Chapter 4

798 60 10
                                    

Tandai kalau ada yang typo!

•••

Nesha terduduk di kursi balkon atap rumah nya , akhir akhir ini ia menyadari bahwa novel yang ia tempati Sekarang berbeda dari cerita yang dibaca nya tahun lalu.

Selain itu,bagitu banyak teka teki yang bertentangan dengan cerita nya... Bahkan Nesha ragu ia sedang berada dalam novel

Ditambah raisa kakaknya yang jarang sekali berada dirumah. Mungkin kah itu yang jadi alasan dimana adik dan suaminya selingkuh? maksud nya karena terlalu sering bersama maka tumbuh lah perasaan yang salah itu?

Tidak tidak!

Nesha menggeleng menghapus pemikiran yang tidak salah juga, bagaimanapun sekarang tubuh nesha adalah jiwa Kania, sebisa mungkin Nesha tidak berinteraksi dengan kakak iparnya seharusnya itu sudah cukup?

Dilihat dari manapun tidak pernah ada yang menyangka bahwa mereka adalah adik dan kakak ipar kan? terbukti dari beberapa hari berinteraksi mereka sangat canggung dan seperti orang asing.

"Harus nya itu tidak akan terjadi."

•••

Arkan pria itu tersenyum menatap punggung seseorang yang tengah melamun sesekali menggeleng dan mengangguk layaknya anjing kecil.

Setelah nya dia pergi meninggalkan orang itu dengan senyum tipis yang terukir di wajah tampannya

Melangkah turun berjalan keruang kerja nya,
Mungkin karena dirumahnya hanya ada pria itu dan adik iparnya. Maka suara langkah Arkan terdengar bagai slow motion dalam keheningan

Memutar knop pintu, Arkan berjalan masuk keruang yang didominasi warna coklat kayu itu sangat terasa udara yang dingin dan sedikit cahaya

Langkah jenjang itu mendorong lemari didekat dinding yang kebetulan lemari itu memiliki roda dibawah nya.menyebabkan orang orang tidak tau

Lemari itu dengan mudah bergeser menampilkan sebuah pintu hitam yang terkunci dengan pin canggih menempel, kemudian lengan besar itu bergerak dan menekan beberapa angka

Ting!

Pintu itu terbuka menampilkan sebuah ruangan yang hampir sama namun hanya terdapat meja dan kursi saja seterusnya menampilkan poster - poto yang terpampang rapi di dinding ruangan dengan berbagai ukuran dan ekspresi dari seseorang

Meskipun memiliki banyak poto yang memenuhi dinding itu, satu hal yang harus kalian perhatikan. bahwa,orang didalam Poto itu sama

Arkan menatap datar Poto yang menampilkan sepasang manusia berbeda gender tengah melangsungkan pernikahan di altar

Wajah tampannya tersenyum masam, beberapa kali terdengar helaan nafas dari pria itu

"Kenapa mereka egois?andai saja, saya lebih dulu mengenal mu.. mungkin pernikahan tanpa rasa ini tidak akan pernah terjadi "

Jari tangan Arkan mengusap Poto itu beberapa kali sebelum meletakan nya kembali, tangannya teralih mengambil ponsel dan menekan beberapa angka sebelum menempel kan di samping telinga nya

"Hallo"

"_"

"Ya kau bisa kembali bekerja"

"_"

"Heem"

Setelah mengatakan itu,arkan mematikan ponselnya kembali dan berjalan keluar dari ruangan yang lebih mirip tempat pengasingan.

Tak lupa ia mengunci seperti semula,
Pria itu membalikkan tubuhnya tapi betapa terkejutnya melihat orang yang ada dihadapannya nya sekarang

Uhuk..

Arkan berbatuk pelan menormalkan ekspresi nya untuk mereda kan keterkejutan nya

"Kau?" Ucap Arkan tercekat, bagaimana pun ia tidak bisa menyangkal bahwa pria itu terkejut tidak menyangka

Perempuan itu menatap sedikit menyipit kearah Arkan dan melihat sekilas kebelakang tubuh pria itu "kamu.."

Perempuan itu terdiam sejenak menatap manik tajam dihadapannya, kemudian ekspresi perempuan itu berubah

"Kamu lagi ngapain!"

•••

Terlihat Nesha begitu antusias membuka sebuah paper bag yang diberikan untuk nya, saat tangan nya mengambil sebuah dress hitam putih

Ia seperti orang linglung yang kehilangan akal sehatnya, bagaimana tidak? Dress ini bermerek terkenal di dunia

Saat tangan nya membalikkan dress itu, Nesha terbelalak tak percaya.. harganya begitu mahal tapi untuk apa dress ini -pikirnya

Dari arah pintu, Raisa terkekeh geli melihat tingkah adiknya... Seperti baru memilikinya saja padahal dari kecil adiknya itu memakai pakaian terkenal sepanjang waktu yang diberikan orangtuanya

Mengingat itu, raisa menghela nafas.. bagaimana bisa ia membandingkan masa lalu dan masa kini, membuat mood raisa buruk saja.

Raisa berjalan menghampiri adiknya, kemudian duduk di samping adiknya mengambil alih dress itu, menatap Nesha sebelum berujar

"Ini cocok buat lo nesh.. pasti lo bingung kan kenapa gue beliin ini?"

Nesha terdiam kaku, entahlah rasanya lidah nya berat untuk berbicara

Tertawa pelan sebelum melanjutkan omongannya
"Mungkin lo ga inget, lusa hari ulang tahun lo"

Nesha lagi lagi terdiam,ulang tahun? Ia tersenyum getir perlahan buliran air mata jatuh mengalir membasahi pipinya.

Hati nesha terasa sakit mendengar ulang tahun yang terucap dari kakaknya, mungkin Nesha memiliki kenangan yang buruk tentang ulang tahunnya?

Grep!

Nesha terdiam merasakan pelukan sang kakak,
Entah kenapa suasana hati nya langsung berubah menghangat.. tunggu!

Ini bukan pertama kalinya kan?

Meskipun ragu, Nesha mengangkat tangan nya untuk memeluk sang kakak

"Kak"

Raisa menepuk nepuk punggung nesha kemudian melepaskan pelukannya "sorry gue gagal jadi kakak lo,dan buat yang kemaren kemaren gua nyesel"

Bibir Nesha terangkat menatap binar sang kakak,
Tanpa sadar ia berucap

"Aku maaf in kakak"

Raisa mengangguk tersenyum, perasaan Raisa kini sedikit lega "yaudah lah,gue pergi" ujar Raisa berdiri melangkah

Tapi seperti ada yang kurang,ia berhenti dan berbalik menatap sang adik, nesha yang melihat itu dibuat bingung

"Kenapa kak?"tanya Nesha

"Em.. ngomong ngomong gue ga liat bibi"jawab raisa

Ah?

•••

Ekhem!

Inget inget ya setiap chapter nya!
Karena setiap chapter itu berhubungan.

Btw udah ketebak alur nya belum? Ndew baik kan ngasih clue.

Vote nya kakak, adek , om ,tante.
ga bakalan buat miskin sampe tujuh generasi kok

Next chapter 5?
Vote + komen + sebar link & follow akun ndew

Terimakasih! ditunggu notice nya.

TRANSMIGRATION BECAME THE FAME LEADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang