006 ~ pengadilan kamado

138 12 0
                                    

Pada pagi hari yang cerah ini para pilar tengah berkumpul di pekarangan kediaman Oyakata-sama perihal Kamado Taniiro, seorang mizunoto yang membawa iblis ke setiap misi nya.

Mereka khawatir jika iblis itu adalah bawahan Kibutsuji Muzan dan mungkin melaporkan segala hal tentang mereka pada nya.

Seorang kakushi datang dengan menggendong Tanjiro yang terikat dan seperti nya tak sadarkan diri dengan wajah yang dipenuhi luka seperti tebasan pedang.

'Mereka bahkan tak menangani lukanya terlebih dahulu' batin (y/n) mereasa kasihan pada pemuda Kamado itu.

Tanpa merasa kasihan ia pun melemparnya ke hadapan para pilar.

Sanemi yang awalnya misuh-misuh nampak tak tertarik dengan anak itu dan memilih pergi, mencari hal lain.

'Sepertinya ia mencari iblis yang dibawa si mizunoto.'

Sedangkan hashira lainnya mendekati anak itu, seperti nya mereka juga penasaran.

"Oi kau, cepat bangunkan bocah itu." Ucap Obanai yang masih setia duduk di salah satu dahan pohon kediaman.

Kakushi itu mengangguk.

"Bangun. Hei, bangunlah."

"Hei, sialan! Mau sampai kapan kau tidur? Cepatlah bangun!" Ujar kakushi itu dengan penuh emosi sembari memukul bagian belakang kepala nya.

Hingga perlahan kedua kelopak mata itu mulai terbuka, menampilkan netra bulat berwarna merah anggur.

Nampak kedua matanya melotot seakan terkejut.

"Apa-apaan? Aku kira dia akan sangat meriah karena sudah berani membawa iblis dalam misi nya tapi... dia hanyalah anak yang biasa, cih." Ujar Tengen yang kini melipat kedua tangannya sembari berjalan mendekati Tanjiro.

"Umu! Mulai dari sekarang kita akan mengadili anak ini. Begitu ya." Sahut Kyojuro yang dengan penuh semangat seperti biasanya.

'Dia melindungi adiknya yang sudah berubah menjadi iblis... Cinta saudara yang indah! Aku tersanjung.'

"Apa? Orang-orang ini..." Gumam Tanjiro dengan suara yang sangat kecil.

Tapi para hashira pasti tetap dapat mendeteksi suara itu, walau mereka tak memperdulikan nya.

Kakushi itu yang juga ikut mendengar nya dengan segera menekan kepala Tanjiro.

"Astaga, apa kau tak punya sopan santun, bodoh?! Kau pikir kau berada di hadapan siapa?"

"Kau di depan hashira, loh!"

Nampak dilihat dari wajahnya kalau anak itu sedang bingung, terkejut dan juga penasaran di saat bersamaan.

'Hashira? Apa itu hashira? Apa maksudnya? Siapa mereka ini? Dan ini ada dimana?'

"Kalian berilah dia ruang, jangan menatapi dan mengerubunginya seperti itu." Ujar (y/n) yang turun tangan karena merasa sedikit kasihan dengan Tanjiro.

Ia pun berjalan mendekat dan berdiri diantara Mitsuri dan Tengen dengan memasang senyuman manis nya.

'(y/n)-san! Manis dan dingin seperti biasanya.'

'Siapa orang ini?'

"Ini adalah markas kisatsutai. Mulai sekarang kau akan menjalani persidangan loh, Kamado Tanjiro-kun." Ucap Shinobu dengan wajah tenang dan senyuman di wajahnya.

"Sebelum sidang dimulai kau harus mengatakan tentang dosa yang sudah kau–"

"Tak perlu melakukan sidang bukan!"

The Lost MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang