Extra

787 57 1
                                        

"Ayah, apa yang Ibu lakukan di dalam sini?" Tanya Benjamin, sang pangeran satu-satunya yang kini berusia 6 tahun. Ia penasaran karena hampir setiap hari sang Ayah membawanya ke sebuah makam dekat istana.

"Ia pasti sedang tersenyum memikirkan kita, Ben" Jawab Bible dengan berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis dihadapan sang putra.

Semua orang di istana merahasiakan bahwa Benjamin terlahir dari rahim seorang lelaki meskipun Bible telah menentangnya ribuan kali. Maka dari itu, Benjamin memanggil Biu dengan sebutan Ibu.

"Sayang, lihatlah. Anak kita sekarang sudah tumbuh besar. Dia sangat pintar serta tampan. Ia mirip sekali denganmu. Membuatku sering menangis ketika melihatnya. Bagaima kabarmu, sayang? Tunggu aku disana. Aku akan menemui sebentar lagi, saat Benjamin sudah mampu berdiri dengan kedua kakinya sendiri. Aku mencintaimu" Ucap Bible dalam hati sebelum mengajak Ben kembali ke istana.

"Dadah Ibu. Ben dan Ayah pulang dulu ya" Ujar Ben seraya melambaikan tangannya kepada sosok yang sedang tersenyum mentapnya. Itu adalah Biu. Ben dapat melihat Biu, Ibunya.

Selesai-

Selir Untuk Sang RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang