Tae-beom.

[Hiatus] I'm The Vllain's Constellation But I'm BrokeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang