Pergi dari Rumah

1 1 0
                                    


Di tanah merah yang basah karena rinai hujan,  Bang Faiz bersimpuh, sambil mengusap-usap papan bertuliskan nama Susilawati binti Rahman, di pemakaman ia meluapkan kesedihan atas kepergian ibu tercinta.

Sementara aku masih bertahan menemani Bang Faiz sejak sejam yang lalu, semua rombongan pengantar jenazah satu persatu sudah meninggalkan pemakaman. 

"Bang Faiz, kita pulang, yuk, hari sudah mulai gelap," ajakku, lalu ikut berjongkok di sampingnya. 

Bang Faiz melirikku, lalu mengusap rambutku yang sedikit basah terkena gerimis yang perlahaan mulai turun dengan deras. Lelaki itu berdiri dan memegang tanganku. "Ayo."  

Sebelum  melangkah keluar area pemakaman Bang Faiz kembali menatap tempat peristirahatan terakhir Mama angkatku itu, lalu berucap dengan lirih.  "Ma, Faiz dan Kinara pulang ya, Assalamu'alaikum, Mama." 

❤FahrianiSyahputri❤

Malam harinya rumah keluarga Gumilang banyak dihadiri oleh sanak saudara dan tetangga yang bertahlillan, setelah serangkaian acara telah selesai, kulihat Bang Faiz hendak keluar malam itu. Namun, aku mencoba untuk mencegahnya.  

"Bang Faiz mau ke mana? Jangan tinggalkan aku sendiri di rumah, Kinara takut."

"Aku mau main, emangnya Kak Citra belum pulang dari luar kota?"

Aku menggeleng. "Belum, Bang ...," jawabku. 

"Aku pengen cari angin sebentar, kamu kunci aja pintunya."

"Tapi ... Bang, aku beneran takut."

Namun, Bang Faiz tidak begitu memedulikan aku, dia pun langsung pergi menggunakan motornya. 

Aku memberes-bereskan rumah yang berantakan, saat berada di dapur mencuci piring, tiba-tiba seseorang melingkarkan tangannya pada tubuhku, sehingga membuat aku terkejut. 

"Malam, Sayang." Irfan mempererat pelukkannya, . Menempelkan dagu pada leherku  

"Lepaskan! Bang, jangan lakukan ini." 

Namun, Irfan tidak peduli, dirinya semakin mempererat pelukannya pada tubuhku. 

"Aku rindu kamu adik iparku tersayang ...."  Irfan mencium punggungku. 

Aku meronta ingin melepaskan pelukan Irfan, tetapi tidak dapat kulakukan, karena tenagaku tidak lebih besar dari yang dimiliki Irfan. 

"Citra lagi tidak ada, aku mau kamu yang menggantikan dia. Ajak aku bersenang-senang malam ini," ucap Irfan. 

"Jangan, Bang, Jangan lakukan ini lagi padaku, kumohon...." Aku menangis dan memohon agar tidak diperlakukan kurang ajar seperti ini oleh lelaki itu, Namun, Irfan tetap tidak peduli, dirinya seperti sudah dirasuki setan. 

Irfan kian mendekap tubuhku, lalu menyeretku ke kamar, sekuat tenaga aku masih berusaha untuk lepas dari jerat pria bejat itu. Namun, aku tidak dapat melawan lelaki yang sudah benar-benar sudah kesetanan.

❤FahrianiSyahputri❤

Irfan menodai aku untuk yang kesekian kalinya, perbuatan ini sudah sering dilakukan pria itu jika Kak Citra tidak ada di rumah. Setelah puas melakukan nafsu bejatnya kepadaku, Irfan meninggalkan aku di kamar. 

BUKAN WANITA PENDOSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang