Kelvin&Rafi

5 1 0
                                    

Hallo gays udah berapa abad nih aku nggk up lagi. Oh ini bukan waktu yang lama lagi bahkan lama banget😔,, maaf ya temen- temen.

Yaudah kita lanjutin lagi yuk?

Masih penasara nggk?

Jangan lupa klik bintang ples komennya di bawah ya biar aku juga semangat lagi up nya.

Kalian udah siap? Happy reading gays😊

Pagi ini terlihat lebih tenang dibanding sebelumnya, matahari terlihat tersenyum memunculkan diri burung-burungpun menyambut sejuknya udara pagi embun-embun selalu memberi kesan melindungi apa yang akan dia hinggapi.

Aira menarik gorden jendela kamarnya, menghirup udara segar sebelum melewati kejamnya dunia pagi ini, suara indah sudah terdengar memanggilnya "pasti disuruh bangun"gumamnya geleng-geleng akan hal yang sudah menjadi kebiasaan sang mama membangunkannya sebelum pukul 06.10 menit

Terdengar suara knop pintu terbuka"ceklek"aira reflek menatap kearah asalnya, terlihat indah menetap anak perempuannya dengan teduh.

"iya ma aira udah bangun kok"aira menghampiri indah yang sudah terduduk dipinggir kasung qween size nya.

"yaudah kalau kamu udah bangun sayang "ucap indah mengelus surai hitam aira yang baru saja mendudukkan dirinya disamping indah dengan kasih sayang yang luar biasa.(bisa di ibaratkan seperti itu) .

Tapi tatapan indah terlihat tak bersemangat dan letih.

Indah bangkit dari duduknya berjalan keluar dari kamar anaknya sebelum aira menahan tangan indah agar tetap berada disana.Aira merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh indah, dia masih terdiam tak tahu harus bicara apa pada anaknya itu, aira sudah besar dia bisa berpikir dewasa mana mungkin dia bisa tenang kalau melihat mamanya seperti ini.
Lama mereka tak kunjung berbicara apapun aira menarik indah kedalam pelukannya, menenangkan surga di depannya ini mengusap punggung indah memberi sedikit kekuatan pada sang mama.

"mama kenapa?kok sedih?"ucap aira setelah mengurai pelukan mereka.

Indah mengusap air matanya yang tak sengaja jatuh melihat perlakuan aira yang sudah dewasa, paham akan suasana di sekitarnya.

"mama cuma keinget sama kakak kamu sayang"ucapnya sambil menyelipkan anak rambut aira,menyalurkan nya dengan perlakuan tersebut agar tangisnya tak pecah didepan aira.Indah tak mau aira sakit gara-gara memikirkannya yang akhir-akhir ini kondisinya agak tidak sehat,mungkin sangking rindu dengan anak pertamanya Qween wulan gatamara, kakak aira.

Seketika aira memalingkan wajah kejendela kamarnya tak ingin terlihat lemah didepan sang mama, air matanya akan jatuh sia-sia. Menangispun tak akan mengembalikan kakaknya kembali bukan?

"Aira juga rindu kakak"ucapnya sambil tersenyum getir menatap luar jendela dan membiarkan indah berdiri di belakangnya.

"kakak udah bahagia disana"gumamnya masih terdengar jelas oleh indah.

Aira sangat merindukan kakaknya yang lebih tua 2 tahun darinya,, sangat.. Sangat.. Sangat.. dan sangat merindukannya

•~•

"Ra lo udah ngerjain tugasnya pak toni nggk?"ya.. Siapa lagi kalau bukan seli yang melontarkan pertanyaan tersebut.
Mereka berdua berjalan dikoridor menuju kelas mereka.

"tugas yang mana?"

"itu yang buat teks prosedur?"

"oh, udah dong aira gitu loh"ucapnya menepuk dadanya bangga.

"masak sih? biasanya juga nggk pernah ngerjain tuh, nggk percaya gue"ucap seli dengan tatapan memincing.

"yaudah kalau nggk percaya"jawab aira ketus, lalu melangkah lebih cepat menjahui sahabatnya itu.

"ish ra kok di tinggal sih"ucap seli kesal dan berlari kecil agar langkahnya bersamaan dengan aira.

Setelah cukup jauh berjalan dari parkiran menuju kelas mereka,XA TKJ. Langkah mereka mengantarkan ketempat duduknya masing-masing. Aira tak sengaja melihat rendy yang menelungkupkan kepalanya diatas meja.

"belajar kali malah tidur"gumam aira yang tak tahu kalau ucapannya masih bisa didengar oleh rendy.

Rendy hanya menatap aira tanpa minat ,sekilas tapi menyiratkan beribu maksut lalu dia memilih kembali ke posisi semula.

Meskipun aira suka tidur tapi dia tidak suka melihat orang-orang disekitarnya tidur di kelas karna menurutnya sangat merugikan diri sendiri,yaa walaupun itu bukan sepenuhnya urusan aira sih.

Berbeda dengan perlakuannya pada rendy rasanya kebawa emosi kalau melihat wajahnya,ya mungkin karna insiden waktu dikantin rendy menabraknya.mungkin sihh

"nggk usah sewot kali"sindir seli

Aira paham akan ucapan seli yang ditunjukkan padanya itu hanya meliriknya malas dan memilih langsung membuka buku paket di depannya setelah duduk di tempatnya

Seli dibuat tersenyum oleh tingkah sahabatnya itu,bel masukpun berbunyi,sudah terlihat seorang laki-laki verpakaian rapi melangkah masuk dengan tampang wibawanya.

"Pagi anak-anak"sapa guru itu yang bernama pak toni

"Pagi pak"jawab mereka serempak

"baik anak-anak sekarang kumpulkan tugas kalian kemarin"perintahnya sambil menarik kursi kedudukannya.

Andra selaku ketua kelaspun berdiri dan mengambil buku teman-temnnya kedepan,lalu kembali ke kursinya dengan sopan.

Pak toni mulai menghitung jumlah buku yang ada di depannya dan yaa buku tersebut kurang satu  dengan jumlah murid yang ada dikelasnya,beliau tidak memikirkan hal itu toh nanti juga dihukum.

Baru saja pak toni akan menjelaskan pelajaran selanjutnya tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu dan membukanya perlahan.

"kenapa kenzo datang terlambat"pikir rendy

Setelah pintu terbuka cukup lebar pak toni mempersilahkan kenzo untuk masuk,dan di angguki olehnya,kenzo masuk tidak sendiri melainkan ada 2 murid lagi di belakangnya.

Kenzo menghampiri pak toni dengan dua orang yang membuntutinya dari belakang.

Bisikan demi bisikan telah di terdengar di telinga.

"ouh ternyata murid baru"

"ganteng juga ya"bisikan mulai tak terkendali sih ini.

"kece lagi"

"kok bisa se ganteng itu ya?mak nya ngidam apa sih"

"jadi pngn jadi mantunya mak nya deh"

Pak toni yang mendengar itu semua langsung menatap murid-muridnya dengan tatapan datar dan usahanya berhasil murid-murid tersebut langsung terdiam.

"maaf pak saya datang terlambat, dan ini murid baru yang dimaksud ayah saya kemarin pak"ucap kenzo

"baik, kamu boleh duduk dan kumpulkan tugas kamu "

"baik pak terimakasih"ucap kenzo berjalan ke arah kursinya dan meninggalkan anak baru tersebut yang berada di samping pak toni.

"silahkan perkenalkan diri kalian terlebih dahulu"ucap pak toni

"baik pak"

Rafi yang melihat kelvin tak angkat bicarapun memutuskan mewakili perkenalan mereka berdua

" ehemm...Hallo semua nama gue rafi dan ini temen gue namanya kelvin kita pindahan dari smk berlian, semoga kita bisa berteman baik"ujar rafi sambil tersenyum hangat.

"terimakasih,kalian bisa duduk"

                                  •~•

Kenapa ya kira-kira kelvin nggk mau bicara ? Apa ada sesuatu yang membuat kelvin nggk mau memperkenalkan diri?
Penasaran nggk?hehehehe

Jangan lupa vote and komennya ya temen-temen😊

Daa🙋
See you again😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MelindiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang