08 - Keras Kepala

3.6K 238 1
                                    

SC Enterprise📍

"Selamat pagi bu boss". Sapa para karyawan saat Freen memasuki kantor.

Saat berjalan menuju ruangan Freen terkejut melihat satu orang yang berdiri di tengah kerumunan karyawan yang sedang menyapanya.

" Kamu ikut saya sekarang ". Tegas Freen sambil menunjuk Becky.

Tak butuh waktu lama Becky langsung mengikuti Freen masuk kedalam kantornya. Orang Kantor lainnya merasa khawatir kepada Becky karena yang melihat gaya bicara Freen yang seakan akan marah.

Freen: " Duduk sekarang. Biarkan saya menelpon sebentar ".
Becky: " Baik boss"

"Tolong bawakan semua perlengkapan Becky ke kantor saya sekarang. Terima kasih". Ucap Freen dalam telepon.

" Permisi boss ini Barang-barangya Becky". Ucaap karyawan yang masuk membawakan barang milik Becky.

"Terima kasih letakan di meja sana". Ucap Freen.

" Sudah boss, saya permisi sekarang ". Karyawan.
" Silahkan ". Freen.

Becky bingung melihat Barang-barangya dibawa masuk ke ruangan Freen. Freen langsung menjelaskan tujuan dia melakukan ini.

" Bukankah saya sudah bilang kau tidak perlu masuk kerja sampai kau pulih. Kenapa kau sangat keras kepala? Kalau sudah seperti ini kau harus melakukan pekerjaanmu di ruangan saya, agar mempermudah saya bisa memantau pekerjaan dan kondisimu". Jelas Freen dengan sedikit kesal kepada Becky yang keras kepala tetap masuk kerja.

"B-b... Baik boss saya akan melakukannya. Dan maaf boss, saya masih baru dalam bekerja. Saya tidak ingin meninggalkan pekerjaan saya terlebih saya merasa masih bisa melakukan pekerjaan saya". Jawab Becky.

" Sudahlah, mulai saja pekerjaaanmu". Singkat Freen.

Becky melakukan pekerjaannya seperti biasa. Freen yang sedari tadi melamun memperhatikan Becky dari mejanya yang merasa tidak nyaman melakukan pekerjaannya karena rasa sakit di bahunya membuat Freen merasa kasihan dan khawatir. Sampai Becky membuka percakapan dengan menawarkan sesuatu ke pada Freen, bossnya.

"Boss, apakah anda membutuhkan sesuatu? Saya ingin keluar untuk membuat kopi, apakah anda juga mau boss? ". Tanya Becky menyadarkan Freen dari lamunannya.

" Aaa... Iya. Apa katamu tadi? Kopi? Iya boleh buatkan saya satu tanpa gula ya. Terima kasih". Jawab Freen spontan setelah sadar dari lamunannya yang memang tetap mendengarkan sekilas perkataan Becky.

"Baik kalau begitu boss, saya buat sekarang". Becky.

Di pantry Becky tetap membuat kopi untuk dirinya dan Freen walau gerakannya tak secepat dan seluwes biasanya karena bahu Becky yang terkilir.

Dirasa Becky lama membuat kopi, Freen memutuskan untuk menyusulnya karena khawatir terjadi sesuatu.

Saat Freen keluar dari ruangannya dia melihat Becky berjalan ke arah ruangannya. Namun saat berjalan ada seorang karyawan yang jalan terburu-buru tak sengaja menyenggol bahu kanan Becky yang masih sakit.

Tentu itu membuat Becky merasakan sakit dan menjatuhkan minuman yang dia bawa. Dengan sigap Freen langsung menangkap Becky yang hendak jatuh pula. Kejadian itu menarik perhatian karyawan lainnya.

"Aww... ". Rintih Becky.

" Becky, kamu gak papa? ". Freen khawatir.

" Kamu ini bagaimana kalau jalan. Kalau sampai terjadi sesuatu padanya bagaimana? ". Marah Freen.

Sedangkan karyawan itu dan para karyawan lain hanya memperhatikan sikap bossnya yang tidak seperti biasa merasa khawatir akan kondisi karyawannya.

" Ma.. Maaf boss saya tidak sengaja. Saya salah boss. Maafkan saya boss ". Ucap si karyawan bersalah.

" Sudahlah, jangan kau ulang lagi. Sekarang bersihkan ini dan bawakan lagi yang baru". Tegas Freen masih kesal dengan karyawan itu.

Freen langsung menopang dan membawa Becky menuju ruangannya. Freen tambah merasa khawatir akan kondisi Becky dan ingin membawanya ke rumah sakit tapi Becky menolaknya.

Freen: "Duduklah dulu. Apakah sakit sekali? Kita kerumah sakit sekarang ya".

Becky: " Tidak boss, tidak apa saya baik. Tidak perlu ke rumah sakit".

Freen: "Apa kau yakin? ".

Becky: " Yakin boss, Terima kasih sudah menghawatirkan saya".

Freen: "Baiklah kalau begitu istirahatlah dulu".

Tak terasa kini sudah pukul sembilan malam menandakan waktu pulang. Tapi Freen masih melihat Becky bekerja dan memilih lembur. Freen kemudian mengajak Becky untuk bekerja saja di condonya dan Becky menurut saja apa kata bossnya itu.



BERSAMBUNG

🌹✨
■□■□■□■□■

KLANDESTIN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang